H
A
P
PR
E
A
D
I
N
G
💛✨✨✨✨
Sudah satu Minggu kejadian dimana Putra membentak Zara, mereka berdua nggak ketemu sampai sekarang.
Bahkan sekarang Zara tinggal bersama Mommy dan Daddy, Zara nggak mau tinggal lagi bareng Putra. Ia takut kalau dirinya di bentak lagi.
Mommy sedang membuat sarapan pagi, namun saat Mommy menyiapkan sarapan. Ada tangan yang memeluknya dari belakang.
Mommy melihat siapa yang memelukku itu, ternyata Daddy. "Kebiasaan kamu, suka banget meluk dari belakang" Ucap Mommy sambil memukul kecil tangan Daddy.
"Hm, rasanya nyaman" Jawab Daddy.
"Kamu duduk dulu, aku mau lanjut ini" Ucap Mommy sambil melepaskan pelukannya.
Namun Daddy tidak melepaskan, malah mempererat pelukannya. "Sayang, lepas dulu yuk. Aku susah kalau kamu peluk terus" Ucap Mommy lembut.
"Tapi nanti malam lagi ya?" Tanya Daddy.
Sontak Mommy memukul tangan Daddy kencang, membuat Daddy sakit. "Kok di pukul sayang?" Tanya Daddy sambil mengusap tangan bekas di pukul.
"Masih pagi udah mesum!" Ketus Mommy.
"Dari pada mesum sama perempuan lain" gumam Daddy pelan, tapi masih terdengar oleh Mommy.
"Aku bunuh ya kamu" Ucap Mommy sambil memegang pisau.
"Bercanda sayang" Ucap Daddy sambil memeluk dan mengusap perut Mommy.
"Awas, aku mau menyiapkan sarapan. Nanti anak-anak keburu turun" Ucap Mommy.
Namun tidak direspon oleh Daddy, Daddy masih mengusap perut Mommy sambil menutup matanya.
Mommy langsung melepaskan pelukannya secara paksa dan memegang kedua pipi suaminya.
"Kamu mau punya anak ya?" Tanya Mommy. Daddy hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu.
"Maaf, maafin aku. Aku belum bisa kasih kamu keturunan, seharusnya kamu dulu jangan nikah sama aku tapi sama perempuan lain" lirih Mommy.
"Hey, aku cinta sama kamu. Aku menerima kamu apa adanya, aku nggak peduli kamu nggak hamil. Cukup kamu selalu disamping aku udah cukup" Ucap Daddy.
"Tapi kita sudah enam belas tahun nikah, dan aku nggak bisa ha-"
Cup.
Daddy mencium bibir Mommy singkat. "Kita udah punya Dhafi sama Zara. Itu udah cukup buat aku sayang" Ucap Daddy.
"Tapi Dhafi bukan an-" Ucap Mommy terhenti saat Dhafi dan Zara turun.
"Mommy sama Daddy lagi ngapain?" Tanya Zara.
"Eh, yuk kita sarapan dulu" ajak Mommy.
Mereka berdua menghampiri Mommy dan Daddy. "Ini sayang, kalian sarapan dulu" Mommy memberikan nasi goreng ke Zara dan Dhafi.
"Makasih Mom" Ucap mereka berdua.
"Buat aku mana sayang?" Tanya Daddy.
"Udah gede, bukannya ambil sendiri" Ucap Dhafi.
"Mulai ya, udah sarapan dulu jangan berantem. Ini punya Daddy" Ucap Mommy.
Setelah itu tidak ada suara lagi hanya ada suara sendok. Setelah sarapan Daddy dan Dhafi pamit untuk pergi ke kantor.
~~~
"Perut kamu udah gede aja ya" Ucap Mommy sambil mengelus perut Zara.
"Iya Mom, sebentar lagi aku mau ngelahirin kan?" Tanya Zara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA (END)
Teen FictionSebelum baca follow dulu yaa 😉!! Kisah dimana seorang perempuan Yang dari kecil selalu manja ke orangtuanya. Dia gadis bernama Emlina Zara Machiko Biasanya di panggil Zara, dia gadis polos, dan bermuka baby face. Saat ia masuk ke sekolah SMA Tarun...