Min Gyu menatap tanpa nyawa deretan foto yang dipajang di atas salah satu meja makan kafetaria. Berlembar-lembar foto yang tergeletak itu semuanya foto wanita. Mulai dari yang paling cantik bak dewi hingga yang sederhana namun tetap menawan.
Untung saja kau telah izin padanya lebih dulu. Sehingga jadwal makan siang yang sudah menjadi rutinitas Min Gyu tidak terkena imbasnya. Kau menumpuk kedua pergelangan tanganmu di atas meja dengan senyum menggoda.
"Akuilah mana kekasihmu yang sebenarnya, Tuan Kim."
Ucapmu santai. Min Gyu membuang kasar napasnya. Beberapa karyawati mendekati meja mereka, seolah ingin menjadi yang pertama mengetahui fakta besar. Tidak. Mereka bukan hanya sekedar karyawati yang bekerja di kantor yang sama dengan Min Gyu. Mereka juga merangkap sebagai pengemar lelaki berparas tampan itu.
"Ada Lisa, Chae Yeon, Tzuyu, Na Yeon, Ji Soo, Kyulkyung, Mina, Roa. Mana yang-"
"Untuk apa kau melakukan ini, Nona? Kau sadari atau tidak, kau sedang mengganggu privasi seseorang."
Bukannya marah, kau tersenyum mendengar jawaban ketus dari Min Gyu. Seakan dirimu sudah mempersiapkan diri jika dirinya mendapat respon yang demikian.
Min Gyu berdiri, ingin beranjak dari tempat itu.
"Membuang waktu saja."
Gumamnya sebelum benar-benar meninggalkan kafetaria. Para karyawati menepuk pundakmu.
"Setidaknya kau sudah berusaha membantu kami, Nona. Kami tetap berterimakasih kepadamu."
"Pacarnya pasti berhati baja."
"Dia benar-benar sombong. Semoga jodohku tidak seperti dia."
Segelintir komentar yang kau dengar membuatmu tertawa kecil.
.
"Ini berkas yang harus ditandatangani, Sajangnim."
Kau menaruh sebuah map di atas meja kerja milik Min Gyu untuk selanjutnya ditandatangani.
"Sudah puas menjalankan rencanamu?"
Dengan dingin Min Gyu bertanya.
"Rencana?"
Min Gyu berdecak.
"Mencetak foto wanita-wanita itu lalu mempertanyakan statusku dengan mereka semua di depan karyawan lainnya."
Kau tersenyum lagi, persis seperti tadi siang dan sukses membuat Min Gyu semakin jengkel pada dirimu.
"Oh yang itu. Sejujurnya, saya merasa kurang puas."
Min Gyu langsung mengalihkan pandangannya padamu dengan tatapan tak biasa.
"Bagaimana, ya? Sikap angkuh Anda pada saya tadi menciptakan ketidaknyamanan bagi para karyawati. Jadi, saya ikut tidak puas."
"Salah siapa mengganggu privasi orang."
Kali ini Min Gyu berbicara sambil mengerjakan tugasnya. Kau menarik kasar napasmu.
"Dengar ya, Tuan Kim. Saya hanya prihatin melihat pacar Anda yang sekian lama terus-terusan mengabaikan gosip-gosip tentang Anda dan wanita-wanita itu. Dengan diamnya itu, hak yang sebenarnya dia punya seolah tidak ada. Anda tidak kasihan padanya?
Dan apakah tidak risih selalu dihubungkan dengan nama ini, nama itu, setiap hari. Kalau saya ya, risih. Makanya saya mencoba membantu kalian dengan melakukan rencana saya."
Kau menjelaskan panjang lebar seraya mengambil berkas yang sudah ditandatangani, bersiap pergi.
"Saya permisi dulu, Sajangnim. Per-"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Mingyu Imagines (Completed)
Short StoryCarat, ini kisahmu bersama Kim Mingyu❤❤. Update setiap Sabtu.