ᴅᴜᴀᴘᴜʟᴜʜ sᴀᴛᴜ : ᴄᴏᴛᴛᴏɴ ᴄᴀɴᴅʏ

394 23 5
                                    

Mereka pulang dari toko roti dengan suasana yang campur aduk. Rey kesal mengapa Riki ingin sekali bertemu dengan Celine. Saat ia bertanya kepada Riki, Riki hanya mengatakan bahwa Celine tidak sejahat yang Rey pikir.

Tidak jahat bagaimana, buktinya wanita itu yang memisahkan dirinya dengan Riki dan wanita itu yang menculik dirinya. Mengapa Riki masih saja membelanya? entah hati Riki yang terlalu baik atau otaknya sudah di cuci dengan wanita gila itu. Rey memasuki kamarnya meninggalkan Riki yang sedang menyimpan roti yang mereka bawa untuk ayahnya.

"Kak Rey, Iki mohon untuk tidak membenci Tante Celine." Gumamnya menatap kepergian Rey menaiki tangga menuju kamarnya.

Rey merebahkan badannya di kasur dia merasakan pusing di kepalanya sejak tadi pagi. Namun dia tahan demi pergi ke toko roti bersama Riki.

...

"Itukan tante Celine? Ngapain disini?" Rey menuruni tangga melihat wanita yang dia benci sedang duduk di sebuah sofa di ruang tamu bersama Riki yang sedang tertidur di pangkuannya.

Rey menghampirinya dengan perasaan marah yang bercampur bingung. Bukannya masalah keluarganya dengan dia sudah selesai? hidup Rey sudah tenang sekarang. Tapi mengapa wanita itu datang kembali?

"Tante ngapain disini, jangan ganggu Riki lagi Rey mohon." Riki pun terbangun dari tidurnya.

"Kak Rey!"

"Riki!! kan sudah kaka bilang dia ini jahat Ki." Rey menarik Riki agar dia berada disisinya.

"Rey adikkamu lagi sakit, Iki cuma mau sama Tante Rey. Biarin aja dulu ya?" wanita menyentuh tangan rey dengan lembut, seakan memohon itu membiarakan Riki bersamanya.

"Sakit? Riki sakit apa kok gk bilang Kaka??" Rey terkejut dengan hal di sampaikan Celine padanya.

"Rey Riki dari kecil udah sakit, kamu gatau?" Celine berdiri menghampiri Rey, dia menepuk pundak Rey.

deg-

Rey terkejut dengan pernyataan itu. Dia tidak pernah mengetahui bahwa adiknya sakit. "Gw bukan Kaka yang baik" kalimat itu terus muncul di kepala Rey. Hingga saat Rey tersadar Riki sedang menatap matanya.

"Kak Rey, jangan benci Tante Celine ya. Dia sudah menjadi sosok ibu buat Riki yang gak pernah ketemu sama mama kak" Riki memeluk Rey erat berharap Rey memahami perasaanya.

Rey masih terhanyut dalam pikirannya.

"Riki sakit apa??"

Riki hanya tersenyum dengan bibir yang pucat. "Riki gak apa-apa kak" hingga akhirnya tubuh Riki terjatuh ke lantai.

Rikiii!!!

Rey terbangun dari tidurnya, keningnya sudah dibasahi dengan keringat. Begitupun dadanya yang masih naik turun mengatur nafasnya.

 "Cuma mimpi??" Syukurlah Rey menghela nafas lega mengetahui itu semua hanya bunga tidurnya.

"Kayaknya gw terlalu kepikiran sama masalah tadi siang deh sampai ke bawa mimpi." 

Rey menatap jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul 21.15. Dia belum makan malam, dia harus turun kebawah untuk makan agar gerd-nya tidak kambuh. Namun saat Rey ingin beranjak dari tempat tidurnya kini dia merasakan pening di kepalanya. Sehingga membuatnya membatalkan niatnya untuk turun ke bawah.

"Kak Rey?" Riki mengetuk pintu kamar kak Rey. Tidak ada jawaban darinya membuat Riki memutuskan untuk langsung masuk ke kamarnya. Terlihat Rey masih terlelap dalam mimpinya. Riki menggoyangkan lengan Rey untuk membangunkan namun rasa hangat yang terasa dari tangan Rey membuatnya khawatir. Riki bergegas turun untuk meminta bantuan ayahnya.

Saat Jun sudah berada disampingnya Rey membuka matanya perlahan "ayah?"

"Rey kamu gapapa?" Tanya Jun khawatir.

"Rey hanya mengantuk, tadi Rey lapar tapi Rey ngantuk jadi Rey tidur dulu."

"Jadi Rey belum makan?? Ya ampun Rey sudah jam berapa ini?? Kamu telat makan. Ayah ambilkan makanan yah." Rey mengangguk Jun pun meninggalkan mereka berdua.

Terlihat wajah khawatir dari Riki yang sedari tadi menatap Rey. Rey pun tersenyum manis.

 "Ki Kaka gapapa kok?" Tenangnya

"Kakak kok bisa sakit? Apa karena abis jalan-jalan sama Iki ya?"

"Iya." Riki Merasa bersalah karena sudah membuat kakanya jatuh sakit.

"Kaka terlalu semangat jalan sama iki jadi kaka capek dan gak sempat makan. Kaka bahagia banget bisa makan roti yang enak sama Iki. Jadi jangan salahin diri sendiri lagi yah. Ini bukan salah Iki." Rey menenangkan adiknya yang sudah sangat khawatir dengan kakanya.

Jun datang membawa makanan untuk Rey "Rey makan dulu ya sebelum makan diminum dulu obatnya habis itu istirahat ya."

"Iya ayah"

"Iki juga kalau sudah selesai temenin kak Rey makan Riki juga tidur ya."

"Oke pah"

...

Pagi harinya hari dimana mereka bertiga berencana jalan-jalan untuk merayakan kelulusan Rey mereka bertiga memutuskan untuk pergi ke wahana bermain. "Kak Rey iki seneng banget hari ini, tapi iki juga sedih. Kalo kak Rey kuliah di luar kota, nanti Iki sendirian." Rey melirik ke arah Riki yang sedang menatap jendela dengan mochi di tangannya. Jujur keputusan Rey yang dia ambil untuk berkuliah di luar kota sangat berat. Namun disisi lain ini adalah impiannya yang sudah ia rencanakan sejak SMP. "jangan sedih ya, nanti kakak bakal sering jengkuin iki, ayo dong semangat kan hari ini akan naik Bianglala." Hibur Rey karena ia tidak ingin merusak mood sang adik karena hari ini adalah hari  yang mereka tunggu semenjak kemarin. Sudah dari kemarin Riki bercerita ingin sekali berwisata ke taman bermain bersama keluarga kecilnya. 

Jun memberhentikan mobil yang mereka tumpangi, pertanda mereka sudah sampai pada tujuannya. Riki dengan semangat turun dari mobil merarik lengan Rey agar bergegas masuk ke dalam taman bermain itu. Mereka melewati gerbang bertuliskan "FUNLAND" banyaknya manusia yang berlalu lalang dengan wajah sumringah membuat suasana semakin menyenangkan. Kini Rey dan Riki sedang dalam antrean wahana Rollercoaster. Salah satu wishlist Rey untuk bermain Rollercoaster  bersama Riki karena saat dia mengajak Surya atau Aiden mereka tidak ada yang berani, berbeda dengan Riki yang rasa penasarannya sangat tinggi. 

"Kakk REEEYYY!!! SSERRUU BANGEETTT!!" Riki mengangkat tangannya ke atas saat kereta itu meluncur ke bawah. Hembusan kencang menyibak rambut nya rasa bahagia menyelimuti mereka berdua. Mereka pun bersenang senang seakan tidak ada hari esok.

...

haii bagaimanaa harinya??

semoga bahagia terus ya heheh..🫂

kalau lagi sedih naik rollercoaster aja biar sedihnya hilang dibawa angin.💨💨

semoga suka sama chapt ini heheh samapai jumpa di chapt selanjutnya🤡 

dadah babayyy. 🤭👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐑𝐨𝐭𝐢 𝐈𝐤𝐚𝐧 || 𝐞𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧 𝐥𝐨𝐤𝐚𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang