PART 38

44.5K 1K 14
                                    

"Ayolah Dad, kita tambah satu lagi" ucap Tiffany merengek. Pada Marco yang sudah membaringkan tubuh kekar nya di samping Tiffany.

"Tidak akan Sayang. Noah dan Nora sudah cukup untuk kita" ucap Marco.

"Tapi aku baru melahirkan Nora untuk mu" ucap Tiffany.

"Kau sudah tau alasan mengapa aku tidak ingin kau hamil lagi. Aku mencintai mu, aku tidak ingin kehilangan mu" ucap Marco. Membelai lembut wajah istrinya itu.

Marco masih mengingat dua tahun yang lalu. Dan hal itu membuat Marco trauma. Ia takut kehilangan istri nya untuk selamanya.

Tok!

Tok!

Tok!

"Mommy, Daddy! Nora menangis" ucap Noah. Dari luar pintu. Sambil menggendong Nora yang menangis. "Kau juga, nakal sekali. Itu sebabnya kakak memukul mu" ucap Noah lagi ketus. Membuat tangisan Nora semakin menjadi.

Ceklek!

Marco dan Tiffany yang tadi sedang dalam suasana haru pun terkejut saat mendengar suara ketukan pintu dari luar sana. Dengan malas Marco turun dari ranjang dan melangkahkan kakinya ke arah pintu setelah ia menggunakan boxer nya.

"Ada apa Noah. Kenapa kau sering sekali membuat adik mu menangis" ucap Marco kesal. Sambil mengambil Nora dari gendongan putra nya. Saat putri nya itu merentangkan kedua tangan mungil nya pada Marco.

"Siapa suruh dia mengganggu ku dan Nicholas bermain. Dia memukul-mukul mainan kami di lantai hingga rusak. Itu sebabnya aku memukul nya juga" ucap Noah santai. Membuat Marco menatap nya tajam.

"Adik mu masih kecil. Dia belum tau apa-apa. Kau tidak seharusnya memukul adik mu" ucap Marco.

"Iya Dad, maaf" ucap Noah. Menundukkan kepalanya.

"Huh! Sudah sana, kembali bermain dengan Nicholas" ucap Marco. Noah pun menganggukkan kepalanya dan segera pergi dari sana.

Marco masuk ke dalam kamar dan menurunkan Nora dari gendongan nya. Bocah kecil yang baru berusia satu tahun setengah itu berlari terlatih-latih menghampiri Tiffany yang sedang berbaring di atas ranjang.

"Mommy!" ucap Nora. Memukul-mukul ranjang itu. Tiffany yang tadi sempat menutup matanya pun, kembali membuka matanya.

"Hai Nora. Sini ikut Mommy" ucap Tiffany. Ia ingin menggendong Nora membawa nya ke atas ranjang. Tapi, bocah kecil itu menolak nya. Ia malah berlari-lari di kamar itu.

"Jangan lari-lari Nora. Nanti kau terjatuh" ucap Marco. Yang gemas melihat putri nya berlari-lari seperti itu.

"Daaadd. Daddy" ucap Nora. Marco mendekati putri nya dan berjongkok untuk menyesuaikan tinggi putri nya itu. Ia mencubit pipi Nora dengan gemas.

"Ayo sini. Kau belum tidur siang" ucap Marco. Ingin menggendong Nora. Namun, Nora menolak nya.

"Nora sini Sayang. Kau harus tidur siang" ucap Tiffany. Memanggil putri nya itu dari atas ranjang.

Nora menggelengkan kepalanya cepat. Ia kembali berlari-lari di dalam kamar yang tampak besar dan juga mewah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TIFFANY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang