Gun dan Win tinggal berdekatan. Mereka bersekolah bersama sejak kecil. Di kehidupan sebelumnya, Gun selalu membantunya melawan Bright dalam perjalanan ke sekolah.
Dapat dikatakan bahwa jalan dari rumah Win ke SMA Mahidol adalah jalan utama bagi Gun dan Win untuk berantem dengan Bright.
Setelah melihat kelicikan kelompok Bright dan kelembutan hati Win kemarin, Gun lebih memperhatikan jalan ini daripada sebelumnya. Dia merasa harus berbicara dengan Win supaya dia meningkatkan kewaspadaan terhadap kelompok Bright supaya tidak dibodohkan dengan musuh.
Gun membuat rencana di dalam benaknya sambil berjalan di jalan itu. Tanpa diduga, ketika dia tiba di dekat rumah Win, dia melihat Bright memukuli punggung Win dari kejauhan, dan dia memukul Win sehingga dia muntah!
Dasar orang jahat yang tidak tau malu! Kemarin mereka berpura-pura lemah dan menipu mereka untuk menandatangani perjanjian, dan hari ini mereka menyakiti Win ketika semua orang melonggarkan kewaspadaan mereka.
Gun sangat marah sehingga dia berlari sambil berteriak keras.
Dia pernah bertarung dengan Bright dan tahu yang dia bukan lawannya. Tetapi melihat Win dipukul sampai muntah, mana mungkin dia bisa berpikir banyak. Apa pun juga itu, yang paling penting adalah menyelamatkan Win dulu.
Meskipun dia tidak pasti, dia harus melakukannya dulu.
Gun menunggu Bright menerkamnya dengan kejam, dan kemudian mereka akan berantem. Jika dia beruntung, satpam di tempat tinggal Win mungkin akan keluar untuk menyelamatkannya.
Pada saat itu, suasana hati Gun sangat takut, tetapi dia merasa sedikit lega setelah memikirkan ini.
Win bisa melihat wajah asli Bright kalau ini yang terjadi. Jadi tidak akan sia-sia baginya untuk membayar harga yang tinggi ini.
Dengan air mata di sudut mata Gun, dia bergegas ke depan untuk mencakar wajah Bright.
Bright melihat ke depan. Bright sepertinya terkejut. Bright seperti melihat orang gila. Bright... Bright bersembunyi di belakang Win?
Gun:? ? ? ? ?
Cowok tak tahu malu, dia bahkan berani menggunakan Win sebagai perisai.
Gun berteriak: "Eh njir! Kamu pikir kamu bisa aman kalo sembunyi di belakang Win? Naif sekali.."
Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, dia melihat Win yang berdiri di depan Bright tiba-tiba membuka tangannya untuk menghentikan serangannya dan berkata, "Gun, santuy."
Gun tiba-tiba berhenti dan menatap Win dengan tidak percaya: "Win, kenapa kamu masih membantunya ketika dia udah memukulimu seperti ini?"
Win: "???"
Bright: "???"
Win tercengang dan Gun terus menuduh Bright dengan suaranya yang serak: "Dia pukul kamu sampai kamu muntah."
Win: "Hahahah. Puff." Sial, dia jadi termuntah gara-gara ketawa.
Bright memandang Gun dengan ekspresi yang aneh. Dia bertanya-tanya sejenak apakah dia harus mengeluh tentang kemampuan berpikirnya yang berlebihan, atau apakah dia harus merenungkan betapa buruknya citranya kepada teman-teman Win.
Win kesal dengan pikiran Gun dan terbatuk keras. Bright dengan cepat menepuk punggungnya lagi. Gerakannya ringan dan lembut, dan wajah Win kelihatan jelas lebih baik.
Gun:? ? ? ? ?
Tunggu, apakah ada yang salah dengan situasi ini?
Bukankah barusan Bright memukuli punggung Win dengan kejam? Mengapa itu berubah menjadi menepuk punggungnya supaya dia bisa merasa lebih baik?
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku, Musuhku!
FanfictionBright dan Win saling membenci dan berantem setiap kali mereka bertemu untuk bertahun-tahun lamanya. Dan setelah mereka melalui banyak lika-liku, akhirnya mereka menikah. Mereka tidak menduga pada hari pernikahan mereka, waktu diputar dan mereka kem...