Dilema

1K 137 15
                                    






"Shiaaaa! " metawin mendorong bright
setelah dirinya sadar bahwa apa yang
mereka lakukan itu tidak seharusnya
dilakukan

Bright terdiam melihat metawin yang
terus menatapnya tanpa berbicara
win juga merasa salah karena dia
tak menolak tadi sehingga ciuman
mereka berlangsung cukup lama

"Bright , jangan ngomong ini sama
nani yaaa? pleasee ?"

Ujarnya sambil menggoyangkan tangan
Bright , bright hanya tersenyum kecil
sambil mengangguk

"Bright anggap aja kita nggak pernah
lakuin itu yaaa , please gue nggak mau
Nani tau "

Katanya lagi

"Iya bawel! yaudah gue mau pulang"

kata bright dan win nggak ngelarang
lagi waktu itu karena suasana berubah
menjadi canggung

"Eumh , makasih udah jagai gue "

Ujar win lalu bright pun melangkah pergi , Bright tutup pintu kamar win
dengan pelan

Hati bright saat itu sakit   rasa sakit
Yang sebenarnya sudah sering dia
Rasakan namun kali ini itu lebih
sakit

"Bodoh bright ! kenapa kau melakukan
itu! kali ini dia akan semakin ilfiel padamu! "

Katanya dalam hati lalu ia perlahan turun menepaki anak tangga dan
Keluar dari rumah itu ke rumahnya

Metawin masih terdiam menbayangkan
ciuman tadi , entah rasanya dia tidak
bisa marah pada bright

Bahkan otaknya terus terbayang bagaimana bright melumat bibirnya
tadi

Gila , Win sampai susah untuk bernafas


"Kenapa? kenapa aku nggak bisa nolak
dia tadi?! dan , dan kenapa gue ngerasa
Ciuman itu lembut dan tulus banget ,
Akh win ! otak lo udah rusak   , Bright
itu normal ! setelah ini gue yakin dia
bakalan semakin jauhin lo"

Win mengusak kasar rambutnya sendiri


.

.

.



Bright membaringkan tubuhnya pelan
dikasur menghadap ke atas , Mengusap
dadanya sendiri yang terasa begitu nyeri
Haruskah bright menyerah dengan perasaan yang sudah lama bernaung
di Hatinya ?

Jika tidak sampai kapan ia harus menahan sakit seperti yang ia rasa
selama ini

"Win ? kadang iya aku selalu bilang
pada hatiku sendiri untuk terus dan
terus mencintaimu meski aku tak
Mungkin memiliki mu , Tapi aku juga
Manusia yang terkadang ingin sekali
saja egois agar aku bisa bahagia namun
Bahagiaku kamu ! Dan itulah bodohnya
aku , Kau jelas-jelas tidak pernah secuil
pun menaruh rasa untukku , Lantas
Mengapa aku selalu berharap suatu
hari kau membuka hatimu meski hanya
Sedikit saja ? aku memang selalu bersabar tapi bukan berarti aku tidak
pernah prostes kepada tuhan tentang
Semua rasa yang dia ciptakan dihatiku
dan tentang cuekmu yang tidak mau
peduli denganku , Sejujurnya aku lelah
Aku ingin menyerah tapi setiap kali
aku melihatmu aku tak kuasa untuk
membuang semua rasa yang sudah
tercipta lama , sebuah mental yang
aku bangun dengan kokoh untuk
tetap mencintaimu dalam diam !
Jika aku boleh egois   , aku ingin
Kau meninggalkan dia dan datang
kepadaku "



Tok tok tok ...


"Siapa?"

"Gue kak!"

COMPLICATED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang