short story (Bonus untuk cerita manja)

2.1K 153 13
                                    

MR. M I LOVE YOU

____________&&__________

Tahun baru, tepat nya di penghujung bulan Desember. Berbagai perayaan di lakukan. Dari BBQ an bersama keluarga sampai pesta kembang api. Bahkan tahun baru kadang di manfaatkan untuk muda mudi yang berpacaran melakukan hal-hal yang melewati batas. Terkadang aku menyayangkan hal itu, tapi di lain sisi. Seiring berkembangnya jaman, hal seperti itu di anggap tabu. Bahkan tak di pungkiri aku melihat pasangan yang terang-terangan berciuman di depan umum.

Tapi aku, tidak sama sekali tertarik untuk melakukan hal seperti itu. Bukan nya tidak normal, hanya saja saat ini aku benar-benar fokus pada masa depan. Jika orang lain memilih untuk menghabiskan tahun baru dengan liburan, maka aku lebih memilih menghabiskan waktu berkutat di rumah sakit.

Seperti tahun baru sebelumnya, tahun baru ini pun sama saja. Entah berapa banyak pasien yang kutangani hari ini, dari luka ringan hingga luka berat. Dari yang hanya tergores kecil hingga patah leher. Maklum saja, tahun baru jalanan begitu ramai, kadang kecelakaan di akibatkan kurangnya antisipasi para pengemudi.

“Dokter Gulf, akan ada pasien yang tiba 10 menit lagi karena kecelakaan, pasien adalah pasien VIP jadi mohon didahulukan” ucap dokter Mild.

Aku melihat sekilas padanya dan melanjutkan kegiatanku menjahit luka di kepala pasien. Yah namaku Gulf Kanawut aku dokter intern di UGD sebuah rumah sakit swasta. Yah karena posisiku yang masih intern jadilah pekerjaanku dua kali lipat lebih melelahkan dibandingkan dengan dokter senior.
.
.
.

Setelah selesai dengan pasienku aku mengikuti dokter Mild untuk menyambut pasien VIP itu. Seorang pria keluar dari ambulan dalam keadaan bersimbah darah, aku langsung memeriksanya ternyata ada luka lubang di dada sebelah kirinya.

“apa yang terjadi pada pasien?” tanyaku pada tim penyelamat.

“pasien tertembak”

Aku melotot tak percaya mendengar ucapan kru penyelamat tanpa sadar aku melepaskan tanganku dari dada korban yang pendarahan dan menyebabkan pendarahan korban semakin banyak. Dokter Mild yang melihat tingkahku langsung marah dan menyuruhku untuk tetap fokus.

Aku kembali fokus dan menahan pendarahan di dada pasien sambil mendorong pasien ke ruang operasi. Operasi dipimpin oleh dokter Krist, karena tak banyak dokter yang stand by di rumah sakit jadi aku ikut juga membantu di ruang operasi.
Operasi selesai dalam 2 jam, aku keluar untuk membersihkan diri dan melanjutkan pekerjaanku di UGD.

“dokter Gulf, pasien tadi beneran kena tembak?” tanya suster Pui dan suster Sammy.

Aku mengangguk membenarkan, pasien yang terkena tembak itu adalah pasien pertama yang datang ke rumah sakit dengan luka seperti itu. selama aku bekerja di rumah sakit ini hampir 2 tahun lama nya, baru kali pertama ada pasien yang datang karena tertembak dan aku rasa bukan hanya aku yang terkejut dan bingung dengan kedatangan pasien itu, semua orang juga sama terkejut nya dan terus membicarakan pasien itu.

“tampang orangnya seperti apa sih? apa seperti gangster?” tanya suster Sammy dengan wajah penasaran.

Aku menggeleng tak yakin menjawab pertanyaan dokter Sammy, aku juga tak melihat jelas bagaimana rupa orang itu tapi seingatku wajah orang itu jauh dari kata seram malah terkesan tampan.

“yah dokter kok malah ngelamun? bagaimana tubuh pasien itu apakah keren?” tanya suster Pui.

"Yak...aku ini seorang dokter bukan orang mes*m mana mungkin aku memperhatikan tubuh pasienku” jawabku sambil menyentil pelan kepala suster Pui.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MANJA || MewGulf [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang