Dua tahun kemudian.....
Tanpa terasa, sudah dua tahun setengah usia pernikahan Tiffany dan juga Marco. Saat ini, keduanya sedang berada di sebuah acara yang di lakukan oleh rekan bisnis sekaligus teman Marco saat kuliah dulu. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam waktu setempat.
"Kau lelah Sayang?" ucap Marco. Tiffany menganggukkan kepalanya.
"Apa teman mu menyiapkan kamar hotel untuk kita?" ucap Tiffany. Karena tidak mungkin mereka pulang selarut ini. Jarak antara hotel tempat mereka menghadiri acara dan juga mansion milik Marco begitu jauh. Butuh lima jam mereka untuk tiba di mansion.
"Aku akan bertanya padanya dulu" ucap Marco. Ia melangkahkan kakinya menghampiri teman nya yang tak lain adalah, Steven.
"Marco? Dimana istri mu" ucap Steven. Saat melihat Marco yang mendekat padanya.
"Dia sedang duduk di sana" ucap Marco. Menunjuk Tiffany yang sedang duduk di sebuah sofa yang ada di ruangan itu.
"Ada apa?" ucap Steven.
"Apa kau juga sudah menyiapkan kamar hotel untuk yang ingin menginap? Jika tidak, aku akan memesan untuk ku dan juga istri ku" ucap Marco.
"Tidak perlu. Aku sudah menyiapkan kamar hotel untuk yang ingin menginap di sini. Kau bisa meminta kartu nya pada resepsionis" ucap Steven. Marco menganggukkan kepalanya.
"Baiklah. Kalau begitu aku duluan. Istri ku sudah lelah" ucap Marco.
"Baiklah" ucap Steven. Marco pun segera melangkahkan kakinya menghampiri Tiffany kembali.
"Sayang, ayo" ucap Marco. Tiffany bangkit berdiri dan menggandeng tangan Marco. Keduanya berjalan ke arah resepsionis.
Setelah mendapat kartu untuk kamar hotel mereka. Tiffany dan Marco pun segera menuju ke unit kamar hotel mereka.
"Kamar hotel nya cukup besar" ucap Tiffany. Saat mereka sudah tiba di kamar hotel.
"Tentu saja. Steven cukup kaya" ucap Marco.
"Tapi, kau juga kaya Dad" ucap Tiffany. Membuat Marco tersenyum.
"Istirahatlah. Kau pasti lelah" ucap Marco.
"Apa kita tidak melakukan nya malam ini?" ucap Tiffany.
"Aku ingin melakukan nya. Tapi kau terlihat lelah" ucap Marco.
"Aku tidak masalah Dad. Ayo kita bercinta" ucap Tiffany. Mulai meraba-raba dada bidang Marco.
"Kau yakin?" ucap Marco. Ia mau-mau saja. Apalagi, milik nya di bawah sana mulai mengeras.
"Aku yakin Dad. Kau bisa mengocok ku sampai kau puas" ucap Tiffany. Tangan nya mulai turun meremas kejantanan Marco.
"Shitt!" Marco mengumpat. Ia menangkup wajah Tiffany dan langsung mencium bibir istri nya dengan ganas.
Tiffany pun membalas ciuman Marco dengan tak kalah ganas nya. Tangan nya bahkan melepaskan jas dan dasi yang Marco kenakan. Jari nya yang lentik pun mulai membuka kancing kemeja Marco satu persatu. Setelah kancing kemeja Marco terlepas semua. Tiffany pun segera melepaskan kemeja itu dari tubuh kekar Marco.
"Eeuugghh" Tiffany melenguh di balik ciuman mereka saat jari Marco menusuk inti nya.
"Biarkan aku menghisap nya Dad" ucap Tiffany. Saat melepaskan ciuman mereka. Marco menganggukkan kepalanya, membuka resleting celana nya, dan mengeluarkan kejantanan nya dari balik celana dalam nya.
Tiffany berjongkok dan menggenggam kejantanan Marco dan saat ia mengarahkan milik suaminya itu kedalam mulut nya, ponsel Marco yang berada di saku berdering. Membuat keduanya mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIFFANY [END]
Romance⚠️WARNING⚠️Cerita untuk usia 18+ - 21+ bagi yang belum cukup umur, silahkan di skip. Terdapat banyak adegan sexual dan kata-kata vulgar nya! Dua kali di hianati oleh orang yang di cintai nya. Membuat Tiffany begitu trauma dengan yang namanya CINTA...