JUJUR

829 97 14
                                    





Ku eratkan jemariku dan jemari nya lalu aku bisikan kisah kita yang  terlampau manis meski terkadang menyakitkan

Kau memang tidak pernah tahu betapa aku mencintaimu sejak saat itu tetapi kau dan aku lebih sering meluangkan waktu bersama meski bukan kisah kita yang menjadi topik ceritamu melainkan kisahmu dan kisah nya

Aku tidak peduli sejak saat itu aku hanya ingin bersamamu melihat senyum dan tawa mu lalu mengusap airmata mu ketika kamu mulai menitihkan air mata dari kelopak cantik mata mu

Menyandarkan kepalamu ke bahu ku lalu menyanyikan sebuah lagu sebagai pengantar tenang untuk kamu yang selalu patah karena nya

Bisakah sekali saja kau mendengarkan ku menuruti apa mau ku , Aku hanya ingin kau membuka matamu lalu ulas kan satu senyuman untuk ku setelah itu jika kamu ingin Aku pergi Aku akan pergi sejauh mungkin ke tempat di mana kau tidak akan mungkin melihatku lagi

Please , Satu kali saja balas eratan jemari ku lalu katakan padaku apapun yang ingin kau sampaikan setelah itu aku akan menjauh dengan tenang melihatmu bahagia dari kejauhan .

Melihatmu lemah tak berdaya adalah hal yang lebih menyakitkan daripada sebuah penolakan cinta yang kau lakukan , jadi please bangun satukan jiwa dan ragamu lagi . I love You!

Nani menatap Bright dan win dari kaca pintu ruangan win , Tidak ada lagi yang dia ingin kan selain win bisa cepat sadar dan kembali melebarkan tawa nya membuat suasana yang sepi menjadi penuh gelak tawa nya

Nani sadar bahwa sebenarnya dia tau win sudah jatuh cinta kepada Bright hanya saja dia ingin memaksa perasaan win kembali untuknya dan kini ia sadar bahwa hal itu justru menjadi sebuah petaka untuk seseorang yang di cintai nya  , metawin menderita karena ke egoisan nya

Nani menangis dari balik pintu itu menatap kedua tangan yang saling merapat erat , dia merasa malu kepada diri nya sendiri melihat cinta luar biasa yang bright berikan untuk win

Selain itu dia merasa gagal dalam sebuah persahabatan .

Ton mengusap pundak Nani dari belakang karena kaget nani pun membalik tubuhnya menatap gadis imut yang saat ini berdiri sambil tersenyum kemudian mengusap airmata Nani dengan lembut

Mereka berpelukan dan nani meluapkan tangis pilu nya itu kepada adik kandung bright vachirawit

Mook berjalan ke arah Mild yang sedang duduk bersama Love , perlahan Mild mendongak kala Mook sudah berdiri menatapnya dengan bersimpah air mata

Mook merasa sakit karena tidak di kabari soal win yang koma padahal win sudah dia anggap seperti anak nya juga

"Kamu anggap aku apa mild sampai sampai aku harus tau dari oranglain soal kabar ini ? hiks kita hidup bersama selama belasan tahun dia sudah seperti putraku , jika aku ada salah mengapa tak coba kau ingatkan aku ? Hiks "

"Maafkan aku. aku yang egois aku tidak ingin memberitau tentang apa masalah kita aku ingin kau tau dengan sendiri nya hikss aku tidak bisa menjelaskan bagaimana biar putramu yang menjelas kan semua nya hikss "

"Mih "

Suara serak sang putra dari ambang pintu membuat mook dan yang lain disana menoleh , dengan bercucur air mata bright terus mencoba mengusap nya

Mook berjalan dengan cepat mendekat kepada arah sang putra lalu menangkup wajah sendu nya yang tidak pernah ia lihat sebelum nya

"win baik-baik aja kan kak ?" Tanya Mook kepada sang putra sambil melirik ke arah win yang masih betah tertidur entah apa yang sedang dia mimpi kan sampai sampai dia enggan untuk bangun

"Mamih hikss"

"Yeah " Mook semakin memangis melihat sang putra terus menangis seperti anak kecil untuk pertama kali nya

"Maafin bright hiks "

"Untuk ?"

"Maafin bright karena bright nggak bisa menjadi apa yang mami mau hiks bright mengecewakan mami hiks"

"Jangan bahas hal di luar konteks win dong bright , mami cuma mau tau tentang kabar win soal urusan kamu biar kita bahas di rumah nanti"

Bibir bright mencebik membuat Mook semakin bingung apalagi saat bright menjatuhka lututnya dan memeluk erat kaki sang mami membuat hati siapapun yang melihat nya tersayat

"Hiks mami hukum bright seberat mungkin atas rasa yang bright miliki hikss atas sebuah rasa yang mungkin di mata mami itu menjijihkan "

"Apasih Kak!"

Mook membungkuk menangkup wajah basah bright .

"Bright .. bright sangat mencintai win mih bukan sebagai temen tapi perasaan seperti rasa yang mami miliki untuk daddy "

Seketika wajah mook berubah dia tampak syok melepaskan pelan wajah putra nya kemudian berdiri tegak menatap ke arah win

Mook terhuyung hampir pingsan kemudian Ton dengan cepat menangkap tubuh sang mami

Jantung Mook se akan berhenti seperti sedang di prank oleh semua orang di sana

"Bercanda bright " Mook meneteskan air mata nya sambil terkekeh masig mengira bahwa anak nya hanya bercanda

Bright berdiri menangkup wajah sang mami yang tampak kecewa hati bright sakit sejujur nya tapi ini lah saat nya dia harus jujur kepada orangtua nya bahwa bright tidak bisa mencintai seorang gadis dia hanya menyukai win dari pertama dia tau apa itu cinta sampai detik itu

"Mami hiks , dulu mami selalu bertanya kepada bright setiap kali bright pulang main dan nangis . bright nggak bisa cerita sama mami tapi kali ini bright bakalan ngasih tau mami kalau bright selalu nangis karena bright sakit setiap kali win lebih memilih bersama nani hiks bright sayang banget sama dia bukan sekedar sayang bright cinta banget sama win mih "

Mook melebarkan telapak tangan nya ke atas tanda agar bright berhenti bercerita karena mook belum sanggup menerima itu , mook leher mook seakan tercekik dia tidak bisa berbicara apapun

"Mih"

"Stop"

Mook bergerak mundur lalu pergi dari sana , Mild menatap punggung sahabat nya sampai tak nampak lagi . sebagai orang tua Mild juga bisa merasakan betapa hancur hati Mook saat itu dan Mild tidak bisa menyalahkan Mook atas ketidak pahaman dia tentang cinta yang anak nya sedang alami

"Phi, setidaknya phi sudah jujur sama mami dan mami akan berhenti berharap soal kisah cinta phi dan gadis impian mami . biar aku temenin mami ya , Phi temenin phi win "

Ton memeluk sang kakak untuk sedikit memberikan rasa tenang lalu dia pun pergi menyusul sang mami

.

.

.


Bright membalik tubuh nya menatap win lalu tersenyum " Aku sudah jujur win aku sudah menyatakan itu kepada mami please bangun untuk ku"


Bright menemani win sepanjang malam bahkan dia tak pulang ke rumah nya, dia ingin menjadi orang pertama yang win lihat saat win membuka mata cantik nya

Bright ingin menjadi orang pertama yang di beri senyuman oleh win .

Bright mengusap lembut punggung telapak tangan putih win dari ujung sampai ke lengan begitu seterus nya sambil tersenyum , berceloteh sendiri dia yakin dengan cara itu win akan segera pulih dia pasti mendengar nya

Bersambung

COMPLICATED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang