ᴅᴇʟᴀᴘᴀɴ ʙᴇʟᴀs : sᴏsɪs

395 46 2
                                    

Jun menghampiri kedua anaknya, memeluk Rey erat dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya "Rey maafin ayah. karena ayah, kalian jadi terbawa dalam masalah ini." Rey hanya mengangguk mengusap punggung ayahnya. "ayah, Rey cape mau ke kamar dulu." Rey melepaskan pelukannya dan menuju ke kamarnya dengan langkah lesu.

"kak Rey, Iki temenin." Rey setuju

Rey berbaring di ranjangnya dibantu dengan Riki. Riki pergi untuk mengambil segelas air putih. Riki tau pasti Rey sangat lelah. Setelah Riki menaruh nampan berisi air minum dan sebungkus cookies, Riki berbaring di sebelah Rey. Mereka tidak berbicara satu sama lain. Hanya detik jam dinding yang terdengar. Setelah kesunyian panjang Rey membuka suara.

"Riki- " panggilnya ragu, Riki hanya menatap wajah Rey yang terlihat canggung. "Riki gak marah sama kak Rey??" Mendengar pertanyaan itu Riki langsung memeluk Rey dan tersenyum "Engga kok, Iki kan sayang sama Kaka, aku tau kok ini bukan salah Kaka dan papa. Jadi, kaka istirahat yah gak usah mikir yang aneh aneh dulu ya kak?" Riki melepaskan pelukannya dan melanjutkan kegiatan berbaring ya.

"Riki besok kita main ke danau yuk? ajak Rey

"Emangnya kak Rey udah gapapa?"

"udah sehat begini kok, lagian bosen juga di kamar mulu." Rey tersenyum agar Riki yakin bahwa dirinya sudah sehat betul

"Yaudah deh iyaa." Merekapun memutuskan untuk tidur bersama malam ini

....

Pagi ini mereka bersantai melihat danau yang berada di pinggiran kota. Mereka telah melewati perjalanan yang cukup jauh untuk melihat pemandangan yang sangat menenangkan hati.

"Kak rey udah gapapa?" Riki berjalan di atas batuan panjang di pinggir danau. Mereka berdua menghabiskan waktu berdua setelah kecanggungan yang terjadi kemarin. "udah gapapa ko ki." Mereka pun duduk di sebuah kursi yang tidak jauh dari danau. Pemandangan danau masih bisa terlihat oleh mereka berdua. Riki mengeluarkan sosis instan yang tadi dibelinya sebelum berangkat ke danau. "kak Rey mau?" dia memotong sosisnya menjadi dua untuk diberikan kepada kakaknya namun Rey menolaknya berakhir dia memakannya sendiri. "Riki kok bisa sih ga marah sama kaka?" ucapannya membuat Riki yang yang sedang melahap makanannya menoleh ke arahnya. "karena Iki udah sayang banget sama kakak. Iki udah nyaman tinggal sama kakak disini, Iki senang sekali. Iki gak mau kehilangan orang yang Iki sayang lagi" ucapan Riki tidak dibalas dengan Rey yang hanya menatap kosong ke arah danau. Sedangkan Riki melanjutkan kegiatan makannya. "Riki.." panggil Rey ragu, haruskah ia menanyakan hal ini kepadanya? dia sangat penasaran namun dia sedikit takut karena takut menyinggung perasaannya. Riki menolehkan kepalanya pada rey "kenapa kak?" tanyanya menunggu jawaban dari rey. Rey mengurungkan niatnya untuk bertanya pada adiknya "Udah selesai belum ayo kita pindah disini sudah membosankan." Rey tersenyum paksa yang membuat Riki merasakan ada sesuatu yang disembunyikannya. Mereka berdua pun pergi dari tempat itu. mereka berjalan menelusuri taman dan kembali ke kediamannya. Rey pun langsung memasuki kamarnya begitu juga Riki yang membanting badannya di sebuah sofa di ruang tamu.

Saat Rey sedang berdiam menatap langit langit rumahnya seseorang membuka pintu kamarnya. Orang yang tidak asing bagi Rey "kak Rey liat ini tadi iki beli ini tapi Iki lupa kasih ke Kaka." Riki menunjukkan dua buah gantungan yang yang berbentuk beruang dan kelinci. Riki tau betul bahwa Rey sangat menyukai boneka beruang. "Terimakasih yah Ki." Rey terlihat bahagia mendapatkan gantungan berbentuk beruang dia pun langsung mengantungkan benda itu ke tas sekolah milikinya. Melihat kakanya sangat menyukai hadiah yang dia berikan Riki bernafas lega sehingga membuatnya tersenyum.

Aku beruntung bertemu dengan kakak..

....

"Rey!!" Sapa Aiden yang bertemu dengan Rey di lorong kelas. Rey hanya menoleh tanpa menyauti panggilan Aiden

"gimana Rey udah gapapa?"

"udah kok, buktinya ada di depan Lo"

"eh iya." Aiden menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Makasih yah den, Lo udh nolongin gue."

"iy- " Belum sempat Aiden menjawab tiba-tiba seseorang datang merangkul dari belakang.

"Harusnya lo bilang makasih juga ke gue dong." Ucap Surya tak mau kalah

"Iya deh, makasih yah Surya sayang, udah kebelet boker di rumah orang." Rey menampilkan senyum terpaksa dan langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi datar kembali

"anjeng Lo" Surya memukul belakang kepala Rey lalu dibareng Sura tawa dari mereka bertiga.

"eh tapi serius Lo udh gapapa Rey? gamau ada yang lu ceritain ke kita?" Sebetulnya Aiden sangat khawatir dengan sahabat yang dari tadi memperhatikan Rey dengan seksama.

"iya Rey gimana tadinya Lo bisa di culik gitu?? parah aneh bngt" Tanya Surya meminta kejelasan dari temannya.

"Gue sendiri juga bingung gimana gue bisa percaya sama mereka. Bu Shana bilang bahwa ternyata Riki adalah adik tiri gue dari Celine, Awalnya gue minta kejelasan apa benar ayah selingkuh dari mamah. Gue sampe marah sama ayah dan Riki dan saat itu juga Bu Shana bilang ada hal yang ingin disampaikan Bu Shana bilang dia hanya di suruh dan ayah tidak pernah selingkuh namun saat gue mau balik ke Rumah sakit cewek gila itu langsung nyuruh anak buahnya nangkap gue. Yang gue denger dari percakapan mereka, mereka mau jadiin gue sandra agar cewek gila itu menikah dengan ayah. Asli gue gk habis pikir."

"Ya ampun Rey, Gue harap Lo baik baik aja ya." ucap Aiden tidak menyangka

"Rey udah berapa kali gue bilang kalo ada apa-apa tuh cerita!! rumah kita sebelahan. Lo bisa Dateng kapan aja kerumahnya gue. Jangan di pendam sendiri Rey, kita temenan dari kecil masa lo ga percaya sama kita??"  Kali ini Surya yang menceramahi Rey yang hanya ditanggapi anggukan malas dari Rey.

"Bukan gamau cerita ya, tapi gue sendiri aja masih bingung sama masalahnya, Tapi makasih banyak yah kalian berdua udah bantu gue."

"Iya sama-sama." Ucap mereka serempak

"wih ngomong ngomong apani ngegantung sejak kapan suka pink pink gini? dari cewek mana nih?" Surya yang menyadari sesuatu yang menggantung di tas Rey membuatnya ingin menggoda Rey

"apasih, dari Riki ini, lucukan?"

"Riki Mulu kapan nih dari ceweknya" Ledek Aiden sekongkol dengan Surya

"Nanti den masih punya orang." Jawab Surya yangang dibalas tendangan kecil dari Rey yang membuat mereka bertiga berlari kejar kejaran sambil tertawa.

Pagi yang indah.

....

HALOO

Apakabar???

saya datang membawa chapter ini hihihi semoga suka😍😍

sampai jumpa Sabtu depan Babay👋👋


𝐑𝐨𝐭𝐢 𝐈𝐤𝐚𝐧 || 𝐞𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧 𝐥𝐨𝐤𝐚𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang