05: Muntah

322 31 3
                                    

Win dan Bright melihat Emma meminta maaf kepada semua orang satu per satu, dan mereka saling melirik.

Di kehidupan sebelumnya, Emma menangkap Win yang sedang berkelahi dan dia membatalkan rekomendasi Win ke Universitas Chulalongkorn dan merekomendasikan Kay. Karena ini, hubungannya dengan kepala sekolah waktu itu, Thorn menjadi baik. Akhirnya Emma berhasil menjabat jabatan penting di Biro Pendidikan dan merugikan banyak sekali siswa. Seluruh hidupnya berjalan dengan lancar dan dia tidak pernah berada di situasi seperti ini

Setelah Emma meminta maaf, kepala sekolah berkata: "Memang pantas Win jadi perwakilan siswa kita. Nilainya bagus, dia juga suka membantu teman-teman yang lain. Ah, jika setiap siswa seperti Win, SMA Mahidol akan menjadi SMA yang terbaik di sini.""

Kepala sekolah kemudian berkata kepada guru kelas Win: "Pak Han, karakter dan prestasi akademis Win bagus sekali. Universitas Chula memerlukan siswa seperti ini. Sebaiknya anda tulis surat rekomendasi ke Universitas Chula untuk merekomendasi Win."

Ketika Emma mendengar ini, wajahnya tiba-tiba berubah, tetapi dia tidak berani mengungkapkan pendapatnya lagi.

Pak Han sangat gembira dan menjawab, "Oke, saya akan mulai menyiapkan materi setelah saya pulang."

Ananda bukan guru kelas Win, tetapi dia juga memujinya: "Win adalah teman yang baik, memang pantas sekali dia direkomendasikan ke Universitas terbaik di negara ini."

Off dan Arm saling memandang ketika mereka mendengar kata-kata itu, dan ekspresi mereka menjadi sedih!

Apanya yang baik! Dia mengancam bos mereka!

Tapi mereka lagi di situasi yang sama sekarang. Tidak peduli betapa tidak nyamannya mereka, mereka hanya bisa mendiamkan diri terlebih dahulu.

Setelah semuanya selesai dan Pak Nick mau pamit dengan semua orang, dia tiba-tiba bertanya: "Omong-omong, kenapa kalian bersembunyi di sini untuk belajar?"

Win berkata dengan ekspresi yang datar: "Saya khawatir kami akan mengganggu siswa yang lain."

"Gitu ya." Kepala sekolah memikirkannya lagi dan berkata, "Gini aja, di masa depan, kalo kalian mau buat kelompok belajar, pakai aja kantor Bu Emma."

Emma: "???"

Emma hampir berteriak: "Pak Nick, jadi gimana saya mau bekerja Pak?"

Pak Nick tertawa: "Kalo gak salah sepertinya ada meja kosong di kantor Pak Han. Anda bisa pindah ke sana. Bu Emma juga bisa sering berkomunikasi dengan para guru untuk meningkatkan efisiensi kerja."

Bu Emma hampir menangis dan dia butuh begitu banyak usaha untuk menghentikan dirinya dari menangis.

Apa-apaan ini, setelah bertahun-tahun akhirnya dia berjaya menjadi dekan akademik dan berhasil punya kantor pribadi. Tetapi karena perkara ini dia kehilangan semuanya?

Win mengabaikan tatapan kesal Emma dan tersenyum: "Terima kasih, Pak Nick."

Kepala sekolah menepuk pundaknya dengan penuh arti, dan kemudian membawa para guru pergi.

Sebelum Ananda pergi, dia meminta perjanjian yang ditulis oleh Off dan mengatakan yang dia akan membuat salinan sebagai suvenir. Ini adalah sebagai catatan sejarah kebangkitan kelas 8.

Win bertanya kepada Bright: "Guru kelasmu selalu seantusias ini?" Dia tidak hanya mau menulis sejarah kelas 8, tetapi dia juga melakukan pengarsipan kelas 8 dengan tertib.

Bright: "Iya, dia selalu mau menjadi ayah kita."

Win: "..."

Melihat kepala sekolah dan yang lainnya pergi, Gun dan yang lainnya berkumpul untuk memberi selamat kepada Win.

Suamiku, Musuhku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang