PART 6

170K 3.5K 25
                                    

Pagi harinya.....

Ddrrtt!

Ddrrtt!

Ddrrtt!

Kedua manusia yang masih terlelap dengan tubuh polos mereka dan hanya di tutupi oleh selimut tebal itu terbangun saat mendengar deringan ponsel di atas meja. Marco melepaskan pelukan nya pada Tiffany dan keluar dari selimut lalu turun dari ranjang dengan tubuh polos nya. Ia melangkahkan kakinya ke arah meja yang ada di dalam kamar nya itu dan mengambil ponsel nya.

"Ada apa Mark" ucap Marco. Saat mengangkat panggilan itu yang ternyata dari asisten nya.

"Tuan, apa anda sedang berada di ruangan anda?" ucap Mark. Di seberang sana.

"Aku....." Marco menghentikan ucapan nya. Dan melihat keseliling nya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat pakaian nya dan Tiffany yang tergeletak di lantai. Ia tersenyum pada Tiffany yang sudah duduk di atas ranjang dan bersandar di kepala ranjang.   "Aku sedang berada di kamar pribadi ku" ucap Marco lagi. Melangkahkan kakinya mendekati ranjang dan naik kesana. Ia menarik tubuh polos Tiffany kepelukan nya. Dan meletakkan kepala Tiffany di dada bidang nya.

"Tuan tidur di kantor? Dengan siapa?" ucap Mark.

"Dengan....." Marco menghentikan ucapan nya, karena bingung ingin menjawab apa.   "Sendiri" ucap Marco. Pada akhirnya.

"Tuan, di parkiran mobil Nona Tiffany masih ada" ucap Mark. Membuat Marco malah tersenyum. Ia mengecup puncak kepala Tiffany dan membelai rambut wanita itu lembut.

"Benarkah? Mungkin dia sudah datang ke kantor. Karena ini sudah jam 7 pagi" ucap Marco. Melirik pada jam dinding yang ada di dalam kamar pribadinya itu

"Mungkin saja" ucap Mark. Mengangguk-anggukkan kepalanya di seberang sana.   "Tuan, jam 9 nanti anda akan menemui klien anda di hotel X" ucap Mark lagi.

"Baiklah. Aku akan segera bersiap-siap" ucap Marco.   "Mark, apa kau sudah mengantarkan putra ku ke sekolah?" ucap Marco lagi.

"Nyonya besar yang akan mengantarkan nya Tuan" ucap Mark.

"Baiklah. Kau siapkan berkas-berkas yang kita bawa untuk menemui klien kita nanti" ucap Marco.

"Baik Tuan" ucap Mark. Marco pun segera mematikan panggilan mereka dan meletakkan ponselnya di atas nakas. Ia melihat ke arah Tiffany yang sedang memejamkan matanya.

Tangan nakal Marco mulai meraba-raba kewanitaan Tiffany. Hingga membuat Tiffany membuka matanya dan mendongakkan kepalanya melihat ke arah Marco.

"Jangan mulai" ucap Tiffany. Membuat Marco terkekeh. Ia mengecup bibir Tiffany gemas.

"Ayo kita mandi bersama" ucap Marco. Membuat Tiffany menggelengkan kepalanya.

"Aku masih mengantuk. Kau saja yang mandi duluan" ucap Tiffany. Membaringkan tubuh nya kembali. Dan membelakangi Marco.

"Ayolah, kita mandi bersama" ucap Marco.

"Tidak mau! Jika kita mandi bersama. Itu pasti akan lama" ucap Tiffany. Memejamkan matanya.

"Baby, ayolah. Kita mandi bersama" ucap Marco. Namun, Tiffany tetap diam. Ia tidak mengatakan apapun. Hingga membuat Marco melepaskan selimut tebal yang menutupi tubuh polos Tiffany.

"Apa yang kau lakukan!" ucap Tiffany. Menatap tajam pada Marco.

"Ayo kita mandi bersama baby" ucap Marco. Menggendong tubuh polos Tiffany dan membawa nya ke kamar mandi.

"Jangan melakukan apapun" ucap Tiffany. Saat mereka sudah berada di bawah shower.

"Iya, kau tenang saja" ucap Marco. Ia pun memutar keran hingga air shower itu pun menyalah.

TIFFANY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang