23. Lemah

5.6K 267 23
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
💛

✨✨✨

Setelah pulang dari makam Bundanya, Zara sedari tadi hanya diam dan matanya terus mengeluarkan air mata.

Mommy dan Daddy Dhafi yang melihat itu tidak tega, "Zara, udah ya jangan nangis lagi. Kalo kamu nangis nanti anak kamu ikut sedih loh" Ucap Mommy Dhafi

"Bunda, mommy" lirih Zara

"Iya Mommy tau, tapi kamu jangan sedih terus. Doain bunda kamu ya" Ucap Mommy

Zara mengangguk tapi pandangan masih menatap jendela, Dhafi langsung membawa Zara kedalam pelukannya. Ia tahu perasaan Zara sekarang.

"Nangis sepuasnya" Ucap Dhafi yang sambil mengelus punggung Zara

"Hiks..hiks..kak bunda, kenapa bunda pergi ninggalin aku? Apa bunda marah sama aku gara-gara bikin malu?" Ucap Zara yang masih dalam pelukannya Dhafi

"Engak, bunda Lo gak marah ataupun malu. Ini udah takdir, okey"

"T-tapi bunda belum lihat anak aku kak" lirih Zara

"Hey, sini liat gua" Dhafi melepaskan pelukannya dan ia memegang kedua pipi Zara

"Bunda pasti Ngeliat, tapi bunda ngeliat anak Lo dari atas langit. Udah jangan sedih lagi nanti baby yang ada di perut Lo ikut sedih juga" Ucap Dhafi yang sambil mengelus perut Zara

"T-tapi beli eskrim ya?"

"Iya, nanti beli eskrim"

"Janji" ucap Zara sambil menyodorkan jari kelingking

"Janji" jawab Dhafi

~~~

Mereka sampai di rumah, Dhafi melihat Zara tertidur ia langsung menggendong Zara ke kamarnya.

"Tidur yang nyenyak princess" Ucap Dhafi pelan.

Dhafi cium kening dan perut Zara dan setelah itu ia langsung keluar, ia menghampiri kedua orang tua nya di ruang tamu.

"Zara tidur?" Tanya Mommy Dhafi.

"Iya mom" jawab Dhafi.

"Mommy masih nggak nyangka kalo bunda Zara pergi begitu cepat" lirih Mommy.

"Aku juga mom, tapi kata Putra sebelum bundanya dibawa ke rumah sakit ayah dia minta cerai" Ucap nya.

"Minta cerai?" Tanya Daddy.

"Iya dad, sebelum Putra juga sempat memukul ayahnya. Dan Putra punya adik tiri yaitu anak baru di kelas aku namanya Amel" jelas.

"Zara juga adik tiri Putra" batin Daddy nya.

"Ya Ampun, berarti ayahnya selama ini-" ucap Mommy terpotong mendengar Teriak dari kamar Zara.

"BUNDAA."

Semuanya langsung menghampiri kamar Zara, Dhafi masuk ke dalam kamar Zara, ia melihat Zara teriak sambil memanggil 'bunda'.

"Bunda, bunda dimana?."

"Bunda jangan pergi hiks…" tangis Zara.

Dhafi memeluk Zara dan menenangkan Zara agar tenang. "Hey, udah jangan teriak-teriak gitu" Ucap Dhafi sambil mengusap punggung Zara.

"Kak tadi ada Bunda disini, bunda usap rambut aku kak, bunda disini hiks.." lirih Zara.

Dhafi merenggangkan pelukannya, ia menatap ke arah Zara yang sedang menangis. "Bunda sudah tenang disana, kamu harus ikhlasin supaya bunda bahagia" Nasehat Dhafi

ZARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang