42. Kecelakaan

7.4K 292 43
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
💛

✨✨✨✨

Setelah Dhafi mengusir untuk pergi dari rumah sakit, Zara berjalan entah tau ia kemana. Ia benar-benar bingung harus pergi kemana.

"Perut aku lapar banget, pengen makan" lirih Zara.

Ia mencari uang di sakunya namun nggak menemukan sepeserpun, ia memperhatikan handphone. "Aku jual aja kali ya, siapa tau aku jual handphone aku. Aku dapat uang banyak" Batin Zara.

Ia menghampiri tiga laki-laki yang sedang mengobrol. "Permisi Om, mau beli handphone Zara gak?" Tanya Zara. Yang memperhatikan tiga laki-laki tersebut.

Satu dari tiga laki-laki tersebut mengambil handphone Zara dan melihat keadaan handphone nya.

"Hp kamu masih bagus, kenapa mau di jual?" Tanya laki-laki yang pakai kacamata.

"Mau beli makan, sama buat pulang ke rumah om. Aku lupa bawa uang" Ucap Zara.

"Kamu dari rumah sakit?" Tanya laki-laki yang rambutnya di kuncir.

"Iya om kuncir" jawab Zara sambil tersenyum.

"Eh, jangan panggil om kuncir. Mentang-mentang gue dikuncir Lo seenaknya manggil itu" Protes laki-laki yang rambut dikuncir.

"Kan aku nggak tau nama om, jadi aku panggil itu deh. Habisnya lucu" cengengesan Zara.

Orang tersebut hanya menggelengkan kepalanya. "Kamu nggak takut sama kita?" Tanya laki-laki yang lengannya bertato naga.

Zara menggelengkan kepalanya polos. "Nggak, om kan orang baik" jawab Zara polos.

"Siapa yang sakit?" Tany laki-laki berkacamata.

"Mommy aku, tapi aku pulang dulu" jawab Zara berbohong. Enggak mungkin ia kasih tau orang yang baru ia kenal.

Cowok tersebut mengangguk kepalanya, ia langsung menanyakan harga ponsel Zara. "Berapa?" Tanya cowok itu.

"Em.. terserah om aja deh, yang penting aku dapat uang" Ucap Zara senang.

"500ribu?" Tanya nya.

"Kasih lebih bego, Lo kaya masa beli handphone dia aja murah" Ucap cowok yang dikuncir.

"Tau Lo, lima juta kek Lo beli" sambung cowok yang bertato.

"Oke-oke, saya beli handphone kamu enam juta gimana?" Tanyanya lagi.

"Boleh deh"

Cowok tersebut mengeluarkan uang berwarna merah dan langsung ngasih uang tersebut ke Zara. "Makasih om kacamata" Ucap Zara.

"Sama-sama, mau saya antar kamu pulang?" Tawar laki-laki itu.

"Nggak usah om, aku nanti naik taksi aja" Ucap Zara.

Bodoh, Zara itu nggak bisa naik taksi. Alamat rumah Dhafi aja ia lupa. "Yasudah, saya dulu kalau gitu" ucap laki-laki itu langsung pergi.

"Bye, dedek cantik" Ucap kedua laki-laki.

Zara tersenyum saat mereka pergi, ia melanjutkan jalannya untuk mencari taksi.
Saat ia sedang berjalan tiba-tiba perutnya terasa sakit.

"Ahk, sakit banget" Zara memegang perutnya.

Saat ia sedang kesakitan, ada ibu-ibu yang menghampiri dirinya. "Neng, kenapa?" Tanya ibu itu.

"Perut aku sakit" jawab Zara.

ZARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang