Part Nineteen : The Bridge Guard Knight ( Part - C)

43 9 0
                                    

Warning ⚠️: This part contain a lot of mature scene. Please be wise.
.
Judul lagu multimedia : Kim Na Young - At the Time.

" Saat segala sesuatunya menjadi lebih sulit, maka berlari lah ke arahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Saat segala sesuatunya menjadi lebih sulit, maka berlari lah ke arahku. Aku akan selalu berada di sini. Berdiri. Menunggumu"
⚜️Voice : The Golden Time City⚜️

Setibanya di rumah, si kembar masih belajar bersama guru pembimbing mereka di ruang perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya di rumah, si kembar masih belajar bersama guru pembimbing mereka di ruang perpustakaan. Kwon Joo masih ada waktu satu jam sebelum makan malam, dan ia memutuskan masuk ke dalam pancuran untuk mandi serta menyegarkan pikiran terlebih dulu.

Berada di bawah siraman air hangat membuat jiwa serta tubuhnya terasa lebih segar. Mampu membuka tidak cuma pori-pori yang tersumbat, tapi juga pikirannya karena sempat buntu sesaat.

Momen pengakuan Bang Je Soo yang mengejutkan dirinya kembali berputar dalam kepala. Mengalir seperti roll film.

"Orang itu dirimu. Kang Kwon Joo. Perempuan yang selama ini selalu ku tunggu".

"Tapi kenapa? Maksudku, mengapa aku?".

"Apa selama ini kamu tidak sadar juga. Hal paling sulit di dunia ini adalah membenci seseorang sepertimu, namun bagi ku, adalah berhenti mencintai sosok mu. Aku yakin Tae Gu memahami perasaan ku ini".

"Je Soo-ya ".

"Tapi jangan cemas, aku tidak akan pernah membebani dirimu dengan perasaanku, bakal sangat egois jika aku melakukannya. Ini murni keinginanku pribadi. Selain itu, aku sudah memutuskan akan terus berkomitmen pada Mi Rin, apapun yang terjadi ke depannya. Sebab dia adalah ibu dari anak-anakku ".

Kenangan berakhir. Kwon Joo berdiri tegak sambil mendongakkan kepalanya dan menutup kedua mata. Air mengalir membasahi kepala, wajah, menetes turun ke bawah dagu dan juga leher. Simpul erat ketegangan yang berada di ujung setiap sel syarafnya perlahan terurai. Kini setelah kondisinya lebih tenang, hanya ada rasa bersalah membludak membanjiri dirinya.

[COMPLETED] VOICE : THE GOLDEN TIME CITY (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang