Part Nine : A Madness in Wonderland (Sub-B).

67 9 0
                                    

Judul lagu multimedia : This is the moment by Layers Piano.

Please listening this song during reading my story :) .

Kwon Joo tidak bisa tidur malam itu, dia terpaksa sedikit berbohong pada suaminya dengan berkata akan bekerja lembur di ruangan pribadinya setelah menidurkan anak-anak agar bisa berkonsentrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kwon Joo tidak bisa tidur malam itu, dia terpaksa sedikit berbohong pada suaminya dengan berkata akan bekerja lembur di ruangan pribadinya setelah menidurkan anak-anak agar bisa berkonsentrasi. Kwon Joo merasa bersalah, tapi untungnya Kang Woo tidak keberatan, seperti biasa.

Yang Kwon Joo lakukan selama satu jam di atas meja kerjanya hanyalah mematung. Matanya memandang layar laptop namun pikirannya melayang ke mana-mana. Perasaannya memang sudah kacau sejak pertemuannya kembali dengan Cho Seung Ho, atau sekarang lebih dikenal sebagai Derek Sullivan.

Siapa sangka kalau lelaki yang dulunya pernah menjadi orang paling penting dalam hidup Kwon Joo, justru sekarang adalah rekan kerja penting untuk perusahaan keluarganya. Sekaligus, partner suaminya.

17 Tahun lalu, pertemuan mereka diawali dengan sebuah salah paham. Cho Seung Ho membenci Kwon Joo, lelaki itu bahkan hampir membunuh dirinya, meski tidak sengaja. Lalu ketika segala hal mulai dikembalikan ke tempat asalnya, Kwon Joo harus pergi ke Jepang untuk pengobatan yang membuat matanya sempat buta, dan Seung Ho kabarnya pergi ke Amerika Serikat, mengikuti ibu dan ayah tirinya. Insiden di masa lalu begitu menyakitkan untuk Kwon Joo, tapi sekaligus menjadikannya sosok mandiri seperti sekarang. Bisa dibilang, Seung Ho adalah salah satu faktor dari luar alasan Kwon Joo dapat lebih tegar.

Jujur, awalnya Kwon Joo tak yakin kalau Cho Seung Ho yang datang ke rumahnya adalah sosok sama seperti 17 tahun lalu, sampai mereka bertemu mata.

Cara pria itu memandangnya, postur tubuhnya, hingga bagaimana Cho Seung Ho bicara melalui gestur tubuhnya pada Kwon Joo. Wanita itu yakin sejuta persen kalau Derek Sullivan memang Cho Seung Ho (nya) yang dulu. Kakak kandung dari Cho Seung Ah.

Kwon Joo teringat cara lelaki itu menjabat tangannya, atau bagaimana ketika ia berbicara padanya. Baik 17 tahun lalu maupun sekarang, nyaris sama. Perbedaannya hanya terletak pada fakta, kalau Cho Seung Ho di masa kini tidak mengawali perjumpaan mereka dengan amarah padanya. Pria itu begitu berbeda. Dia lebih terlihat seperti.....

.......merasa bersalah.

Ya benar. Sorot dalam mata Seung Ho kepada Kwon Joo lebih seperti kerinduan bercampur rasa sakit.

Kwon Joo tidak tahu apa lagi-lagi benang merah takdir sedang mempermainkannya, namun mengapa pria itu harus muncul sekarang? Setelah kehidupan Kwon Joo akhirnya tenang serta bahagia. Dan sebagai partner untuk perusahaan mereka? Kwon Joo tak mau berpikir jelek tentangnya hanya saja, mengingat masa lalu di antara keduanya, ia yakin Seung Ho memiliki niatan selain melalukan pengembangan bagi kantornya. Itulah yang kini sedang ia cari tahu.

Sampai Kwon Joo mendengarkan suara langkah kaki mengendap-endap dari atas lantai dua, disusul bunyi berbisik-bisik tepat di atas langit-langit ruang kerjanya.

[COMPLETED] VOICE : THE GOLDEN TIME CITY (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang