Part Zero Point Three : The Grey Soldier

73 8 0
                                    

Judul lagu multimedia : Ost. V.A Awaken kdrama - Pale.

Badan Kepolisian Metropolitan Seoul. 5 Tahun Lalu.

"Do Timjang, kami mendapatkan lokasinya! Songsageun village, Gangseo-gu".

Suara Jin Seo Yool, si anggota tim digital terdengar dari ujung sambungan.

Sosok bertubuh sedang, kekar, dalam balutan jaket kulit hitam tersebut, bergegas masuk ke dalam mobil sedan hitam diikuti perempuan berambut panjang sebahu.

"Tim lapangan dua, kalian pergi ke arah timur. Aku dan Agen Lee akan berangkat dari sisi sebaliknya. Kita cegat pelaku dari dua arah. Agen Jin, terus kabari perkembangan terkini" kata lelaki pemimpin timnya tersebut.

"Ne!".

Jawab lima suara maskulin yang berbeda, berbarengan.

Lelaki itu dan perempuan di sebelahnya memakai sabuk pengaman bersamaan. Menyalakan mesin, melirik penumpang di sebelahnya sesaat.

"Berpegangan yang erat" katanya.

"Mari kita tangkap bedebah ini" suara feminim itu terdengar sedikit emosional.

Kaki menginjak pedal gas, dan mobil tersebut mulai melaju meninggalkan halaman depan gedung kepolisian. Sosok itu kemudian menaikkan kecepatannya setelah mencapai jalan raya.

Penjahat yang tengah mereka kejar bernama Kim Il Hwan. Seorang
pelaku pembunuhan berantai terhadap beberapa mahasiswi di universitas J tempatnya bekerja. Menurut keterangan dari Jin Seo Yool beberapa waktu lalu, Il Hwan memiliki kebencian terhadap ibunya, karena saat masih kecil, lelaki itu sering mendapat penganiayaan juga pelecehan secara verbal. Semua target Il Hwan selalu memiliki kesamaan fisik dengan mendiang ibunya.

Dan kini, penjahat itu berusaha kabur, setelah dia tahu kalau polisi sudah membongkar segalanya. Satu-satunya tempat berlindung Il Hwan adalah. Rumah warisan peninggalan ayahnya.

Si kapten berhasil mencapai lokasi sekitar 20 menit kemudian dengan kecepatan tinggi. Vila tempat Il Hwan bersembunyi tampak sangat gelap dari luar. Ia dan rekannya bergegas keluar dari mobil, memberi isyarat pada anak buahnya agar berhati-hati yang dijawab anggukan oleh wanita berkulit seputih susu tersebut.

Si kapten melangkah lebih dulu. Satu tangan memegang senter sebagai penerangan, satu lagi pistol di depan wajah. Keduanya menyebrangi halaman secara hati-hati. Terdengar bunyi kerutan kayu ketika mereka menginjak teras. Sesampainya di depan pintu, si pemimpin menyadari kalau daunnya sedikit membuka. Mendorong sedikit ke belakang memakai kaki, benda persegi panjang tersebut terdorong ke dalam diikuti suara keretakan serta gesekan antar dua barang padat.

[COMPLETED] VOICE : THE GOLDEN TIME CITY (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang