ᴅᴇʟᴀᴘᴀɴ : ᴘɪᴇ sᴜsᴜ

576 78 8
                                    

Pada malam hari seorang pria datang mengetuk pintu saat pria itu muncul dia langsung memohon untuk bertemu dengan Aiden

"Aiden maafin kak Hendry yang tadi emosi. Kaka tau kakak salah ga bisa ngertiin kamu, sekarang papah di rumah nunggu kamu pulang den, yuk ikut Kakak pulang."

"tapi Aiden takut sama kak Christ, kak."

"gapapa ga usah takut ada kakak disini, gimana? mau ikut pulang??"

"Tapi kalian janji yah jangan suka maksain Aiden lagi."

"sebaiknya kamu omongin semua apa yang kamu pendam saat ini saat kita berkumpul supaya tidak terjadi kesalahpahaman okey??"

"oke deh kak Aiden ikut kakak, tapi nanti beliin manga lagi yah."

Sang kakak pun tersenyum mengangguk pelan "iya, tapi jangan ketahuan papah yah"

Akhirnya Aiden kembali ke rumahnya bersama kakaknya Hendry, tersisa Rey dan Riki yang sedang menyantap sepotong pie susu buatannya Riki tentunya.

"Riki cita cita kamu mau jadi apa sih?"

"Iki mau jadi orang yang bisa bikin orang bahagia kak."

kamu sudah berhasil ki bikin kakak bahagia

"maksudnya gimana ki?"

"jadi pelawak kak."

akshhsuwywh

"emang-nya kamu ga mau buat toko roti gitu?? soalnya roti dan kue bikinan kamu enak banget loh, sayang banget kalo ga dijadikan peluang usaha."

"Dulu Riki mau banget punya toko, tapi di pikir pikir lagi kayaknya nanti aja deh. Riki mau fokus belajar dulu biar Riki bisa sekolah di Jepang. biar ketemu bang Jerome"

"Jerome siapa ki Abang kamu?"

"youtuber kak."

ALLAHUAKBAR NI BOCAH

...

Sepulang sekolah Rey tidak langsung pulang kerumah karena ia akan merasa bosan jika berada di rumah. Dia ingin mengajak main kedua temannya namun mereka ada urusan masing masing, sedangkan Riki, Riki sedang ikut piknik bersama si kembar. Semoga Tante Arin tidak kerepotan karena sekarang Riki sudah se-paket dengan si kembar yang kemana mana selalu bertiga. Terbesit di otaknya untuk menemui wanita yang dia temui beberapa waktu lalu, akhirnya dia pergi ke supermarket untuk membeli sebuah bingkisan dan mampir ke rumah wanita itu.

Rey pun hampir tiba di depan rumahnya terlihat seorang pria dewasa keluar dari rumah wanita itu, Rey pikir baru saja ada tamu yang mampir kerumah Bu Shana.

"Permisi"

"Ya ampun nak Rey, ada apa nak ibu gak menyangka kalo kamu bakal mampir ke rumah ibu lagi." wanita itu terlihat gembira dengan senyum yang merekah di wajahnya dia menghampiri Rey dan mempersilahkannya memasuki rumahnya dengan senang hati.

"duduk nak, sebentar ibu siapkan segelas susu dulu."

"gausah repot repot Bu."

"aish kamu mah gitu, masa tamu mau ibu anggurin sih."

"hehehe terima kasih Bu."

Tak lama wanita itu kembali dengan membawa sebuah nampan berisi segelas susu dan beberapa roti lapis terlihat menggiurkan jika Riki ada disini pasti mata dia sudah membulat besar.

"Ada apa nak Rey tumben main ke sini?"

"enggak ada apa apa Bu, Rey cuma bosen aja dirumah ga ada siapa siapa, teman Rey juga pada sibuk ga bisa Rey ajak main jadi Rey kesini deh sekalian mau ketemu ibu."

"Oalah, lain kali kalo Rey bosan Rey boleh banget kok kerumah ibu. Lain kali nanti ibu akan siapkan hidangan enak buat Rey."

"iya bu terimakasih."

Rey menghabiskan waktu dengan mengobrol dengan Shana banyak hal dibicarakan. Entah mengapa Rey merasakan kehangatan saat menghabiskan waktu berdua dengan wanita itu.

jadi gini kali ya rasa punya sosok ibu.

"Rey" panggil wanita itu dengan lembut namun sangat hati hati.

"iya ada apa Bu?"

"ibu senang deh bisa berbincang dengan kamu, kamu seperti anak ibu sendiri. ibu jadi kangen masa dimana anak ibu masih hidup deh." wanita itu tersenyum namun raut wajahnya menahan kesedihan membuat Rey terdiam.

"Rey juga seneng kok bisa berbicara dengan ibu, ibu boleh kok kalo ibu butuh teman buat cerita atau mengobrol santai ibu bisa telpon Rey." Terlihat Rey mengeluarkan kertas dan pulpen untuk menuliskan nomor teleponnya. "ini nomor Rey Bu, ibu bisa hubungi Rey kesini."

"Terimakasih kasih yah nak Rey kamu memang anak baik, ibumu pasti bangga bisa punya anak seperti kamu."

"Hehehe iya Bu sama sama."

...

"Lihat siapa yang datang."

"Apa maksudnya ini semua??"

"Bukankah perusahaan mu sedang di ujung tombak? aku hanya membantumu kok kamu marah."

"Mau sampe kapan lo ikut campur masalah gue?"

"Sampai kau jadi milikku."

"Tidak akan pernah."

"Aku akan berusaha."

"Terserah lah."

...

Haii gaisss..

udah lama gak up cerita😣

Maaf yah buat yang nunggu soalny saya lagi sibuk sibuknya hueeheu

Terus juga gak bisa konsisten up tiap Sabtu. sekali lagi maaf yah..

tapi tenang saja cerita ini bakal tamat kok, dan ada niatan buat cerita tentang Aiden juga😍😍

terimakasih semuanya ❣️❣️

sampai jumpa di next chapter👋


𝐑𝐨𝐭𝐢 𝐈𝐤𝐚𝐧 || 𝐞𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧 𝐥𝐨𝐤𝐚𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang