Berat 1

193 17 2
                                    

Kau mengambil salah satu buku yang kau simpan dalam loker lalu menutup pintunya. Tepat pada saat yang sama, seorang pemuda bertubuh tinggi berdiri persis di sampingmu dengan tatapan yang mendebarkan.

"Astaga!"

Kau terlonjak sementara sang pemuda tersenyum tanpa dosa. Kau mengelus dadanya untuk menenangkan diri.

"Kenapa?"

Tanyamu cuek pada sosok yang kini malah menatapmu intens. Tindakan itu membuatmu salah tingkah dan berdeham.

"Nanti sepulang sekolah bisa kan menonton pertandingan tim kita?"

Pemuda dengan name tag Kim Min Gyu itu melipat kedua tangannya di depan dada serta memiringkan kepalanya, bersandar pada salah satu loker yang letaknya di samping loker milik sang kekasih.

Sebenarnya kau tak ingin menolak, namun ada yang lebih mendesak daripada menonton pertandingan basket tersebut.

"Maaf tapi aku tidak bisa, Min Gyu. Perlombaan dilaksanakan minggu depan."

Ucapmu hati-hati. Min Gyu menghela napas berat, ini sudah sering terjadi. Min Gyu heran, mengapa ada saja hal yang menghalangimu menyaksikan pertandingannya. Padahal ini final, Min Gyu berharap kau dapat datang dan mendukung dirinya dan timnya melawan tim dari sekolah lain.

Kau memberanikan diri memegang tangan Min Gyu yang seketika terdiam dan membuang pandangan. Kau tahu, pasti Min Gyu kecewa.

"Lain kali-"

"Sudahlah. Aku mengerti. Aku ke kelas dulu."

Meski Min Gyu menarik dengan lembut tangannya dari peganganmu, entah mengapa pergerakan itu menimbulkan rasa tidak nyaman di hatimu. Tetapi kau hanya membiarkan Min Gyu terus melangkah meninggalkan dirimu.

.

Kau membuang kasar pensil milikmu hingga mengenai lantai dengan tiba-tiba. Nam Yoon Soo, teman yang akan menjadi rekanmu dalam lomba siswa prestasi minggu depan, seketika menoleh kepadamu.

"Ada masalah?"

Kau mendongak kearah Yoon Soo kemudian menggeleng. Kau mengambil kembali pensilmu lalu kembali menulis jawaban pada buku tulis.

"Kau jelas sedang tidak bisa berkonsentrasi. Dari wajahmu saja sudah terlihat."

Pensilmu berhenti bergerak lalu terlepas dengan mudah dari jarimu. Kau menidurkan kepalamu diatas meja, matamu dibasahi oleh air mata.

Yoon Soo menggeser duduknya karena kau menghadap kearah yang dia tak bisa melihat dirimu dengan jelas. Yoon Soo terkejut mendapati kau menangis.

"Apa yang terjadi? Kalau kau percaya, ceritalah kepadaku. Aku ini temanmu."

.

"Satu, dua, tiga..."

Pertandingan basket yang Min Gyu ikuti telah berakhir dengan tim sekolahnya yang memenangkan pertandingan. Saat ini para pemain tengah mengambil gambar sebagai dokumentasi. Tiba-tiba Jung Chae Yeon, kapten cheerleader sekolah mendekati Min Gyu yang baru selesai berfoto dengan anggota timnya.

"Min Gyu, bisakah tim basket dan tim cheerleader berfoto bersama juga?"

Tentu saja Min Gyu mengangguk. Chae Yeon segera memanggil anggota cheerleadernya untuk bergabung dan mengambil gambar.

"Sekarang giliran kapten basket dengan ketua cheerleader, bagaimana teman-teman?"

Ji Ho, salah satu anggota cheerleader mendadak bercelutuk. Dia mendorong Chae Yeon berdiri lebih dekat dengan Min Gyu.

Kim Mingyu Imagines (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang