ʟɪᴍᴀ ʙᴇʟᴀs : ʀᴏᴛɪ ᴛᴀᴡᴀʀ

445 66 3
                                    

"Ada apa gantengku kangen yah denganku?" wanita itu sangat senang ketika pria idamannya datang ke tempat kerjanya.

"Berhenti berlagak!! omong kosong apa yang kau bicarakan dengan anakku??"

"anak yang mana? yang kandung atau anak kita?"

"jaga mulutmu!!! Riki bukan anak kamu!!! cepat jawab pertanyaanku apa yang kau bicarakan dengan Rey?"

"Rey? aku bertemu dengan Rey saja tidak, asal kamu tau ya sayang, aku sedang sibuk dan tidak ada waktu buat bikin keluargamu hancur. Tapi kalo gak sibuk boleh kali yah?"

Jun mengepalkan tangannya untuk menahan amarah "wanita gila" ucapnya lalu meninggalkanya wanita itu.

...

"Kalian jangan pulang dong, nginep aja disini sama gue biar ayah sama Riki gak capek nungguin." Rey membujuk kedua temannya untuk menginap karena tidak ada yang bisa dia ajak bicara disini. Kecuali kalau dia sudah berdamai dengan Riki

"Maunya juga gitu Rey kita besok harus sekolah, tau sendiri bapaknya Aiden."

"iya Rey lain kali aja deh." ucapnya sambil memasukkan buku-buku nya kedalam ranselnya

"Sembarangan lo den!! lain kali gue gak mau nginep di rumah sakit."

"Maksudnya nginep di rumah lo"

"Bagaimana Surya keadaan Rey??" pria itu memasuki ruangan dengan bungkusan di tangannya disusul dengan anak berumur 14 tahun yang masih terlihat murung

"Udah baikan om, cuma tadi muntah sedikit." Surya gak bilang Rey muntah karena makan fast food karna takut diamuk ayah karena Rey yang keras kepala.

"Terimakasih ya Surya, Aiden sudah jagain Rey."

"iya om kami pamit dulu yah."

"iya hati hati yah." Merekapun kembali kerumah masing-masing

"kak Rey masih sakit?" Riki memberanikan diri duduk disampingnya

"iya."

"kak Rey udah makan?"

"udah ki."

"kak Rey iki bawa roti ikan buat kak Rey dimakan ya"

Rey terdiam melihat roti ikan kesukaan mereka, ia jadi merasa bersalah

"coba ki kaka mau satu" senyuman perlahan muncul di wajah Riki akhirnya kak Rey sudah mau berbicara dengannya

"kak Rey mau yang mana? ini ada yang tawar apa yang coklat"

"tawar aja ki kakak mual"

"oke nih kak Riki suapin ya?"

"gausah" Rey mengambil rotinya namun rotinya kembali diambil oleh Riki

"biar Riki suapin aja."

Jun tersenyum melihatnya Rey sedikit demi sedikit memaafkan adiknya.

"Riki kalau sudah mengantuk tidur aja dulu. Kamu tadi tidak tidur setelah pulang sekolah."

"Bentar lagi yah pah Riki mau suapin kak Rey dulu."

"iya" Setelah Riki tertidur Jun duduk di kursi samping Rey

"Rey maafin ayah ya kalau ini semua salah ayah, ayah gatau apa yang Rey denger tentang ayah tapi sedikitnya Rey jangan mudah percaya dengan omongan orang lain. Belum tentu juga itu benar"

Rey terdiam mendengar ucapan ayahnya, ada benarnya juga mengapa iya dengan mudahnya percaya dengan ucapan Shana. ia harus memastikan ucapan siapa yang benar, ia memutuskan untuk menemui Shana malam ini juga saat yang lainnya tertidur.

𝐑𝐨𝐭𝐢 𝐈𝐤𝐚𝐧 || 𝐞𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧 𝐥𝐨𝐤𝐚𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang