finally

762 73 16
                                    




Cie yang masih setia nungguin meski di gantung , sorry ya akhir-akhir ini lagi males banget mikir. Jadi mau lanjut cerita nya juga takut nggak masuk di akal hahaha ...

.......

Sore itu bright mengantarkan win pulang sampai ke rumah nya , bright pun masuk karena win memaksa nya. Di rumah hanya ada ibu win biasa ayahnya masih bekerja di jam sore

Sore itu mild membuat menu spesial untuk bright, dia tau kalau bright pasti akhir-akhir ini tidak makan enak karena tidak serumah lagi dengan mami nya kalaupun beli makanan enak di luar tetap saja terasa tidak enak di saat kondisi hatinya sedang berantakan

Mereka bertiga makan sambil di selingi bercandaan.

     "Coba aja ada tante mook pasti makin seru"

Celetukan win membuat bright dan ibunya memperpelan kunyahan di mulut mereka, gondok terasa di kerongkongan.

Mereka sering makan berempat ketika acara acara tertentu tapi sekarang seperti hal itu tak akan terulang lagi, mild juga merasa sakit di jauhi sahabatnya tapi ia tak bisa memaksa mook untuk tidak membencinya. Hal yang sama tentu di rasakan oleh bright

     "Sayang jangan bahas itu" kata mild sembari memberikan kode kepada putranya bahwa bright tidak nyaman ketika membahas soal mami nya

    "Maaf" win mengusap punggung tangan bright lalu bright pun mencoba mengulas senyum

   "Nggak papa, makan yang banyak"

Bright mengusap pelan surai win.

Mild menyaksikan sendiri betapa seorang bright mencintai putranya lalu bagaimana bisa dia menolak bright untuk menjadi pendamping win di saat mild merasa bright adalah satu-satu nya yang akan menjaga win kelak ketika ia dan suami nya tak mampu menjaga lagi putra tersayang nya

    "Tapi ini semua salahku" celetuk win lagi dengan genangan air mata yang siap meledak

    "Apasih ? Makan lagi aku suapin" kata bright

    "Aku tuh ngerasa nggak berguna banget jadi orang, aku bodoh aku nggak bisa buat ibu sama ayah bangga. Aku cuma anak tabung dan aku penyakitan, aku selalu di perlakukan spesial karena penyakitku! Aku benci menjadi diriku sendiri"

Mereka meletakkan pelan sendok dan garpu masing~masing kemudian saling menatap, bright menggenggam tangan win yang duduk di sebelahnya sementara itu mild sudah menangis

    "Kamu udah janji sama aku nggak bakal bahas hal hal yang membuat kamu dan kita sedih kan? Lihat kamu bikin ibu nangis" ujar bright dengan mata yang merah

   "Tapi semua yang aku bilang bener! Aku nggak bisa buat kalian bangga sama aku, aku bikin kamu di benci sama tante mook. Aku juga bikin ibu dan tante mook saling berjauhan hikss apa sih yang bisa aku lakuin selain menyusahkan orang"

   "Stop! Kamu nggak pernah nyusahin ibu atau pun ayah, kami sayang kami bangga punya kamu dalam hidup kami" ujar mild

    "Tapi ..."

   Bright menghentikan win dengan menempel kan jari telunjuknya di bibir manis nan pucat itu

  "Bisa berhenti nggak? Kalau nggak aku mau pulang. Aku disini karena aku mau kamu seneng bukan malah sedih"

  "Aku cuma ngerasa bersalah bright kalau aku nggak balas perasaan kamu pasti semua nggak bakal gini, hiks aku juga berdosa banget sama tante mook karena dia udah anggep aku anak tapi aku nggak bisa ngabulin satu aja permintaan dia yaitu jauhin kamu. Aku ngerasa aku egois"

COMPLICATED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang