Judul lagu multimedia : Various Artist ost Secret Forest 2 - Looking for the Dark.
"Kita tidak akan pernah bisa memilih, akan dilahirkan dari orang seperti apa. Tapi kita dapat memilih, akan menjadi apa kelak".
⚜️ Voice : The Golden Time City⚜️MALAM SEBELUMNYA.
Bang Jin Ji berdiri gelisah di dekat mobilnya sambil menggigiti kuku jempol kanan. Hatinya tidak tenang sejak tadi, ujung hidungnya mencium aroma masalah akan segera datang. Sesekali dia melihat ke arah layar ponsel, kemudian mengumpat ketika mengecek ke dalam pesan masuk dan tidak mendapatkan jawaban apapun dari sosok yang sejak tadi ditunggunya.
Di saat ia sudah hampir putus asa, Jin Ji mendapat panggilan masuk.
"Yak! Kamu di mana?! Dasar gila aku sudah menunggumu sejak tadi!" Jin Ji membentak lawan bicaranya.
"Maafkan aku. Tapi ada sedikit masalah di sini. Barang yang kamu minta belum datang karena....".
"Mwo?! Belum datang lagi?! Tiga hari yang lalu kamu juga bilang begitu, dan sekarang juga. Yak, kamu sengaja mempermainkan ku ya, Mo Woo Joo? Aku tidak mau tahu, pokoknya obat itu harus kudapatkan malam ini, karena besok aku akan tampil. Terlebih aku sudah membayar mahal. Akan kuberi batas waktu satu jam, jika kamu tidak datang maka sebaiknya berdoalah agar tak pernah dilahirkan ke dunia saja!" Jin Ji lalu tanpa perasaan mematikan sambungan.
Jengkel setengah mati, Bang Jin Ji memutuskan untuk menunggu di dalam mobil sedan import keluaran terbaru, warna merah muda miliknya. Melemparkan ponselnya ke atas jok penumpang depan, lantas memukul kemudi stir.
Moodnya naik turun, adrenalin nya mengalir deras. Perasaannya suka kacau setiap kali ia akan tampil di atas panggung, entah untuk kompetisi atau sekedar pertunjukan solo. Dan sudah sejak setengah tahun lebih, Jin Ji memutuskan memakai obat-obatan agar bisa membantunya. Alasannya, supaya meningkatkan stamina agar performanya lebih bagus lagi.
Jin Ji sadar kalau keputusannya ini salah, mengkonsumsi kokain sebetulnya hanya berefek bagus sesaat saja bagi tubuhnya serta lebih banyak bahayanya, namun dia tidak punya pilihan lain. Obat penenang biasa dari dokter sudah tak berpengaruh lagi padanya. Selain itu, dia butuh support karena menyandang marga Bang adalah sebuah tekanan luar biasa sejak dulu. Tuntutan dari dalam keluarganya amat tinggi, Jin Ji diharuskan menjadi sempurna.
Benar, selalu ada harga yang harus dibayar atas ketenaran dan kehebatan di dunia ini . Semua image sosok jenius musik menjelang usia 20 Bang Jin Ji yang terbentuk secara susah payah, tak akan mungkin bisa bertahan tanpa bantuan serta sokongan banyak hal.
Jadi menurut Jin Ji, melakukan sedikit kesalahan bukanlah hal besar. Toh, ini juga yang ia lihat dan ajarkan dari lingkungan sekitarnya.
Kakek tirinya bisa membunuh orang demi mendapatkan keinginannya. Kakek kandungnya rela menjilat agar dapat bertahan di puncak dunia. Ibu kandungnya sendiri akan melakukan apapun demi terlihat luar biasa serta sempurna. Sedangkan kakak tirinya.....
.....Yah, setidaknya Bang Je Soo memang terlihat seperti anak baik-baik. Atau setidaknya, begitulah anggapan Jin Ji selama ini.
Jin Ji memutuskan menghabiskan waktu bermain ponsel tepat ketika dia mendengar suara dua benda tumpul dan berat saling bertemu. Terkejut, ponselnya sampai terlepas dari tangannya. Jin Ji sontak melihat ke arah luar jendela kaca. Denyut jantungnya berdebar lebih cepat. Udara berbau ketakutan terangkat di permukaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] VOICE : THE GOLDEN TIME CITY (Fanfiction)
FanfictionVOICE A.U. #Warning : Mature contain! (18 only). Berkisah tentang 1% kelompok kalangan atas, yang tinggal di kawasan paling elite, bernama kota Golden Time di Korea Selatan. Kang Kwon Joo (34) Terlahir dengan memegang sendok emas di tangannya. Men...