ᴅᴜᴀ ʙᴇʟᴀs : ʙᴇʀᴜᴀɴɢ

428 71 6
                                    

"Kak Rey ini gelang kak Rey yang putus tadi udah Iki betulkan, tadi jatuh gelangnya kak Rey gak sadar yah?"

Rey memasuki rumah dengan langkah cepat menghiraukan Riki yang menghampirinya untuk memberikan gelangnya. Merasa dihiraukan Riki tidak menyerah untuk memberikan gelangnya kepada Rey.

"kak Rey bawa dulu ini."

"Apasih ki kakak capek, jangan ganggu kakak dulu!!!" Rey merebut gelangnya dan masuk ke dalam kamarnya.

"Kak Rey kenapa? kak Rey marah yah sama Riki?" Riki merasakan ada yang aneh dari tingkah kakaknya tapi dia tidak mengerti dia hanya bisa menyalahkan dirinya

Sudah jam makan malam namun Rey tidak mau keluar kamar, bahkan saat dipanggil oleh ayahnya dia tetap tidak menjawab.

"Papah, kak Rey kenapa? Riki ada salah yah?"

"Riki udah ngomong sama kakak? kenapa kakak ga mau keluar kamar?"

"Kak Rey gamau jawab pah, Riki takut" Jun pun bingung kenapa Rey tidak mau keluar kamarnya, ini pertama kalinya Rey bersikap seperti itu.

"Coba ceritain tadi Riki sama Rey ngapain aja sampe kaka gak mau ketemu Riki?"

"Tadi pagi kita buat roti ini, tapi kak Rey gak marah kok, terus juga tadi kak Rey ajak Iki makan di rumah Tante Shana juga tapi Riki nolak mau lain di rumah Bintang. Riki gatau kak Rey tiba tiba gitu."

Shana?

"Apa jangan-jangan karena Riki bilang mau bikin rotinya bentuk beruang soalnya kak Rey kayak beruang?" Riki pun berlari ke atas menuju kamar Rey Saat di depan pintu kamar Rey. Riki mencoba membuka pintu kamar kakaknya namun kamarnya masih saja di kunci. Riki memanggil nama kakaknya pun masih saja tidak ada jawaban.

"Kak Rey marah yah Riki bilang mirip beruang? Riki minta maaf deh kak tapi kakak keluar kamar dong. Riki mau main sama kak Rey." tetap saja tidak ada jawaban dari Rey akhirnya Riki pun menyerah dan turun ke bawah.

"gimana nak? mau keluar kakaknya?"

"masih ga mau jawab pah." dengan wajah murung Riki kembali ke meja makan.

"oiya tadi kan RIki bilang kalo Rey aja Riki ke rumah Tante Shana. Tante Shana itu siapa?"

"Tante Shana itu Tante baik, kak Rey suka cerita kalo Tante Shana baik banget. Awalnya karena kak Rey bantu dia bawa belanjaan, terus pas sudah sampe rumahnya kak Rey di kasih makanan gitu sebagai tanda terimakasih. Terus kata kak Rey tantenya cerita kalau hidupnya menyedihkan tapi dia tetap baik ke kak Rey. Jadi ya kak Rey sering main kerumah Tante Shana buat nemenin. Katanya anaknya Tante Shana seumuran sama Rey tapi anaknya sudah meninggal."

"oh jadi kak Rey sering kerumah tante Shana?"

"iya pah"

"mungkin saja karena si Tante ini"

Jun bingung merasa ada yang tidak beres dengan Tante baik yang Riki maksud.

"Riki pernah ketemu Tante Shana?"

"ga pernah, tapi Riki pernah liat fotonya ditunjukin sama kak Rey."

"Fotonya ada hp Riki?"

"Nggak ada pah di hp kak Rey."

kalau Riki udah lihat berarti bukan orang yang kita tau? Siapa sebenarnya Shana itu?

Riki berdiri di depan pintu Rey masih tidak mau keluar kamar "kak Rey ini udah mau sore lagi tapi kak Rey kenapa ga mau keluar kamar. Kakak belum makan dari semalam kak ayo makan dulu." tetap saja tidak ada jawaban dari sang kaka. Dia bingung harus bagaimana. Apakah dia harus meminta bantuan Surya?

Kini Jun sudah berada di depan kamar begitupun Surya yang diberitahukan oleh Riki untuk membantu membujuk Rey agar keluar dari kamarnya. "Rey temenin gue ke cafe 88 yuk Rey. kita cari cewek." tidak ada jawaban tidak menyerah Surya mengetuk ngetukan pintu kamar Rey namun tetap saja tidak ada jawaban.

"Gimana ya? ada kemajuan?"

"Tetep aja om ga ada jawaban." bahkan Surya pun tidak bisa membujuk Rey untuk bisa keluar

"Aduh gimana ni ya ini Rey dari kemaren ga mau keluar." Jun semakin khawatir Rey tidak mau keluar dari kamarnya, dia juga belum makan dari kemarin, yang Jun takutkan adalah penyakit Rey kambuh.

"Tenang om Rey pasti baik baik saja."

"REYY KELUAR GAK LO, KENAPA SIH?? KELUARR."

*brakk

Surya mendobrak pintu karena sudah terlalu khawatir tidak mendapatkan jawaban dari Rey. Saat pintu dibuka terdapat seorang lelaki yang sedang meringkuk di lantai sambil memeluk sebuah boneka beruang besar. Dengan mata sembab dan badan yang sudah sangat lemas Rey menatap semua orang yang sedang berdiri di depan pintu.

"Rey gak ngerti, Rey takut yah." setelah berbicara seperti itu Rey tiba tiba-tiba terjatuh tak sadarkan diri.

"KAK REYY!!!!"

...

Wadooo...

Happy new year kaliaann 🎉🎉💃

Semoga 2022 lebih baik yah untuk kita semua hehe

Udah deh segitu dulu babayy👋👋



𝐑𝐨𝐭𝐢 𝐈𝐤𝐚𝐧 || 𝐞𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧 𝐥𝐨𝐤𝐚𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang