Tiffany dan Marco kembali ke apartemen sambil membawa barang belanjaan Tiffany. Keduanya meletakkan belanjaan Tiffany ke atas meja. Dan Tiffany pun mulai merapikan barang belanjaan nya. Setelah merapikan barang belanjaan nya, Tiffany menghampiri Marco yang sedang duduk di ruang tengah menonton televisi.
"Kau tidak pulang?" ucap Tiffany. Duduk di samping Marco.
"Kau mengusir ku baby?" ucap Marco.
"Tidak, bukan seperti itu. Maksud ku, apa nanti Noah tidak mencari mu" ucap Tiffany.
"Tidak. Pasti saat ini dia melupakan ku karena sedang asik bermain dengan anjing Mommy ku" ucap Marco. Menarik tubuh Tiffany dan membawa wanita itu kepelukan nya.
"Marco!" ucap Tiffany kesal. Saat tangan Marco yang nakal itu mulai marayap-rayap di dalam bajunya.
"Kau sangat menggoda baby" ucap Marco. Menekan inti Tiffany dengan jarinya. Membuat wanita itu tidak mampu untuk tidak mengeluarkan desahan nya.
"Marco, ah" ucap Tiffany mendesah. Saat Marco mulia mengocok-ngocok jari nya di inti Tiffany.
"Nikmat baby?" ucap Marco menggoda. Tiffany menganggukkan kepalanya. Membuat Marco tersenyum.
Ting!
Marco yang baru saja akan mengangkat tubuh Tiffany ke pangkuan nya pun mengurungkan niatnya saat ponsel nya berdenting satu kali. Menandakan ada yang mengirimi nya pesan. Marco mengambil ponsel nya dan membuka pesan yang ternyata adalah dari Nia.
Marco, bisakah kau menemani ku di apartemen? Aku sedang sendiri di apartemen. Kakak ku sudah kembali ke Italia hari ini. Isi pesan Nia. Yang membuat Tiffany menghela nafas nya.
Marco melihat ke arah wanita itu. Wajah Tiffany kembali berubah datar. Ia cepat-cepat memasukkan ponsel nya kedalam saku celananya.
"Baby" ucap Marco. Menahan tangan Tiffany yang sudah bangkit berdiri. "Aku tidak akan pergi ke apartemen nya. Aku akan disini bersama dengan mu" ucap Marco lagi. Tiffany menghempaskan tangan Marco dengan kasar.
"Aku tidak melarang mu jika kau ingin pergi ke apartemen nya" ucap Tiffany.
"Baby....."
"Jika kau memilih ingin bersama dengan ku Marco, singkirkan semua wanita yang ada di dekat mu. Jika tidak, tinggalkan aku" ucap Tiffany. Memotong ucapan Marco. "Jangan membuat ku jatuh cinta terlalu dalam pada mu" ucap Tiffany lagi. Setelah itu ia melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar. Meninggalkan Marco yang masih tampak berdiam diri.
Ddrrtt!
Ddrrtt!
Ddrrtt!
Tiffany yang baru saja masuk kedalam kamar nya pun tersentak saat ponsel nya yang ia tinggal di atas nakas tadi berdering. Tiffany melangkahkan kakinya ke arah nakas dan mengambil ponsel nya. Ia mengangkat panggilan yang ternyata adalah dari Melinda.
"Halo Mom" ucap Tiffany. Setelah ia mengangkat panggilan dari Mommy nya.
"Princess, lusa adalah hari ulang tahun Thomas. Apakah kau bisa pulang ke Canada?" ucap Melinda di seberang sana.
"Bisa Mom" ucap Tiffany. "Aku akan kembali ke Canada malam ini juga" ucap Tiffany lagi.
"Baiklah, Mommy tunggu" ucap Melinda.
"Iya Mom" ucap Tiffany. Keduanya pun segera mengakhiri panggilan mereka.
Tiffany kembali meletakkan ponsel nya ke atas nakas nya. Dan ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya. Karena ia tadi belum sempat membersihkan tubuh nya. Setelah 25 menit membersihkan tubuh nya. Tiffany keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kimono dan handuk yang dililitkan di kepalanya. Tiffany mengambil koper nya dan mulai memasukkan baju nya kedalam koper.
Ceklek!
Marco membuka pintu kamar Tiffany dan masuk kedalam. Ia mengerutkan keningnya saat melihat Tiffany memasukkan pakaian nya kedalam koper.
"Baby, kau ingin kemana" ucap Marco. Menghampiri Tiffany. Namun, Tiffany hanya diam saja tak menjawab ucapan Marco. "Baby!" ucap Marco lagi. Mulai meninggikan suara nya.
"Tidak ada urusan nya dengan mu aku mau pergi kemana" ucap Tiffany.
"Kau ingin pergi karena Nia? Baby, dia hanya masa lalu ku" ucap Marco. Memegang tangan Tiffany. Namun, Tiffany menepis tangan Marco dengan kasar.
"Mau dia masa lalu mu atau tidak. Itu bukan urusan ku" ucap Tiffany.
"Baby....."
"Sudahlah, Marco. Aku lelah berdebat dengan mu" ucap Tiffany. Memotong ucapan Marco.
"Baiklah, pergi saja! Tidak perlu kembali" ucap Marco. Yang sudah terlanjur kesal hingga membuat ia mengucapkan kata itu.
"Aku memang tidak berniat untuk kembali lagi" ucap Tiffany. Membuat Marco menghentikan langkah nya yang sudah berada di ambang pintu.
Marco mengacak rambut nya frustasi. Tidak seharusnya tadi ia mengatakan hal itu pada Tiffany. Namun, karena ia terlanjur kesal pada Tiffany. Marco pun segera keluar dari kamar Tiffany dan pergi dari apartemen itu. Ia tidak ingin terus merendahkan dirinya karena wanita itu.
Tapi, ia tidak tau. Jika di kemudian hari ia akan menyesal karena telah mengatakan hal itu pada Tiffany.
Setelah bersiap-siap. Tiffany pun segera keluar dari kamar nya dan pergi dari apartemen nya dengan air matanya yang membasahi wajah cantik nya itu. Kenapa setiap pria yang hadir di dalam hidup nya selalu meninggalkan nya begitu saja setelah menikmati tubuh nya.
Kau memang wanita jalang Tiffany. Ucap Tiffany dalam hati. Sambil tersenyum getir.
Jika kalian berpikir kedekatan Tiffany dengan Marco selama dua minggu ini tidak menumbuhkan benih-benih cinta di hati Tiffany. Maka, kalian salah besar! Selama dua minggu kedekatan mereka. Tiffany sudah menaruh hati pada Marco. Namun, cinta itu belum berkembang biak didalam sana.
Salahkah ia berharap pada Marco untuk menikahi nya? Salahkah ia kembali jatuh cinta lagi? Jika itu salah, tolong sadarkan Tiffany. Agar ia tidak terlalu berharap dengan yang tidak pasti. Dan akhirnya membuat ia kecewa untuk yang kesekian kalinya.
Selama dua minggu ini, Marco selalu mengajak nya berhubungan sex. Bersikap lembut pada dirinya. Seolah-olah dia lah wanita berharga untuk Marco. Tapi apa? Marco sama sekali tidak pernah memperjelas hubungan mereka.
Karena aku mencintai mu.
Tiffany tertawa hambar saat mengingat ucapan Marco beberapa jam yang lalu. Jika, Marco mencintai nya. Mengapa Marco malah membiarkan nya pergi? Mengapa Marco tidak menahannya? Jangankan menikahi dirinya, meminta Tiffany untuk menjadi kekasih nya saja Marco tidak pernah mengatakan nya.
Memang benar, aku hanya patner sex mu saja. Ucap Tiffany dalam hati. Dengan tersenyum getir.
Benar apa yang Tiffany katakan. Laki-laki tidak akan pernah jauh dari kata R A N J A N G.
![](https://img.wattpad.com/cover/285716306-288-k72686.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TIFFANY [END]
Romance⚠️WARNING⚠️Cerita untuk usia 18+ - 21+ bagi yang belum cukup umur, silahkan di skip. Terdapat banyak adegan sexual dan kata-kata vulgar nya! Dua kali di hianati oleh orang yang di cintai nya. Membuat Tiffany begitu trauma dengan yang namanya CINTA...