"Seola, lempar bolanya!" seru Eunjae.
Seola membawa bola itu kepada Langit yang sedang duduk bersandar di sofa teras dengan ponsel di tangannya. "Kak Haneul, ayo main bola."
"Youtube! Itu saluran video kan, Kak? Aaaa.. Kakak nonton apa itu?" seru Seola begitu melihat ke layar ponsel Langit.
"Lucu banget! Mereka adik kakak?" kata Junho.
Langit mengangguk. "Mereka anak kembar. Lucu banget, ya." jawab Langit.
"Gue nggak nyangka mereka sudah sebesar ini. Rasanya gue sedih sudah melewati masa pertumbuhan mereka selama ini." gumam Langit.
"Dira mau menggambar juga!" seru Dira, anak perempuan berusia empat tahun.
"Nanti Kakak beliin perlengkapan menggambar kalau Dira mau. Oke?"
Kalimat tersebut sontak mengundang teriakan antusias dari Dira dan Seola. Langit tertawa, ternyata semenyenangkan ini dekat dengan anak-anak, apalagi..
"Arash, Eden, mereka inget aku nggak ya.."
・゜✭・.・✫・゜・。.
"Kamu sudah siapin semuanya?" tanya Yaksa melalui telepon.
"Baik, siap-siap yaa.." ujar Yaksa lagi setelah menerima jawaban.
Setelah panggilan telepon terputus, Yaksa memasukan kembali ponselnya pada saku celana. Ia meraih sebuah barang lalu memasukannya pada saku jas-nya. Ia kini berpenampilan formal, persis seperti akan datang ke acara khusus.
・゜✭・.・✫・゜・。
.Langit kini berada di toko buku, ia memilih beberapa buku cerita, sedangkan Seola dan Dira sedang memilih buku gambar dengan sampul kartun kesukaannya. Mereka tidak hanya bertiga, ada Edward yang selalu mendampingi jika mereka keluar bersama.
"Kamu beli apa, Ed?" tanya Langit.
"Custom foto, nanti kamu akan tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL | WinBright
Fanfiction𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍𝐓𝐈𝐒𝐈𝐏𝐀𝐒𝐈 𝐀𝐆𝐀𝐑 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐓𝐄𝐑𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐊𝐄𝐒𝐀𝐋𝐀𝐇𝐏𝐀𝐇𝐀𝐌𝐀𝐍, 𝐒𝐈𝐋𝐀𝐇𝐊𝐀𝐍 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐌𝐄𝐋𝐈𝐇𝐀𝐓 '𝐓𝐀𝐆' 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐓𝐄𝐑𝐋𝐄𝐁𝐈𝐇 𝐃𝐀𝐇𝐔𝐋𝐔. 𝐓𝐄𝐑𝐈�...