19: Cuci Piring

143 20 0
                                    

Ada suara dari luar kamarnya. Setelah Bright selesai minum air dia membuka pintu dan dikejutkan dengan pemandangan di depannya.

Dia melihat yang sofa dan meja kopi di ruang tamu dipindahkan ke sudut dan karpet juga digulung dan memperlihatkan rumah Bright yang besar.

Tetapi pada saat ini, tidak ada teman Bright yang berminat untuk memperhatikan latar belakang keluarganya yang kaya. Mereka berdiri berjajar dan menatap salah satu ujung ruang tamu dengan gugup, dan berteriak dengan penuh semangat seperti "Ayo!" "Jangan kalah!" "Harga diri kelas delapan tergantung pada kamu."

Bright mengikuti tatapan semua orang, dan akhirnya melihat Tay dan New yang sedang berlutut di lantai, dan tangan mereka mereka memegang kain yang sepertinya telah dilipat beberapa kali.

Bright yang masih bingung berbalik untuk mencari Win dan melihat yang dia sedang duduk dengan tenang di sofa yang dipindahkan ke sudut sambil meminum air. Auranya yang tenang dan aura teman teman lain yang bersemangat berbeda sekali.

Bright bertanya, "Apa yang lagi kalian lakukan?"

Semua orang akhirnya baru sadar yang Bright telah keluar dari kamarnya. Off dengan cepat melambai pada Bright dengan gembira: "Bos, kami lagi lomba siapa yang lebih bagus dalam kebersihan. Sini bos bersorak dengan kami."

Bright: "......?"

Win menepuk tempat kosong di sampingnya dan tersenyum: "Ayo sini kita nonton bersama."

Bright berjalan mendekat dan duduk di sebelah Win dan bertanya, "Apa situasinya sekarang?"

Win: "Aku meminta mereka untuk membersihkan rumah sebelum pergi, dan kemudian mereka tiba-tiba mulai berlomba. Sebelum kamu keluar, mereka udah berlomba untuk membersihkan jendela, merapikan tempat tidur, membersihkan meja dan lemari, dan sekarang masuk ke acara membersihkan lantai...."

Bright melihat sekeliling, dan seperti yang diharapkan, jendela-jendela di rumah itu lebih terang dan lebih bersih daripada yang dibersihkan pembantunya.

"Oh, ya." Win menambahkan, "Skor saat ini adalah 2: 1, dan kelas kami masih mendahului sekarang."

Bright terkejut: "Apa siswa yang pintar juga jago bersih bersih kan rumah?"Seperti Win, lebih jago membujuk pacar daripada dirinya sendiri.

Namun, setelah bertanya, Bright terdiam sejenak. Njir, kenapa dia salah fokus? Bukannya yang harus dia tanyakan mengapa orang-orang ini bodoh sekali?

Win berkata, "Bukannya kelas kami yang pandai belajar dan melakukan pekerjaan rumah, tapi temanmu yang gak berhati-hati. Off udah pecahkan dua vas waktu dia membersihkan meja." Win menunjuk ke arah tempat sampah dan Bright melihat ada serpihan kaca.

Bright: "Untung gak ada barang antik di ruangan ini."

Keduanya mengobrol dengan santai dan mereka tidak menyadari Khaotung yang gelisah sejak Bright muncul lagi menatap mereka.

Khaotung melihat Bright duduk di sebelah Win dan mereka berdua berbicara seperti tidak ada orang lain di ruangan ini. Kemudian Bright meminum air dari cangkir Win.

Khaotung:!!!

Win masih meminum air dari cangkir ini lagi! Dia melihat dengan matanya sendiri!

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Khaotung benci sekali yang dia lebih peka daripada teman-temannya yang lain. Dia mengalihkan pandangannya kembali ke perlombaan itu dengan putus asa dan tidak berani menatap Win dan Bright lagi.

Ketika Gun memberi isyarat, perlombaan resmi dimulai.

Mereka melihat Tay meluncur dengan cepat dan menekan kain di tangannya lalu mendorong dirinya ke depan seperti kapal dengan turbin, seolah-olah dia juga bisa melihat air laut yang bergejolak di belakangnya.

Suamiku, Musuhku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang