ᴇᴍᴘᴀᴛ : ᴘᴀɴᴄᴀᴋᴇs

970 103 2
                                    

Mereka pun tiba di depan rumah Rey untuk bermain dan sekedar melepaskan penat karena mereka telah seharian belajar di sekolah dengan pelajaran yang sangat menguras otak. Sekaligus penasaran dengan adik barunya Rey.

Saat memasuki rumahnya terlihat  tiga anak yang seumuran sedang anteng dengan tiga buah kanvas berukuran kecil di depannya.

"Riki liat gambar Hari hahaha kayak bagian bawah panci!!! ahahahah jelek banget" ledek bintang dibalas tawa Riki.

"Bintang!! ini bulan tau bukan pantat panci ihh" Sela Hari sambil mengerutkan bibirnya lucu.

"Gambar kamu juga cuma garis item merah sama bulet bulet gitu gak berbentuk bagusan punya Iki" ledek Riki kepada bintang.

"ini tuh seni abstrak tau" Bintang ngeles gamau kalah. Namun jika dilihat lihat lukisan Riki memang sangat indah

"Ngeles Mulu kerjaanya" jawab hari gamau kalah.

"gambar Riki bagus banget!!! Riki belajar dimana??" tanya Hari takjub dengan lukisan milik Riki

"Riki dulu belajar sama kak Bimo, kak Bimo baik banget sama Riki, tapi kak Bimo udah pindah jadi Riki gak ngelukis lagi deh."

"ohhh gitu, pantesan Riki hebat" mereka berdua mengacungkan jempolnya untuk Riki

Tanpa mereka sadari tiga orang yang umurnya lebih tua dari mereka memasuki rumah. Surya terkejut karena dua adiknya sedang asik bermain dengan baju yang penuh dengan noda cat.

"Bintang? Hari?  kalian ngapain main cat gitu nanti rumah om Jun kotor kalian yang tanggung jawab yah." omel Surya melihat kelakuan dua adik kembarnya dan Riki

"orang om Jun juga kok yang nyuruh kita ngelukis wlee" ledek bintang

tanpa disadarin Aiden sudah bergabung dengan mereka entah kapan dia bergeraknya namun dia sudah ada disebelah hari dan membantu hari melukis.

"tu orang kapan pindahnya dah?" lelah sudah Rey dengan tingkah Aiden yang ajaib

"Rey nonton yuk, gw mau nonton Midnight katanya bagus." ajak Surya

"ayoo gw juga penasaran."

Mereka semua menghabiskan waktunya masing masing dengan kegiatan yang berbeda. Hari dan Aiden masih melanjutkan lukisannya, sedangkan bintang dan Riki sudah menyerah dengan lukisannya sekarang mereka sedang bermain sepak bola di halaman, Ray dan Surya sedang serius menatap layar televisi.

Waktu sudah menunjukan jam 4 sore waktu yang tepat untuk menyantap cemilan. Riki pun pergi ke dapur mencari bahan masakan yang bisa dia makan dia menemukan adonan pancake instan. Akhirnya dia mengolahnya namun dia gagal dalam percobaan pertama, saat itu juga Aiden menghampiri Riki

"Lo lagi buat apa? mau gua bantu gak?"

"boleh kak Iki mau buat pancake tapi gagal."

"ohh sini biar gua yang buat." namun Aiden gagal juga Riki pun mentertawakannya, sepertinya adonannnya terlalu cair untuk sebuah pancake

"yah gagal nih? oiya kak Riki punya cetakan kue cubit, ayo buat kue cubit saja pake adonan ini kak"

"emng bisa?" tanya Aiden dengan tidak ragu

"Eumm NEVER TRY NEVER KNOW."

"ALRIGHT LET'S GO."

akhirnya mereka mencoba dan berhasil walaupun terlihat tidak meyakinkan

"kak lumayan cobain geh enak gak?" Riki menyuruh Aiden karna dia sedikit ragu, jadi dia membiarkan Aiden memakannya terlebih dulu. Bisa dibilang Aiden dijadikan tumbal.

𝐑𝐨𝐭𝐢 𝐈𝐤𝐚𝐧 || 𝐞𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧 𝐥𝐨𝐤𝐚𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang