ᴇᴍᴘᴀᴛ ʙᴇʟᴀs : ᴄʀᴇᴀᴍ sᴏᴜᴘ

415 67 8
                                    

Hari kedua Rey rumah sakit dia masih tidak ingin berbicara dengan adiknya Jun pun frustasi terhadap sikap anaknya “Rey ayah ingin bertanya sama kamu jujur saja apa yang salah dengan kamu sampai kamu bersikap dingin seperti ini?”

"ayah, masih aja gak ngerti?"

"Bagaimana bisa ayah mengerti. kamu yang tiba-tiba bersikap dingin kepada kami. Tolong jawab dengan jujur Rey apa ada yang salah dari kamu nak?" Jun menatap wajah Rey berharap mendapatkan jawaban dari pemuda itu.

"aku salah? kalian yang salah kalian yang buat aku begini!! kenapa ya tuhan selalu ingin melihat Rey  kesepian?"

"kak Rey gak sendirian kan ada Iki disini. Iki pasti nemenin kak Rey terus kok."

"Lo yakin? gue si gak yakin tuh sama omongan lo!"

"REY!!! SIAPA YANG NGAJARIN KAMU BEGITU?" Tanpa disadari jun meneriaki  Rey. Rey hanya bisa tersenyum sinis “okey Rey ngerti sekarang jadi semuanya emang bener.”

"apa maksudnya Rey? jawab ayah!!" Jun mencengkram tangan Rey namun segera dihempas oleh Rey. ia mengabaikan pertanyaan ayahnya diapun berbalik dan menutupi kepalanya dengan selimut “Rey mau tidur Rey capek” di bawah selimut Rey meneteskan air mata saya sudah ia bendung

"kak Rey..."

"Sudah ki biarkan kak Rey istirahat dulu aja nanti kita bicarakan lagi."

"Permisi om." Dua pemuda yang sedari tadi berada di depan pintu dengan menggunakan seragam memasuki ruangan.

"ohh nak Surya sudah datang."

"iya om, om sekarang bisa pulang biar Rey sama kita aja." karena banyak pekerjaan yang harus di lakukan Jun ia harus pulang

"iki mau ikut pulang ga?"

"Sebenarnya iki gak mau ikut pulang tapi kalo iki gak pulang kak rey makin marah nanti sakitnya ga sembuh-sembuh." Riki akhirnya mengalah dan ikut pulang dengan ayahnya.

"yasudah kalo gitu ayo ki kita pulang. Surya Aiden nitip Rey yah kalo ada apa-apa kabari saja."

"Siap om."Jun dan Riki pun pergi meninggalkan mereka bertiga

"Rey gimana keadaan lo?"

"udah gapapa bentar lagi juga pulang" Rey membuka selimutnya setelah mendengar bahwa ayahnya sudah pulang, sebelumnya dia juga sudah menghapus air matanya

"lo abis nangis ya? jelek banget muka lo." Surya melihat mata Rey yang sembab ia sebenarnya sedang berusaha menghiburnya

"ye temen lagi sakit bukannya di support malah diejek."

"yah lagian lo gimana tadinya bisa gak mau makan seharian?" kali ini Aiden yang memukul gemas tubuh Rey berniat memarahinya

"Rey lo kalo ada masalah bisa cerita ke kita jangan mendem sendiri. Kita kan udah temenan juga dari kita kecil masa lo masih gak bisa percaya sama kita?"

"iya Rey apalagi lo sampe sakit gini gue gak tega liatnya."

"Thanks yah tapi gue belum siap cerita ke kaliannya."

"oke gue bakal tunggu sampe lo siap, btw lo udah makan siang belum?"

"udah sih tu makan bubur mulu bosen banget gila. beliin KFC dong kak" 

"heh lo mau gue di gebuk om Jun?"

"ya kan karena ayah ga ada jadi gapapa beli aja."

"gak gak gak lo masih sakit." Surya menolak dengan tegas, dia tidak mau terjadi apa-apa dengan Rey

𝐑𝐨𝐭𝐢 𝐈𝐤𝐚𝐧 || 𝐞𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧 𝐥𝐨𝐤𝐚𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang