Anak kecil itu duduk manis di sebuah sofa yang berada di ruang tengah, dengan santainya iya menunggu kedua lelaki yang sedang berbincang itu menghampiri dia, tidak sekali dia melirik keluar untuk memastikan supaya tidak terjadi suasana yang tidak enak. Bosan menunggu dia mengeluarkan benda pipih dari ranselnya yang sedari tadi dia peluk. Dia terlihat asyik memainkan sebuah permainan diponselnya
Tidak lama kedua keluarga barunya datang menghampirinya dengan sebuah senyuman hangat
"Riki..."
karena merasa terpanggil Riki menoleh dengan wajah polosnya. "Mulai sekarang Riki boleh panggil saya kak Rey kok." ucap Rey dengan senyum yang manis
"Boleh nih kak?" tanya Riki dengan mata bulat berbinar untuk meyakinkan
"iya boleh."
"AAAAAA TERIMA KASIH KAK REY." Riki berteriak menghampiri Rey dan ingin memeluknya karena terlalu semangat, Rey tidak sempat menghindar dan membalas pelukan Riki. Dibalik momen itu ada seorang yang tersenyum bahagia melihat kedua anaknya tampak akur. "semoga selamanya akan terus begini yah nak." gumam Jun dalam hati.
"Oiya Rey untuk beberapa hari Riki tidur sama Rey dulu ya, soalnya barang barang di kamar sebelah belum dibersihkan Rey ga keberatan??" tanya Jun dibalas tatapan kaget di wajah Rey "Riki tidur di kamar Rey aja biar Rey tidur di ruang tamu." Merasa canggung Rey berusaha menolak, pasalnya iya tidak terbiasa dengan situasi yang tiba tiba ini.
"kak Rey kita tidur berdua aja di kamar biar kak Rey ga kedinginan, oke?" Riki meyakinkan Rey agar dia mau tidur bersamanya dia merasa tidak enak hati jika dia tidur di kamarnya sendirian. Rey tidak bisa menolak dia ingat kata ayahnya dan dia tidak ingin melukai hatinya.
"yaudah tapi nanti tidurnya jangan rusuh ya!"
"siap kapten."
Rey membantu Riki membawa barang-barangnya kekamarnya Riki tampak terlihat senang bisa bertemu dengan kakaknya saking senangnya dia tidak sempat untuk berhenti tersenyum. "Wahhh... kamar kak Rey rapi yah... ga kayak kamar Iki dulu, kamar Iki dulu berantakan banyak tumpahan cat" Ucap Riki kagum dengan ruangan luas yang diisi dengan boneka beruang besar di pojok ruang dan berbagai macam bentuk boneka beruang kecil Etalase kecil di samping meja belajar Rey.
"Pasti Kiki suka melukis yah??" tanya Rey ketika mendengar kalau kamar Riki penuh dengan tumpahan cat."
"Kok kakak tau??? dukun yah?" ucap Riki membuat orang yang sedang sibuk merapikan barang di dalam kardus itu menatapnya malas.
"kan tadi kamu yang bilang astaga"
"hehehe, oiya lupa. tapi kak nama aku Riki bukan Kiki, tapi kakak boleh panggil apa aja asal jangan Kiki soalnya dia musuh aku yang ambil Cimoy aku."
"Hah?? Cimoy?"
"Ikan cupang aku."
"..." Rey tampak malas meladeni anak yang satu ini. "kok ada yang orang yang kelakuannya random kayak gini? gue kira cuma Aiden doang ." batin Rey karena lelah melihat kelakuan dan pemikiran Riki yang sangat random.
"Yaudah Riki mau tidur di sebelah mana mau di pojok Deket tembok apa di pinggir??" tanya Rey
"Mau di pojok aja biar gada setannya."
"Yaudah, kamu udah bersih bersih belum? kalau belum mandi dahulu sana. Kakak mau ngerjain tugas dulu yah"
"oke kak Riki mau mandi dahulu."
Setelah mandi Riki merasa lapar lalu dia turun ke bawah untuk mencari makan, dia membuka kulkas hanya ada bahan makanan mentah dia menyerah dengan kulkas dia mencari di tempat lain dia menemukan sebuah stoples berisi Snack panjang berwarna oranye, dia membawanya ke ruang tengah untuk disantap. Anak itu duduk di sofa yang terdapat di ruang tengah, dia mengeluarkan handphone nya untuk bermain permainan Battleground.
Saat sedang bermain terdengar suara memanggil seorang lelaki memanggil nama kakaknya, lelaki itu masuk ke dalam rumahnya terlihat bingung dengan keadaan Riki di ruang tengah yang sedang bermain handphone sambil memakan Snack itu.
"eh, lo siapa?? ngapain di rumah Rey??" tanyanya heran
"aku ade nya kak Rey"
"HAH!! Boong ye lu, Rey kan ga punya adek"
"sekarang punya, Iki adik nya." jawabnya ketus
"buset judes amat jadi orang, yaudah iya sekarang Rey ada di kamar kan?"
"ada kak Rey nya lagi belajar ga boleh diganggu, mending kakak main sama Riki main ini."
"ehh lo main game itu juga?? gua juga main ayo kita main bareng sini id lo"
"ayo kak"
tidak terasa waktu berlalu dengan cepat Rey pun turun dari kamarnya yg terletak di lantai dua. Saat sampai di bawah dia terkejut dengan dua orang yang terlihat akrab sedang memainkan game, mereka berteriak kegirangan saat mereka berhasil memenangkan permainan tanpa menyadari bahwa Rey sudah ada di depannya depan tatapan heran.
"ehh Reyy... sejak kapan Lo di situ?" tanya Surya canggung
"sejak kapan lo akrab banget sama Riki?"
"eumm... tadi pas kita main game, soalnya setiap gue ajak lo sama Aiden gada yang bisa mainnya, Riki jago banget mainnya kapan kapan main lagi yah Ki." Sambil menatap Riki dengan tatapan bangga
"iya kak Surya"
"oiya ya lo ada apa kesini?"
"itu kata bunda nanti malam dateng ke rumah bunda ngajak makan bersama ajak ayah lo juga Rey, Riki juga di undang."
"ohhh oke nanti kita dateng"
"yaudah gw pamit dulu yah Rey udah sore mau bantuin bunda nyiapin buat makan makan."
"iya salam yah buat Tante Arin" dibalas anggukan dari Surya lalu pergi meninggalkan rumahnya.
...
Saat Rey membuka mata sosok anak laki laki itu sudah tidak ada di sampingnya. dia tidak menghiraukannya dia pun bersiap untuk berangkat ke sekolah. Saat menuruni tangga dia tidak melihat seorangpun biasanya ayahnya akan terlihat sibuk di meja makan namun mereka tidak ada. Tanpa ingin membuang waktu lama iya pun mengambil sepotong roti untuk sarapan dan setelah itu dia berangkat ke sekolah.
Sampai di sekolah semua orang sibuk sedang menyalin jawaban, Rey santai karena dia sudah mengerjakannya kemarin dia menghampiri Aiden dan Surya yang asyik mengobrol.
"hallo Gaiiss, Kayaknya asyik banget ngobrolnya, ngomongin apa tuh??"
"ngomongin lu" jawab Surya singkat
"emang bener Rey kata Surya lo sekarang punya adek?" ucap Aiden penasaran
"iya, sebenarnya dia anak temen ayah yang udah meninggal ibunya galak jadi bapaknya minta ayah buat jagain dan ya dia jadi adek gue."
"asikk dong punya adek."
"iya asyik tapi kelakuannya mirip lo den, pusing gua di sekolah ketemu lo kalau di rumah ada Riki." dibalas senyum tidak berdosa oleh aiden
"mau dong ketemu, biar pala lo pusing."
"ayoo den pulang sekolah ke rumah Rey gue mau main game sama Riki dia jago ga kayak kalian cupu." ajak Surya
"ayooo"
"Terserah kalian aja deh" ucap Rey pasrah.
...
HALOO GAISS
BOSENIN GAKSI CERITANYA?? OTAK SAYA LAGI BUNTU😭😭
Tapi tak apa akan ku lanjutkan sampai tamat hihihi
Sorry agak telat sih tapi gapapa masi hari Sabtu kan hehehhe...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐨𝐭𝐢 𝐈𝐤𝐚𝐧 || 𝐞𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧 𝐥𝐨𝐤𝐚𝐥
Fanfic"𝐤𝐚𝐤 𝐑𝐞𝐲 𝐠𝐚𝐮𝐬𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐡 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐲𝐚𝐡,, 𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚 𝐢𝐤𝐢. 𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐤 𝐑𝐞𝐲 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐠𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐠𝐢.' -Riki Update tiap sabtu.