DUA BELAS

606 65 14
                                        

Langit🌌
| Jeff, lo bisa pulang sekarang nggak?
| Gue takut banget Jeff, masalahnya sekarang gue
| cuma berdua sama Eden.
| Tadi ada yang ngirim box isi pistol.
| Gue nggak tau siapa orang itu.
| Gue takut Jeff, ada Eden di sini.
| Gue nggak mau dia kena bahaya.

Jeff terlonjak begitu membaca whatsapp dari Langit. Dengan tergesa akhirnya dia melepas celemek caffee-nya dan langsung bergegas ke apartemennya.

"Ron, gue harus pulang sekarang. Langit dalam bahaya." ucap Langit seraya berlari keluar caffee-nya.

Aaron, baristanya hanya mengangguk. Sementara Jeff langsung melaju cepat ke apartemennya. Di dalam hatinya dia berdoa dengan sungguh-sungguh agar Langit dan Eden baik-baik saja.

Sementara Langit di apartemen setelah mengunci pintu langsung bersembunyi di kamarnya bersama Eden. Ia kembali membaca tulisan dari box tersebut, lagi-lagi Langit terisak karena merasa sangat takut.

- Saya tidak ingin menodai tangan saya dengan darahmu, silahkan bunuh diri kamu sendiri. -

- Mati, Langit! Kamu harus mati. -

"Lang, are you okay?" Langit terkejut begitu Jeff masuk ke kamar lalu memeluknya. Eden tidak berkutik sama sekali karena bayi itu tengah tertidur di pelukan Papanya.

"No, Jeff. Gue takut banget." jawab Langit dengan tangisannya.

Langit bahkan lupa sudah berapa kali menangis di tahun ini.

Jeff terus memeluk Langit seraya memberikan beberapa kalimat penenang. Bangsat, bahkan orang itu muncul lagi setelah beberapa waktu tidak mengirim SMS teror.

"Lo akan baik-baik saja, okay? Gue nggak akan tinggalin lo." ucap Jeff.

Langit menggeleng. "Dulu juga ada yang mengatakan begitu, tapi dia tetap pergi."

Jeff menahan wajah Langit agar menatap matanya. "Lihat gue, Lang," titah Jeff.

"Gue bukan orang itu. Gue Jeff, apa pernah gue bohong sama lo?" ujarnya lagi. Tentu saja Langit menggeleng sebagai jawaban.

"Hanya percaya sama gue, okay? Lo akan baik-baik saja. Gue berani jamin itu." kata Jeff dengan tegas.

・゜✭・.・✫・゜・。.

・✫・゜・。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FALL  |  WinBrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang