Playboy

199 23 0
                                    

Tepuk tangan meriah menggema setelah salah satu anggota grup band terkenal menyelesaikan penampilan terakhirnya. Sebelum beranjak dari panggung, sang penyanyi membungkukkan badan lalu melambai pada para penonton.

Termasuk dirimu dan teman perempuanmu, Han Yea yang duduk diantara mahasiswa lainnya. Yea memperhatikanmu yang tersenyum misterius kepada anggota band tersebut.

.

"Masih berkontakan dengan Min Gyu Sunbaenim?"

Tanya Yea saat dirimu sibuk menikmati orange carrot smoothies milikmu. Min Gyu atau Kim Min Gyu adalah seniormu dan Yea di kampus yang baru lulus beberapa tahun yang lalu. Dia tergabung dalam sebuah grup bernama Sebong, dimana kakak laki-lakimu, Joshua Hong juga menjadi salah satu anggotanya.

Hari ini secara mengejutkan Min Gyu datang ke kampus dan melakukan pertunjukkan dengan baik meski seorang diri.

"Kadang. Kenapa?"

Jawabmu cuek. Kau memang tipe yang tidak begitu suka untuk membahas sesuatu yang menurutmu bersifat pribadi secara terbuka. Sekalipun itu teman.

"Tidak. Hanya bertanya."

Kau tidak merespon apa-apa lagi, terlalu malas. Tidak hanya dengan Min Gyu, dengan anggota lain pun kau biasa mengobrol. Karena secara tak langsung mereka menjadi teman-temanmu berkat Joshua.

"Tapi saranku, jangan berkencan dengan anak band."

Sambungan dari Yea berhasil membuatmu menatapnya heran. Yea menempelkan telapak tangannya di salah satu sudut bibirnya seperti sedang berbisik. Gadis itu juga memajukan sedikit kepalanya sembari melihat sekeliling.

"Anak band rata-rata playboy."

Yea mengembalikan posisi duduknya ke semula. Kau tetap bungkam namun mendengarkan apa saja yang Yea katakan.

"Mereka kan pandai menulis lirik yang romantis, pasti mereka juga mudah mengambil hati para gadis. Gila, jika menjadi pacar anak band, kurasa akan terasa berat."

Yea tersenyum kecil sembari melahap steak pesanannya. Sementara dirimu mengaduk-aduk smoothies-mu. Seleramu hilang seketika usai menyimak persepsi Yea.

Tiba-tiba ponselmu menyala, menampilkan satu notifikasi. Kau segera membukanya.

My Love

Aku sudah di depan. Cepatlah keluar☹️.

"Ada apa?"

Kau agak terkejut setelah Yea menegurmu. Kau memilih mematikan ponselmu lalu menyimpannya dalam tasmu.

"Maaf, aku harus pulang dulu. Terimakasih traktirannya. Sampai jumpa."

Kau buru-buru meninggalkan kafe, tidak memberi penjelasan lebih lanjut mengenai alasanmu tergesa pergi. Yea hanya menatapmu sambil berucap hati-hati.

.

Kau memasuki sebuah mobil sport warna merah yang parkir di seberang kafe lalu duduk di kursi samping pengemudi. Setelah kau menutup pintu, mobil tersebut berjalan.

"Oppa? Tadi bukannya kau memakai jaket?"

Seingatmu saat tampil lelaki itu mengenakan jaket berbahan denim, tapi kini telah berganti hoodie berwarna hitam.

"Sengaja. Mau menunjukkan sesuatu. Tolong buka bagian lengan kirinya."

Didasari rasa bingung dan penasaran, kau mengikuti permintaannya. Dan kau langsung menutup mulutmu begitu mengetahui jika lelaki di sampingmu itu telah mentato lengan kirinya dengan tulisan namamu.

Kim Mingyu Imagines (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang