"Langit, maafin Kak Yaksa ya, kita nggak bisa lanjutin hubungan kita lagi."
Seperti tersengat listrik, tubuh Langit seketika kaku begitu mendengar apa yang dikatakan Yaksa begitu ia sampai di rumah.
"Kak Yaksa ngomong apaan sih?" Langit menghampiri Yaksa dan duduk di sampingnya. Jari jemari lentiknya mencoba untuk menggenggam tangan Yaksa, meski selalu ditepis oleh pemilik tangan kekar itu.
Yaksa merogoh sebuah kartu dari dalam saku jas-nya. Air mata Langit sontak keluar begitu melihat apa yang tertera pada kartu tersebut.
Undangan pernikahan Yaksa dengan Alina.
"Kak Yaksa tau kalau Langit nggak punya siapa-siapa lagi, kenapa Kak Yaksa juga mau ninggalin Langit?"
Pada akhirnya Langit menangis. Ia terisak memandang Yaksa yang sama sekali tidak menatapnya.
"Kak Yaksa kenapa.." Langit tidak sanggup lagi untuk berbicara. Lelaki tersebut terus-menerus menangis hingga terisak, tanpa Langit tau jika Yaksa juga merasa sakit ketika mendengar tangisannya.
Langit bersimpuh di bawah kaki Yaksa, membuat Yaksa terkesiap hingga merasa ingin memeluk lelaki manis itu sekarang juga. "Kak Yaksa bilang Langit salah apa. Kak Yaksa nggak suka Langit bolos terus? Oke Kak, Langit nggak akan bolos lagi."
"Kak Yaksa mau Langit nurut sama Kakak? Langit akan jadi anak yang baik."
Langit tetap kekeh agar Yaksa mengurungkan niatnya untuk menikah dengan Alina. Demi Tuhan, Langit tidak punya siapa-siapa lagi selain Yaksa. Dari dia baru memasuki bangku SMP, Yaksa adalah tempat dimana ia tinggal dan bersandar.
Langit tidak ingin kembali ke Panti Asuhan lagi.
"No, Lang. Saya orang dewasa, saya juga ingin menikah dan mempunyai keluarga kecil yang normal. Saya ingin punya keturunan sendiri." ujar Yaksa.
Maafin Kak Yaksa, Lang. gumam Yaksa.
・゜✭・.・✫・゜・。.
Sudah satu minggu setelah Yaksa memberikan undangan pernikahan, itu artinya sudah tiga hari sejak Yaksa menikah dengan Alina. Langit sudah tidak tinggal di apartemen milik Yaksa lagi, sekarang dia tinggal di apartemen Jeff, sahabatnya.
"Lang, lo masih mual?" tanya Jeff begitu membuka pintu kamar.
Langit hanya mengangguk. Ia sama sekali tidak memiliki tenaga meski hanya untuk menjawab.
Tiga hari yang lalu Yaksa melaksanakan pernikahannya, tentu saja Langit tidak gila dengan dia datang ke pernikahan tersebut. Itu sama artinya seperti dia bunuh diri.
Pernikahan tersebut sangat megah. Bahkan tamu-tamunya kebanyakan dari kalangan ke atas, banyak juga guru-guru sekolahnya yang datang dan mengucapkan selamat atas pernikahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL | WinBright
Fanfiction𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍𝐓𝐈𝐒𝐈𝐏𝐀𝐒𝐈 𝐀𝐆𝐀𝐑 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐓𝐄𝐑𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐊𝐄𝐒𝐀𝐋𝐀𝐇𝐏𝐀𝐇𝐀𝐌𝐀𝐍, 𝐒𝐈𝐋𝐀𝐇𝐊𝐀𝐍 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐌𝐄𝐋𝐈𝐇𝐀𝐓 '𝐓𝐀𝐆' 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐓𝐄𝐑𝐋𝐄𝐁𝐈𝐇 𝐃𝐀𝐇𝐔𝐋𝐔. 𝐓𝐄𝐑𝐈�...