23: Bos

164 29 1
                                    

Keluarga Gun berbeda dari keluarga Win. Keterampilan memasak keluarganya normal. Gun biasanya datang ketemu Win setelah sarapan, jadi Win dan Bright selalu makan sendiri. Seiring waktu, mereka udah terbiasa mengabaikan Gun waktu sarapan.

Gun memarahi dirinya sendiri dalam hati: Perut yang gak tau malu ini!

Gun mencoba memasang ekspresi tenang: "Oh, mamaku lagi ke luar kota karna urusan bisnis, makanya dia suruh aku beli sarapan sendiri." Itu berarti dia belum makan.

Win dan Bright saling memandang, kemudian Bright mengeluarkan sekotak susu dari tasnya dan menyerahkannya kepada Gun: "Nah ini untukmu, adik iparku."

Ekspresi Gun langsung berubah: "Kamu panggil aku apa!"

Bright menerima begitu saja: "Kamu adalah saudara laki-laki pacarku, tentu saja kamu itu iparku, emangnya kenapa?"

Gun mengeluh kepada Win lagi: "Winnnnn!"

Win berpikir sejenak lalu berkata kepada Bright dengan serius: "Memang ada yang salah dengan panggilan itu."

Gun menatap ke arah Bright: "Dengar nggak? Gak bisa panggil adik ipar ya."

Win: "Gun sedikit lebih tua dariku. Sebenarnya, kamu harus memanggilnya kakak ipar."


Gun: Bukan itu maksudku njir....

"Maaf. Aku salah." Bright meminta maaf dan memberikan susu lagi, "Kakak ipar, ambillah! Kita ini keluarga, gak perlu sungkan."

Gun mengulurkan tangannya untuk mengambil susu. Dia merasa sedikit gemetar dan tersedak sebelum dia mengingat sesuatu yang aneh, dan segera bertanya kepada Win, "Kenapa kakak ipar, kenapa gak sekalian panggil paman aja?! "

Win: "Emangnya kamu gak rasa aneh kalo Bright panggil kamu paman?"

Bright menambahkan kekacauan: "Atau, gimana kalau kamu aja yang memanggil aku kakak ipar?"


Gun: "..." Nggak, apakah ini karena dia terlalu ceroboh atau Bright terlalu tidak tahu malu? Jelas sekali Gun udah di SMA 3, tetapi dia tiba-tiba merasa bahwa dia masih terlalu muda untuk memahami pikiran orang yang lagi bucin.

Gun yang sedih merasa bahwa dia perlu mengisi kembali energi, jadi dia mulai meminum susu yang diberikan Bright. Setelah melihat lebih dekat, dia bertanya lagi: "Kenapa ini susu kalsium untuk anak-anak?"

"Oh." Bright berkata, "Gratis karna beli susu yang diminum Win itu."

Win yang setia kawan tidak membiarkan Gun meminum susu dengan perut kosong dan bertanya, "Kamu mau kue nggak, aku bagi dua aja ya?"

Bright berkata dengan tergesa-gesa, "Gak usah, aku masih ada kue." Kemudian dia mengeluarkan roti dari tasnya dan menyerahkannya kepada Gun.

Gun melihatnya. Baik itu kemasannya atau isinya, kuenya sangat berbeda dengan kue Win. Bright berkata: "Waktu aku lagi beli kue, pas sekali ada obral diskon. Makanya aku beli. Awalnya kue ini untuk Off dan teman yang lainnya, karena mereka terlalu fokus belajar baru baru ini."

Gun bertanya: "Kamu tau nggak kenapa ada jualan diskon?"

Bright menggelengkan kepalanya dan Gun tanpa ekspresi menunjukkan tanggal kedaluwarsa kepadanya: "Karena kedaluwarsanya hari ini."

"Oh, jadi begitu. Kalau begitu kamu cepat makan sementara masih bisa."

Kemudian Bright berkata kepada Win: "Jangan khawatir, makan perlahan dan jangan tersedak. Kue itu baru saja dibuat hari ini, dan masih panas ketika aku membelinya."

Suamiku, Musuhku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang