Setelah beberapa jam berada di dalam pesawat pribadinya. Marco pun akhirnya sampai di Italia. Supir pribadi nya yang ada disana langsung membawa Marco ke kediaman orang tua Vanessa.
"Marco!" ucap Vanessa. Saat Marco baru saja tiba rumah nya. "Marco Mommy ku hikss hikss hikss" ucap Vanessa lagi. Langsung terisak.
"Tenanglah. Aku ada disini" ucap Marco. Memeluk tubuh istri nya erat.
"Mommy..... Kata dokter umur Mommy tidak akan lama lagi hikss hikss hikss" ucap Vanessa. Masih dengan terisak.
"Tenanglah. Aku ada disini" ucap Marco. Mengelus bahu Vanessa dengan lembut. "Ayo kita masuk" ucap Marco lagi. Vanessa menganggukkan kepalanya dan mereka pun segera masuk kedalam rumah besar itu.
"Mommy, Marco sudah datang" ucap Vanessa. Berbisik pada ibunya yang sedang terbaring lemah di ranjang pasien.
Wanita paruh baya yang di panggil Mommy oleh Vanessa itu membuka matanya perlahan dan tersenyum pada menantu nya.
"Kemarilah" ucap wanita paruh baya itu lemah. Dengan segera Marco pun mendekati ibu mertua nya dan duduk di bangku yang ada di samping ranjang pasien itu.
"Apa kabar Mom. Apa Mommy baik-baik saja?" ucap Marco. Wanita paruh baya itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Boleh ku minta tolong pada mu?" ucap wanita paruh baya itu.
"Tentu Mom. Mommy ingin meminta tolong apa padaku" ucap Marco.
"Jika Mommy sudah tiada. Berjanji lah bahwa kau akan terus bersama dengan Vanessa. Mommy tidak ingin ada perceraian di antara kalian. Kalau perlu, sebelum Mommy pergi, kalian bisa menambahkan cucu untuk Mommy" ucap wanita paruh baya itu. Membuat Marco terdiam. "Berjanji lah bahwa kau akan menjaga Vanessa" ucap nya lagi.
"Aku akan menjaga Vanessa Mom" ucap Marco.
"Mommy percaya padamu" ucap wanita paruh baya itu tersenyum lembut pada Marco.
"Eemm, Marco. Kau bisa beristirahat jika kau lelah" ucap Vanessa. Saat Mommy nya sudah kembali tertidur.
"Baiklah. Aku akan beristirahat dulu" ucap Marco. Ia bangkit berdiri dan melangkahkan kakinya keluar lalu menuju ke kamar yang ada di rumah besar itu untuk beristirahat.
*****
Ting tong!
Ting tong!
Tiffany membuka pintu apartemen nya saat bel berbunyi. Ia tersenyum saat melihat kedatangan Marco ke apartemen nya.
"Akhirnya kau datang juga" ucap Tiffany.
"Kau sudah tidak sabar?" ucap Marco. Tiffany menganggukkan kepalanya sambil tersenyum menggoda pada Marco. "Aku akan memasuki mu segera baby" ucap Marco lagi. Menarik tangan Tiffany, hingga wanita itu menubruk dada bidang nya.
Marco menutup pintu apartemen Tiffany dengan kaki. Lalu, ia menyenderkan tubuh Tiffany pada tembok dan menghimpit nya. Marco mencium bibir Tiffany dengan buas. Begitupun dengan Tiffany. Keduanya berciuman dengan buas sambil tangan mereka sudah bergerak ke sana ke mari. Marco mulai membuka tali kimono Tiffany dan melepaskan nya dari tubuh Tiffany. Hingga Tiffany yang tidak memakai apa-apa itu pun bertelanjang bulat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIFFANY [END]
Romance⚠️WARNING⚠️Cerita untuk usia 18+ - 21+ bagi yang belum cukup umur, silahkan di skip. Terdapat banyak adegan sexual dan kata-kata vulgar nya! Dua kali di hianati oleh orang yang di cintai nya. Membuat Tiffany begitu trauma dengan yang namanya CINTA...