14: Siswa SMA Mahidol

119 21 0
                                    

Nada bicara Win tidak galak, matanya tidak menakutkan, dia tampak tenang dari awal hingga akhir. Tapi dia masih berhasil membuat orang lain merinding.

Foei adalah remaja yang punya martabat dan tentu saja dia tidak akan mengakui kesalahannya: "Dia yang gak tau main kenapa aku yang disalahin?! Kalau nggak tau main ya jangan ikutan skating, bikin malu aja!"

Melihat Foei masih pertahankan dirinya,Win berkata, "Maksudmu, jika kamu tidak sehebat orang lain, kamu pantas dipukul?"

Foei menstabilkan dirinya dan menatap Win: "Iya. Dia harus rasain!"

Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, Win tiba-tiba bergegas ke depannya dan menekan salah satu bahunya dengan satu tangan, dan tiba-tiba menariknya ke depan.

Win masih memakai sepatu seluncuran, tetapi dia stabil sekali. Foei bahkan tidak punya waktu untuk bereaksi. Tubuh Foei ditarik ke depan dan wajahnya hampir terkena lantai arena. Dia berteriak ketika wajahnya hampir mengena lantai, :"Ahhhh, jangan! Jangan! Wajahku!"

Pada detik yang terakhir, Win dengan lembut mendorongnya ke belakang sedikit, dan melepaskan tangannya yang menahan Foei.

Foei menstabilkan dirinya. Ekspresinya masih terkejut dan dia tiba-tiba sangat marah: "Apa yang kamu lakukan?"

Win menatapnya dengan senyuman, "Kemampuan skatingmu tidak sehebat aku, dan memang pantas kamu jatuh, ya kan?" Dia berkata sambil tiba-tiba melangkah maju, dan Foei melangkah mundur tanpa sadar dan dalam ketakutan.

Foei: "Kamu gak akan pernah bisa menakut-nakuti aku."

Win berkata, "Maaf, kalo gitu, kamu bisa mencoba menakut-nakuti aku."

Foei jadi malu karena dimalukan di depan banyak orang. Dia menjadi marah dan berkata: "Kenapa, kamu juga mau dipukul?!"

"Diam—" Bright akhirnya berteriak padanya, "Kamu mau mati ya?"

Foei terkejut karena teriakan Bright, dan kemudian dia mendengar Win berkata: "Gak berantem kok."

Foei mencibir: "Kenapa, kamu takut?"

Win mengangguk, "Iya. Aku takut aku bakalan membunuh kamu, dan aku harus masuk penjara karna itu. Gak berguna menurutku."

Foei marah dan ketika dia mau membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, tangannya tiba-tiba ditarik. Foei yang masih memakai sepatu seluncuran segera hilang keseimbangan dan hampir jatuh ke depan. Foei berteriak dengan keras.

Tidak ada yang menduga Win bisa menariknya dengan cepat sekali. Semua orang bahkan tidak menyadari apa yang berlaku, tetapi Win sudah menyerang Foei. Dia meraih lengan Foei dan satu tangannya memegang pagar arena. Dia tiba-tiba berbalik dan menarik Foei ke tengah arena, dan mereka langsung meninggalkan kerumunan penonton di belakang mereka.

Semuanya terjadi dengan cepat sekali. Teman-teman mereka mengira Win akan membanting Foei ke lantai. Mereka menjadi kaget dan berteriak, "Win, jangan...."

Sebelum mereka selesai berbicara, Win sudah menarik Foei supaya dia tidak terjatuh. Tapi sebelum Foei bisa mengatur napasnya lagi, Win memutarnya di tempat dengan laju sekali.

Orang ramai yang melihat adegan ini menjadi ribut di tepi arena.

Suasana hati para penonton turun naik. Bright adalah yang pertama bereaksi. Dia tidak menyangka Win sanggup berbuat begitu untuknya. Tetapi dia lebih khawatir tentang keselamatan Win dan dia berteriak,: "Win, jangan pergi ke sana, kamu tidak bisa meluncur! "

Diikuti oleh suara ketakutan Gun: "Ah ah ah. Win nggak tau meluncur, bagaimana kalau dia jatuh!"

Lalu ada Ciize yang dengan gugup memeluk lengan View: "Kenapa ini bisa terjadi? Win gak bisa berseluncur!"

Suamiku, Musuhku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang