Setelah percakapan hari itu kini kehidupan mereka menjadi lebih erat. Tidak ada lagi salah paham diantara mereka. Dan Jun bisa bernafas lega tanpa adanya teror dari wanita gila itu lagi.
Saat ini Riki dan Jun sedang berada di sekolah Rey. Karena hari ini adalah hari kelulusan Rey dari SMA. Jun tampak bangga melihat nama Rey di panggil sebagai peringkat ke 2 paralel. Walaupun cuma menjadi yang ke 2 itu sudah terlihat hebat di mata Jun.
"Papah kak Rey keren ya? Iki mau deh bisa kaya kakak." Jun tersenyum mendengarnya.
"Riki harus belajar yang rajin jika ingin mendapatkan peringkat. Tapi Jagan memaksakan diri ya. Mau bagaimanapun Iki tetap anak ayah yang hebat." Jun tersenyum tangannya megusap lembut rambut Riki.
"hehe makasih ya pah."
Selesai acara mereka memutuskan untuk makan bersama di sebuah restoran.
"Rey hebat, ayah bangga sama kamu nak." Rey tersenyum melihat kedua orang di depannya Rey merasa bersyukur karena momen seperti ini yang selalu dibayangkan boleh Rey. Walaupun tidak ada sosok ibunya.
Mah Rey udah gak ngerasa kesepian tapi Rey masih kangen mama. Kalo mama hadir disini hari ini pasti mamah juga seneng kayak Rey.
"Makasih ayah, Riki juga makasih yah udah dateng."
"iya sama-sama nak."
"Oiya kak, Kaka abis ini mau lanjut kemana??" Riki melontarkan pertanyaan dengan mulut yang sibuk mengunyah.
"Riki habiskan dulu makanannya."
"Kaka belum tau Ki. Tapi Rey mau banget masuk hukum yah boleh gak?" Rey menatap ayahnya untuk meminta restu agar bisa melanjutkan pendidikan di fakultas Hukum.
"Rey ayah tidak pernah menuntut kamu mau jadi apa. Terserah kamu saja asal kamu bisa bertanggung jawab dan sanggup menjalankannya." ucapnya hangat.
"Terimakasih ayah, ayah jadi ayah yang paling baik sedunia." Ucap Rey semangat.
"Pah, kak besok kita jalan-jalan yuk!" ajak Riki bersemangat.
"Besok papah gakbisa bagaimana dengan hari Minggu??"
"Yaudah deh gapapa."
"Riki besok main sama kaka aja mau??"
"MAU BANGET KAK!!!"
"Besok kita main ke Toko roti yang baru buka di ujung jalan itu yuk. Kita cobain, enakan mana sama roti bikinan Iki." Goda Rey membuat Riki tersenyum malu.
"Enakan punya Riki dong." ucapnya bangga membuat keduanya tertawa.
***
"Riki udah siap belum??" Rey menuruni tangga mencari sosok adiknya. Mereka akan pergi ke toko roti hari ini.
"Sebentar kak, Iki mules." Terdengar suara bergema yang berasal dari kamar mandi. Rey membuka kulkas dan mengambil susu coklat dan meminumnya sembari menunggu adiknya.
Taklama Riki keluar dari kamar mandi "ayo kak Iki udah siap." akhirnya mereka pun pergi ke toko itu menggunakan sepeda motor milik Rey.
Mereka berdua memasuki toko itu, wangi harum khas roti menusuk hidung mereka. Sangat lezat mengundang hasrat mereka ingin mencoba berbagai varian roti yang ada di display. Roti-roti itu tersusun rapi di meja. Rey mengambil sebuah nampan untuk menaruh roti-roti tersebut.
"Iki mau yang mana??" Tanya Rey yang matanya tidak lepas dengan roti lezat di hadapannya.
"Iki bingung kak, semuanya kayaknya enak."
"Iya kak Rey juga bingung."
Setelah sekian lama mereka memilih akhirnya mereka duduk di meja yang berada dekat jendela. Riki memilih roti Bolen isi pisang coklat dan Croissant. sedangkan Rey hanya mengambil Roti Bun dan Donat kentang.
Mereka pun mulai menyantap makanan yang telah mereka beli. Mereka kaget dengan rasanya. Rasa coklat yang lumer dari Bolen dipadukan dengan pisang yang manis menyatu di mulut Riki. Sangat lezat. Rasanya ingin sekali Riki tahu apa resepnya ia ingin membuatnya di rumah.
Tidak hanya Riki Rey pun terhipnotis dengan rasanya, kelembutan roti yang ia gigit membuatnya lahap dan ingin sekali rasanya ia mengambil beberapa roti lagi.
"Kak ini enak banget kak!!" ucap Riki yang sangat menikmati hidangannya.
"Iya Ki, enak banget. kayanya kakak mau ambil berapa lagi deh Ki."
"Iki juga kak." Mereka pun mengambil beberapa roti lagi untuk disantap dan tidak lupa mereka membelikan roti untuk ayahnya.
"Kak Rey, Kalo Iki udah besar Iki pengen banget punya toko roti kaya gini."
"Kenapa Riki mau banget punya toko roti?" Riki sangat senang membuat roti Rey tau itu, namun Rey ingin tahu mengapa adiknya sangat menyukai roti.
"Roti itu ingetin Riki sama mamah" Rey terdiam mendengar jawaban dari Riki.
"Mamah?"
"Papah sama mama kan dulu ketemu di toko roti kata papa. Papa juga dulu pengen banget punya toko roti. Tapi papa ditipu sama temennya, jadi dia harus mulai dari awal lagi. Terus kata papah mamah yang ajarin papah bikin roti yang enak. Tapi semenjak papa menikah dengan Mama papah gak jadi buka toko karena papah sempat dimarahin sama kakek dan kebetulan papa dapet kerjaan yang lebih menguntungkan untuk keluarga. Jadinya impian papah buat buka toko roti harus kandas."
Rey terkejut mengapa ia baru mengetahui masa lalu ayahnya. Jun tidak pernah cerita hal ini ke Rey. Mendengar alasan Riki hati Rey merasa tersentuh. Cita-cita Riki hanya untuk membuat impian ayahnya tercapai. Apalagi ini berhubungan dengan perempuan yang ia rindukan.
"Oiya kak! Riki belajar bikin roti juga sama ayah, ini katanya resep yang di kasih mama. Jadi kita bisa makan masakan mama walaupun lewat Riki." senyum yang terukir di wajah Riki terlihat miris. Walaupun Riki belum pernah bertemu dengan sosok ibunya namu ia merindukannya.
"Kak Iki kangen Tante Celine." Rey terkejut mendengar kalimat yang keluar dari mulut Riki. Dia merindukan sosok yang hampir membuatnya trauma.
"Ki Tante Celine jahat, dia yang udah nyulik Kaka! dia juga jahat sama Iki. Dia udah bikin Riki sakit hati."
"Tapi kak, Tante Celine ngerawat Iki dari kecil. Tante Celine baik sama Iki."
"Ki dia udah bikin Riki trauma. Udah bikin Riki ketakutan. Udah ya ki lupain Tante Celine." ucap Rey menyakinkan dia tidak mau lagi Riki merasakan traumanya apalagi dia mendengar sendiri bahwa wanita itu berteriak dia tidak akan tinggal diam, Rey takut dia kan membalas dendam.
"Trauma?? Iki ga trauma sama Tante Celine kok"
Maksud kamu?!!
---
HALOO ADA YANG KANGEN GAK???
Udah lama banget yah aku ngilang ?hehe
Maaf banget ya gaiss...
Aku sempat ngerasa sedih banget kalo buka cerita ini...
Ada beberapa masalah yang buat aku sedih setiap liat tulisanku sendiri huhu...Dengan ini aku minta maaf dan aku berniat untuk melanjutkan cerita ini yeee yeayy🔥🔥🔥
Mohon dukungannya ya gais🙏🙏Sampai jumpa di next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐨𝐭𝐢 𝐈𝐤𝐚𝐧 || 𝐞𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧 𝐥𝐨𝐤𝐚𝐥
Fanfiction"𝐤𝐚𝐤 𝐑𝐞𝐲 𝐠𝐚𝐮𝐬𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐡 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐲𝐚𝐡,, 𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚 𝐢𝐤𝐢. 𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐤 𝐑𝐞𝐲 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐠𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐠𝐢.' -Riki Update tiap sabtu.