Sebelum baca follow dulu yaa 😉!!
Kisah dimana seorang perempuan Yang dari kecil selalu manja ke orangtuanya. Dia gadis bernama Emlina Zara Machiko Biasanya di panggil Zara, dia gadis polos, dan bermuka baby face. Saat ia masuk ke sekolah SMA Tarun...
"Kak ke mall yukk" ajak Zara ke Dhafi yang sedang memakai sepatu
"Gak, malas banget" tolak Dhafi
"Ayolah kak, aku bosen tau" rengek Zara yang menggoyang tangan Dhafi
"Lo mau beli apa hm?" Tanya Dhafi
"Mau jalan-jalan aja kak" cicit Zara
"Nanti aja ya, gua mau pergi dulu" Ucap Dhafi tersenyum
"Ikut"
"Engak, Lo dirumah aja ya. Gua mau ketemu sama putra dan Rival" Tolak Dhafi
"Aku mau ikut, mau ketemu bang Putra" rengek Zara
"Yaudah Lo pake Hoodie gua" Ucapnya
"Emang Zara gak boleh pake baju ini ya?" Tanya Zara sambil memperhatikan baju yang ia kenakan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Baju yang yang Zara pake, foto dari pinterest)
"Yaudah pake itu aja, tapi pake masker ya" Ucap Dhafi
"Okey"
Mereka berdua pergi ke tempat dimana Dhafi dan yang lain bertemu, setelah sampai Dhafi langsung memakai masker ke Zara dan mereka turun dari mobil.
"Lo sering mual-mual?" Tanya Dhafi yang sambil mengelus perut Zara yang sedikit mulai menonjol
"Kadang-kadang kak, apalagi kalo pagi-pagi pasti aku muntah-muntah. Bikin lemes kalo udah gitu" adunya
Dhafi berhenti ia jongkok dan menatap perut Zara. "Kamu jangan bikin bunda mual-mual dong, kasian bunda kalian lemes nanti" Dhafi mengelus perut Zara
"Kak berdiri, malu di lihat banyak orang kak" cicit Zara
Dhafi menatap ke kanan dan kiri, benar hampir semua orang yang lewat memperhatikan dirinya dan Zara.
Ia berdiri dan menggandeng tangan Zara masuk ke dalam kafe tersebut, Dhafi mencari kedua temannya itu setelah ia menemukan, mereka berjalan ke arah Putra dan Rival.
"Sorry kalo gua lama" Ucap Dhafi
"Nggak apa-apa, Lo bawa pacar Lo?" Tanya Putra yang melihat Zara di depan dirinya.
"Iya, nggak apa-apa kan?" Tanya Dhafi
Putra dan Rival mengangguk kepala sebagai jawabannya. "Maaf banget kalo gua nyuruh kalian ngumpul gini, gua mau minta tolong sama kalian" Ucap Putra menatap Dhafi dan Rival bergantian.
"Minta bantuan apa?" Tanya Rival yang sedari tadi diam
"Bentar-bentar, itu Lo kenapa?" Tanya Dhafi yang melihat luka di wajah Putra
