sᴇᴘᴜʟᴜʜ : ᴋᴇʟᴀᴘᴀ

460 71 5
                                    

Akhirnya libur akhir semester telah tiba. Geng jagung keju merencanakan liburan ke pantai di pinggir kota. Tentunya mereka tidak hanya pergi bertiga, mereka membawa masing masing saudara kesayangannya masing masing-masing. Surya dengan si kembar, Aiden dengan kak Hendry dan tentu saja Rey dengan si jahil Riki. Mereka pergi menggunakan mobil Hendry karena Rey tidak diizinkan membawa mobil dengan Hendry. Sungguh perhatian si sulung satu ini. Ya Hendry merupakan yang tertua diantara mereka, jadi sudah menjadi kewajibannya menjaga teman-teman dari adiknya.

Deru ombak, semilir angin yang menembus kulit, bau pasir pantai yang khas membuat semua orang bersemangat untuk bermain di dalamnya, kini ketiga anak kecil itu sudah berlarian ke tepi pantai di susul dengan sang kakak.

"Rikiiii tungguin Hari." ucap seorang anak dengan langkah besar mengejar teman sebaya nya

"Sini Hari cepetan kita liat air." ucap anak lainnya yang sudah berada di tepi pantai

"Hari kejar Riki kalo bisa wlee." dan satu anak lagi yang berlarian kesana kemari. Dan pada akhirnya mereka bermain kejar-kejaran di tepi pantai. Sedangkan para kakak sedang sibuk menggelar tikar serta menyiapkan makanan yang telah dibawa untuk makan setelah lelah bermain. Tak lama mereka bertiga ikut bergabung dengan para adik yang sedang bermain pasir di tepian, kecuali Hendry yang ingin bersantai sambil mengerjakan sedikit tugas dari dosennya.

Setelah lelah bermain air Riki pun duduk ditepi pantai bagian berpasir awalnya di ingin membangun istana pasir dengan Hari namun dia menyerah dengan itu saat ia melihat seekor kepiting kecil masuk kedalam lubang di antara pasir-pasir. dan saat itu juga dia melihat cangkang kelomang kosong. Rey menghampiri Riki yang diam sangat lama menatap cangkang kelomang itu.

“oy serius amat.” Rey sengaja menendang bokong riki yang sedang berjongkok  sehingga dia terperosok ke pasir.

“ish apa apaansi kak sakit tau"
lagian dari tadi kamu jongkok sambil diem gitu lama banget kaka kira kamu ke tempel.

sembarangan

"Kak Rey lihat ini ada kelomang, cantik bngt tapi cuma cangkangnya doang." Riki menunjukkan benda cantik yang dia temui kepada Rey.

"iya cantik, ki disini banyak tau cangkang kelomang kayak gitu, kamu mau cari cangkang lagi gak?"

"Mau banget kak, ayok." anak itu langsung berdiri bersemangat ketika mendengar bahwa akan banyak cangkang indah yang akan ia temukan.

"Di sebelah sana banyak ki, yuk kesana." Rey mengajak Riki untuk mencari lebih banyak cangkang kelomang.

Mereka pun pindah ke sisi pantai lainnya hanya untuk mencari cangkang kelomang.
Mereka memasukan satu persatu cangkang kelomang ke dalam ember pasir yang dibawa riki dari rumah. Ember itu sudah hampir penuh dengan cangkang kelomang itu.

“Riki tau gak? kalo kelomang itu hewan yang hebat.”

“karena mereka punya cangkang yang cantik?” tanyanya dengan wajah penasaran

“bisa jadi, tapi maksud kakak bukan itu.”

“terus apa kak rey?” Riki diam menunggu jawaban dari sang kakak tentang betapa hebatnya hewan yang sedang dia pegang itu

“kelomang itu terus tumbuh tapi cangkanya tidak, jadi kalau kelomang itu tetap berdiam di dalam cangkangnya dia akan mati. Jadi dia harus berusaha buat hidup dan terus mencari cangkang yang lebih besar.”

“Terus ini kalau Riki ambilin cangkangnya  nanti dia bingung cari cangkangnya dong kalau habis?”

Rey tertawa dengan pertanyaan polos yang ada benarnya juga

“iya makanya Riki ambilnya jangan banyak-banyak. Mana hampir satu ember lagi.”

Mendengar itu Riki langsung menumpahkan cangkang cangkang yang ada si ember nya seperti tidak terjadi apa apa.

“Riki ambil dua boleh?"

"Buat apa?"

"Riki mau buat gelang. Satu buat kak Rey, satunya lagi buat Riki. Biar kita bisa hebat seperti kelomang. Kita harus bisa lepas dari masalah biarpun masalah selalu datang terus menerus kita harus lawan.”

“iya boleh kok, kita anggap saja masalah itu cangkang kelomang dan kita adalah kelomangnya, jika kita bisa lepas dari masalah yang kecil tapi kita harus siap menghadapi masalah yang lebih besar kedepannya.”

"oke kak, tapi kak Rey janji yah bakal terus bareng sama Riki."

"Iya ki kaka janji." mereka menautkan jari kelingking sebagai tanda sebuah perjanjian.

"udah yuk kak, ke kak Hendry kasihan sendirian mulu dari tadi."

Riki pun mengantongi dua cangkang kelomang kosong ke dalam saku celananya dan mereka pun kembali ke tempat singgah mereka untuk makan.

“gimana mainnya? seru?” kali ini Hendry yang bertanya kepada para adik karena dia tidak ikut bermain di tepian, dia hanya menikmati angin pantai dengan sebuah es kelapa dan ditemani oleh tugas dari dosen walaupun Deadlinenya masih lama tetap dia kerjakan agar tetap santai.

“Seru banget kak hendry, tadi kak surya sok jago terus tiba-tiba dipukul ombak.” ucap hari yang terus menertawakan kejadian tadi

“emang songong dari dulu tuh bocah.” ledek Rey

“ iya kak Rey, kak Surya emang songong di rumah juga songong banget. Dia pamer masakan bunda, dia bilang dia yang buat padahal mah bunda yang buat, eh mana bundanya ada di belakang lagi ngetawain kak surya.”

“ ih ga usah buka aib kakak dong tang.” si pelaku tersipu malu menjadi bahan ejekan

“tang tang sok asik lu.”

“ didiemin ngelunjak ni anak.”

“heheh ampun kak.” mereka pun menikmati makanannya sambil ngobrol santai, lebih tepatnya saling ejek  hingga cahaya langit berubah menjadi oranye.

“kak lihat langitnya bagus banget.”

"iya bagus."

“Enaknya mantai tuh gini bisa liat matahari terbenam seperti ini.” ucap Hendry yang sangat suka dengn langit senja

“kak kita nginep aja biar bisa liat mataharinya terbit lagi.” kali ini Bintang yang berbicara dengan polosnya

“Bintang dodol, mataharinya gak muncul di sini lagi.” kini kembarannya yang bicara. Rasa malu ingin menghilang muncul kepada bintang. dan terdengar suara tawa dari mereka semua.

“kak langit nya lagi bagus kita foto bareng yuk kak.” melihat langit yang sangat indah sangat di sayangkan jika tidak di abadikan dengan sebuah foto.

"Boleh tu boleh yuk kita foto."

Mereka pun mengambil beberapa potret gambar. Setelah itu mereka pulang kerumah masing masing diantar oleh Hendry.

 Setelah itu mereka pulang kerumah masing masing diantar oleh Hendry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐑𝐨𝐭𝐢 𝐈𝐤𝐚𝐧 || 𝐞𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧 𝐥𝐨𝐤𝐚𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang