13: Minta Maaf

154 21 0
                                    

Win menghindari tatapan orang lain dan bertanya pada Bright, "Kenapa?"

Pertanyaannya hanya begitu, tetapi dia tahu Bright memahaminya.

Benar saja, Bright tidak bertanya balik dan terdiam beberapa saat. Lalu dia menyentuh tangan Win lalu melepaskannya dan berkata, "Aku teringat masa lalu."

Dia tidak bilang dengan jelas, tetapi dia tidak menyembunyikannya, karena dia juga tahu yang Win bisa mengerti.

Setelah beberapa detik yang hening, dia menambahkan lagi dengan serius: "Tapi aku barusan peluk kamu. Jadi sekarang aku merasa jauh lebih baik."

Win: "..." Karena suasana hatinya yang buruk, Win memilih untuk diam saja.

Win tidak bertanya lebih. Dia dan Bright tidak perlu saling bertanya karena mereka terlalu memahami satu sama lain.

Win menyentuh kerah baju baru Bright: "Kamu menjatuhkan sesuatu lagi?"

"Ya." Bright mengangguk dan menjelaskan, "Aku nggak berkelahi, aku nggak hilang kesabaran, aku hanya menabrak orang itu."

Setelah dia selesai berbicara dengan Violet, dia dalam keadaan putus asa. Sebelum pergi, dia menabrak petugas yang memegang semangkuk mie goreng. Dia sedikit kesal: "Aku mau beli baju yang sama, tapi stoknya habis."

Merek ini masih belum populer dan stok di toko tidak banyak.

Win berkata lagi: "Kalau begitu kenapa kamu nggak beli dua baju yang baru? Aku bisa menggantinya."

Bright terdiam sebentar dan sangat marah sehingga dia ingin memukul dirinya sendiri: "Sial, aku gak kepikiran sampai situ."

Win dengan mudah mengalihkan perhatian Bright dan melihat bahwa suasana hatinya sedikit lebih baik. Dia menarik Bright untuk duduk di sudut, tetapi dia tidak menduga Mew tetap duduk di tempat yang sama dan menunggu mereka.

Mew memandang Bright dengan tatapan iri: "Kamu kuat sekali ya. Apa kamu udah biasa angkat besi?"

Win yang sering 'diangkat': Besi? ? !

Bright juga hampir tidak tau mau mengatakan apa: "Erghhh....Nggak."

"Jadi kamu memang lahirnya udah kuat dong." Mew yang sangat pandai pemrograman tetapi sangat lemah secara fisik bahkan merasa lebih iri. "Menulis kode dengan kebugaran fisik seperti ini pasti tidak akan menyebabkan sakit pinggang."

Win: "..." Pak Mew sangat suka kode.

Win merasa malu untuk memberi tahu Mew yang kemampuan Bright untuk mengangkatnya bukan karena kekuatannya, tetapi karena kebanyakan latihan di ranjang.

Bright menjawab dengan ekspresi yang datar: "Kalau kebanyakan membuatnya, kamu akan cepat merasa capek. Bahkan jika kamu melakukan perkara yang kamu suka, sama juga. Jadi mendingan lakukannya dalam jumlah yang bersesuaian.

"Masuk akal." Mew mengangguk, tetapi dia juga berkata, "tapi aku tidak bisa melepaskan apa yang aku suka lakukan!"

Bright merasakan hal yang sama: "Aku juga."

Win: "..." Cowok tidak tau malu ini membuli bocah bawah umur.

Sebagai teman baru seorang CEO, dia memperkenalkan Bright kepada Mew dengan sopan, dan kemudian tersenyum pada Bright: "Aku tidak perlu memperkenalkan orang ini kepadamu. Sepertinya kamu udah kenal dia."

Bright menyapa Mew: "P....Mew, halo." Dia hampir memanggil Mew Pak CEO seperti pacarnya.

Mew sangat senang: "Kamu juga tahu yang aku siswa nomor 1 di ujian kenaikan kelas semester lalu, ya kan?"

Suamiku, Musuhku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang