Datang Kembali

211 20 0
                                    

Kau masih terdiam menatap layar ponselmu hingga suara berisik yang berasal dari luar tiba-tiba membuyarkan konsentrasimu. Kau melangkah menuju balkon kamar untuk mengecek apa yang terjadi. Kau melihat sahabatmu sedang berdebat dengan salah satu remaja yang juga tetangga kalian.

Kau melempar asal ponselmu yang untungnya jatuh di atas kasur tidur sementara kau berlari kecil menuju halaman rumah.

"Ya! Lee Chan. Lain kali jika ingin terlihat keren, kau harus memperhatikan sekitarmu juga. Atau kau akan membuat malu dirimu sendiri nanti, ingat baik-baik pesanku."

Setibanya di tempat keributan, kau malah mendapati Kim Min Gyu, sahabatmu itu sudah memberi isyarat pada Chan untuk meninggalkan halaman rumahmu. Padahal kau ingin bertanya apa yang terjadi di antara keduanya.

Bola di tangan Chan dan sepeda milik Min Gyu yang roboh, kau mulai berpikir tentang sesuatu.

"Lee Chan!"

Teriakmu yang berhasil menghentikan kaki-kaki Chan yang nyaris menyebrangi jalanan. Dia menoleh ke belakang, tepatnya ke arahmu. Kau tersenyum sambil mengangkat sebelah kanan tanganmu yang mengepal.

"Semangat!!"

Tidak seperti Chan yang balas tersenyum bahkan mengatakan 'terimakasih', Min Gyu malah memandangimu dengan tatapan sinis. Kedua tangannya masih setia menempel di pinggang.

"Wah, aku tidak percaya. Sahabatku baru saja memberikan semangat untuk si payah."

Cibir Min Gyu setelah Chan kembali ke lapangan.

"Kau yang payah, kau tahu? Kau itu bertubuh gempal tapi ambruk karena tendangan bola Chan."

Tawamu seketika meledak, Min Gyu tidak tinggal diam. Dirinya mendekatimu untuk menjepit kepalamu dalam ketiaknya. Tentu kau meronta-ronta dan Min Gyu ganti tertawa sebab tahu kau pasti akan kalah kuat darinya.

"Tubuh atletis dibilang gempal. Mau apa kau sekarang, hah?"

Kau meringis. Min Gyu tidak sampai menyakiti fisikmu karena dia menguncimu, kau hanya tidak tahan dengan gelar atletis yang Min Gyu sebutkan.

Dari kejauhan, Chan dan kawan-kawannya tengah memperhatikan dirimu dan Min Gyu yang asyik bercanda.

"Aku berani bertaruh, dengan kedekatan mereka yang seperti itu, selama bertahun-tahun, tidak mungkin keduanya tidak pernah merasakan sebuah ketertarikan sebagai lawan jenis."

Ujar Boo Seung Kwan penuh keyakinan. Laki-laki di sampingnya mengangguk, namanya Choi Han Sol.

"Setidaknya satu di antara mereka pasti ada yang merasakannya."

"Kita semua tahu mereka saling menyayangi, tapi kita juga tahu fakta yang berpotensi menghalangi perasaan keduanya."

Sahut Chan direspon dengan persetujuan oleh teman-temannya.

.

Min Gyu mengajakmu pergi menggunakan sepedanya. Karena sepeda Min Gyu tidak terdapat boncengan, mau tak mau kau berdiri di belakang dengan tangan berpegangan pada pundak lelaki bersurai hitam itu.

"Kita akan kemana, Min Gyu?"

"Kemanapun yang bisa menghilangkan kebosanan."

Kau mendengus pelan. Min Gyu dan kejutan adalah kesatuan yang tidak terpisahkan. Jadi, kau hanya akan menurut padanya. Hingga suatu ketika, ada sebuah mobil berhenti di pinggir jalan dengan keadaan kapnya terbuka. Seorang laki-laki tampak berdiri sembari menelepon di depan mobil tersebut.

Perkiraanmu mobil itu mogok sedangkan pengemudinya tengah frustasi karena mobilnya tak kunjung menyala. Kau menepuk pundak Min Gyu, memintanya agar berhenti.

Kim Mingyu Imagines (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang