Tiffany kembali ke mobil setelah ia selesai memeriksa kandungan nya. Tiffany masuk kedalam mobil dan melihat Marco yang sedang memejamkan matanya. Tiffany mengulurkan tangan nya pada wajah Marco dan mengelus lembut wajah tampan pria itu.
"Kenapa kau begitu tampan? Hingga membuat para wanita ingin memiliki mu" ucap Tiffany. Marco yang saat ini sedang tertidur pun membuka mata nya.
"Baby, kapan kau kembali?" ucap Marco. Sedikit terkejut. Karena kelelahan membuat ia ketiduran.
"Baru saja. Sudahlah, ayo antarkan aku pulang" ucap Tiffany. Marco menganggukkan kepalanya dan menegakkan tubuh nya.
"Apa kau ingin menemani ku malam ini? Aku merindukan mu" ucap Marco. Mulai menjalankan mobil.
"Tapi, Daddy nanti mencari ku" ucap Tiffany.
"Katakan saja padanya, kau sedang berada di tempat teman mu. Aku merindukan mu baby" ucap Marco. Membuat Tiffany menghela nafas nya.
"Baiklah" ucap Tiffany. Marco pun tersenyum dan menyetir mobil dengan semangat.
Marco dan Tiffany keluar dari mobil saat mereka sudah tiba di hotel tempat Marco menginap. Marco menggenggam tangan Tiffany dan membawa wanita itu ke kamar hotel nya.
"Sampai kapan kau berada di Canada" ucap Tiffany. Saat mereka sudah berada di kamar hotel.
"Sampai aku berbicara pada kedua orang tua mu" ucap Marco. Membuat Tiffany mengerutkan keningnya bingung.
"Maksud mu? Kau ingin berbicara dengan orang tua ku untuk apa" ucap Tiffany. Yang belum mengerti maksud Marco.
"Kau akan tau nanti baby. Besok aku akan menemui keluarga mu" ucap Marco. Ia memeluk tubuh Tiffany dari belakang dan mengecup leher jenjang Tiffany. "Sudah dua minggu aku tidak memasuki mu baby" ucap Marco lagi. Meraba-raba inti Tiffany.
"Marco....." Tiffany melenguh saat Marco sedikit menekan inti nya
"Hhmm" Marco hanya berdeham sambil mencium leher jenjang Tiffany.
Marco membalikkan tubuh Tiffany lalu berlutut di depan wanita itu. Ia mengangkat dress yang Tiffany kenakan hingga ke pinggang Tiffany. Perlahan, Marco menurunkan celana dalam Tiffany. Lalu, melepaskan nya dan membenamkan wajah nya pada inti Tiffany. Ia mengeluarkan lidah nya dan bermain-main pada inti Tiffany.
"Aahh" Tiffany mendesah nikmat. Saat merasakan geli di bagian inti nya karena ulah Marco yang bermain disana. Ia meremas rambut Marco dan menekan kepala Marco disana. "Aahh" desah Tiffany lagi. Menggerakkan pinggul nya ke kanan dan ke kiri.
"Uugghh" lenguh Tiffany. Mengeluarkan sedikit cairan nya. Hingga membuat Marco langsung menghisap cairan itu begitu saja.
Marco mendongakkan kepalanya dan tersenyum menatap Tiffany yang sudah tampak bergairah. Ia bangkit berdiri dan langsung mencium bibir Tiffany dengan buas. Marco mengangkat tubuh Tiffany dan menggendong nya ke arah ranjang. Perlahan, Marco membaringkan tubuh Tiffany di atas ranjang dan menindih tubuh wanita itu. Keduanya terus berciuman dengan buas. Tangan Marco yang nakal itu meremas payudara Tiffany. Hingga membuat Tiffany mendesah di balik ciuman mereka.
Entah kapan itu. Yang pasti, kini tubuh keduanya sudah polos tanpa sehelai benang pun. Dan Marco kembali membenamkan wajah nya pada inti Tiffany. Menjilat dan menghisap area kewanitaan Tiffany dengan liar. Hingga membuat wanita itu tidak bisa untuk tidak mengeluarkan desahan kenikmatan nya. Marco mendongakkan kepalanya dan menatap Tiffany yang sudah begitu bergairah. Ia kembali naik keatas tubuh Tiffany dan langsung mencium bibir wanita itu. Marco memegang kejantanan nya yang sudah berdiri tegak itu dan mengarahkan nya pada inti Tiffany. Memajumundurkan pinggulnya hingga kejantanan nya menancap didalam sana, membuat Tiffany mengeluarkan desahan nya.
"Oh Marcoh....." Tiffany mendesah dan mencengkram lengan Marco, saat pria itu mempercepat ritme nya.
"Hhmm" Marco hanya berdeham. Ia membenamkan wajah nya pada leher jenjang Tiffany sambil yang di bawah sana bergerak maju mundur.
"Aahh Marcoh..... Ah ah ah" Tiffany mendesah nikmat. Saat Marco semakin bergerak dengan buas.
Mendengar suara desahan Tiffany membuat Marco semakin semangat mengocok wanita itu dengan kejantanan nya. Ia menegakkan tubuh nya, dan mengangkat kedua kaki Tiffany ke atas bahunya. Marco memajumundurkan pinggulnya dengan begitu cepat. Hingga membuat Tiffany terus mendesah dengan nikmat.
"Ah ah ah" desah nikmat Tiffany. Ia mencengkram seprai ranjang itu dan memejamkan matanya. Menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.
Marco kembali menurunkan kedua kaki Tiffany dari bahunya, mengeluarkan kejantanan nya dari inti Tiffany dan membalikkan tubuh Tiffany. Hingga membuat wanita itu menungging. Ia kembali memasukkan kejantanan nya dan mulai bergerak maju mundur. Kedua tangan Marco memegang pinggang ramping Tiffany, lalu menggerakkan tubuh wanita itu juga maju mundur. Hingga kejantanan nya itu keluar masuk dari milik Tiffany. Tiffany hanya bisa mengeluarkan desahan kenikmatan nya dan mencengkram seprai ranjang itu.
Marco menghentikan gerakan nya hingga membuat Tiffany menatap ke arah nya. Nafas keduanya terengah-engah dengan wajah mereka yang sudah memerah karena gairah. Marco melepaskan kejantanan nya dari milik Tiffany dan membaringkan tubuh nya di samping wanita itu.
"Naik ke atas tubuh ku baby" ucap Marco. Tiffany pun menurut dan segera naik ke atas tubuh Marco. "Lebih dekat" ucap Marco lagi. Memegang pinggang Tiffany dengan kedua tangan nya dan menarik wanita itu. Hingga membuat inti Tiffany begitu dekat dengan wajah Marco.
"Marco. Kau ingin apa" ucap Tiffany.
"Biarkan aku menjilatnya" ucap Marco. Sedikit mengangkat tubuh Tiffany. Hingga membuat inti Tiffany berada di atas wajah Marco.
"Marcoh..... Ah" Tiffany mendesah saat Marco mulai menjilat inti nya. Ia menumpukan kedua tangan nya pada kepala ranjang. Dan menggerakkan pinggulnya naik turun dengan lembut. "Uugghh" Tiffany kembali melenguh saat ia mengeluarkan cairan nya. Hingga membuat Marco menjilat dan menghisap cairan itu dengan buas.
Marco memundurkan tubuh Tiffany sedikit dan tersenyum ke arah wanita itu. Kedua tangan kekar nya terangkat dan menggenggam payudara Tiffany yang tampak besar itu. Ia meremas-remas payudara Tiffany. Hingga membuat Tiffany mengerang.
"Gunakan gaya 69" ucap Marco. Tiffany menganggukkan kepalanya dan membalikkan tubuh nya. Hingga membuat wajah nya berhadapan pada kejantanan Marco yang berdiri dengan tegak itu. "Masukan kedalam mulut mu baby. Karena aku pun akan bermain dengan virgina mu disini" ucap Marco lagi.
Dengan kedua tangan nya. Tiffany memegang kejantanan Marco dan memasukkan milik Marco kedalam mulut nya. Ia menjilat dan melumat kejantanan Marco dengan begitu lihai. Begitu pun dengan Marco. Ia juga menjilat dan menghisap milik Tiffany yang berada di dekat wajah nya dengan begitu lihai. Marco memegang pinggul Tiffany dengan kedua tangan nya. Saat wanita itu menggerakkan pinggul nya ke kanan dan ke kiri.
"Eeuummhh" Tiffany berdehem, sambil melumat kejantanan Marco. Terkadang ia juga menghentak-hentakkan kepalanya. Hingga kejantanan Marco itu keluar masuk dari mulut nya.
Gaya bercinta seperti inilah yang Marco sukai. Di layani dan melayani.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIFFANY [END]
Romance⚠️WARNING⚠️Cerita untuk usia 18+ - 21+ bagi yang belum cukup umur, silahkan di skip. Terdapat banyak adegan sexual dan kata-kata vulgar nya! Dua kali di hianati oleh orang yang di cintai nya. Membuat Tiffany begitu trauma dengan yang namanya CINTA...