25☀️🌻

2.8K 293 14
                                    

"Kau harus datang Mew.."

Mew mengangguk "akan aku fikirkan lagi.."

Mew melepaskan pelukannya dari sosok laki-laki yang sudah menjadi teman nya selama ia berada di luar negeri, Art itu dulu sangat nakal, bahkan tak ada satu pun wanita maupun pria yang ingin berkencan dengan nya. "Aku tidak menyangka bahwa anak nakal seperti mu akan menikah.."

"Hoyy begini begini aku juga laku kan"

Akhir nya mereka tertawa bersama, Art tampak celingak-celinguk seperti mencari sesuatu hingga membuat Mew merasa heran.

"Ada apa Art?"

"Aku tidak melihat istri mu sejak tadi.."

"Ahh dia pergi membeli daging panggang, anak itu sangat suka makan.."

"Pantas saja tubuh nya bongsor seperti itu, aku jadi ingin mencubit pipinya"

"Jangan macam-macam, aku tidak akan membiarkan mu menyentuh nya.." Mew menunjuk Art seolah mengancam.

Art tertawa sambil menurunkan jari telunjuk Mew yang mengarah pada diri nya "aku hanya bercanda, kenapa kau posesif sekali, jangan bilang alasan mu menjadi jomblo selama di luar negeri adalah anak itu"

"Tepat sekali.."

Art tampak tak percaya, tapi kemudian ia menyadari sesuatu "kenapa istri mu itu lama sekali, ku lihat tempat pedagang daging itu sudah sepi"

Mew menoleh dan benar di sana sudah sangat sepi, lalu kemana kekasih nya itu "kau benar, kemana Gulf...ahh anak itu sangat senang berkeliaran" gumam nya, lalu Mew menoleh kearah Art "emm Art aku harus pergi, tak apa kan kau ku tinggal, aku harus mencari Gulf sebelum anak itu benar-benar hilang"

Art yang mengerti kekhawatiran Mew mengangguk kan kepalanya "pahh pergilah, istri mu terlalu imut nanti dia di culik tante-tante girang atau om-om pedofil, jadi cepat lah..."

Setelah meminta maaf sekali lagi karna tak merasa nyaman meninggalkan Art, Mew lansung melenggang pergi, berlari kesana kemari sembari memfokuskan pandangannya, Mew di buat pusing dan kelimpungan karna tak menemukan Gulf dimana-mana. Akhir nya Mew memutuskan untuk menelfon Gulf, dan sial nya Mew baru ingat bahwa Gulf meninggalkan hp nya di villa.

"Kemana anak itu.." Mew tampak frustasi lantaran tak menemukan Gulf dimana-mana, Mew mencoba untuk memutar otak nya mencoba menerka kemungkinan Gulf berada. "Villa, mungkin dia sudah pulang duluan.."

Mew melangkah kan kaki nya cepat untuk sampai ke villa secepatnya, jarak villa dan tempatnya saat ini berdiri cukup jauh, jika berjalan mungkin akan memerlukan waktu 15 menit lama nya, tak bisa berfikir panjang akibat rasa khawatir yang berlebihan Mew memilih untuk berlari dari pada memesan taxi.

Kini tubuh nya sudah di penuhi dengan keringat, padahal cuaca terasa dingin, apa lagi di dekat pantai angin berhembus cukup kencang. Mew menumpu kan kedua tangan nya di atas lutut untuk mengatur nafas nya. Setelah di rasa sudah lumayan Mew kembali berlari hingga sampai lah ia di villa.

Dengan tergesa-gesa Mew membuka pintu villa lalu kemudian membawa kaki nya melangkah menuju kamar, saat pintu kamar di buka......

....gelap

Semua nya tampak gelap, Mew mencoba hati-hati untuk mencari saklar lampu, setelah menemukan nya Mew lansung menghidupkan lampu dan terlihat seonggok manusia yang sedang bergulung di dalam selimut.

"Kana..." Panggil Mew lirih, takut-takut itu bukan Kana Mew tampak waspada "Kana apa itu kau?"

Sreeekkk...

"Huaaaaaa!!!"

Mew refleks mundur, ia terkejut saat tiba-tiba selimut itu terbuka di sertai dengan teriakan yang melengking.

MANJA || MewGulf [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang