Jam menunjukkan pukul 4 sore waktu setempat. Tiffany terbangun dari tidur nya dengan seluruh tubuhnya yang terasa pegal akibat pertempuran panas dengan Marco tadi siang. Tiffany membenamkan wajahnya ke bantal dan memukul-mukulnya. Ia harus bersikap seperti apa nanti jika bertemu dengan Marco.
Memalukan sekali! Tiffany, kau benar-benar seperti wanita jalang. Ucap Tiffany dalam hati.
"Mommy, huhuhu. Mommy, putri mu ini sangat memalukan" ucap Tiffany. Sambil memukul-mukul bantal itu. Apalagi saat ia mengingat bertapa agresif nya ia tadi saat berada di atas Marco. "Sialan! Pria itu yang menggoda ku tadi" ucap Tiffany lagi.
Tiba-tiba Tiffany kembali teringat dengan pusaka Marco yang besar dan juga panjang. Hingga membuat pipi nya itu merona.
Lebih besar dan panjang dari milik Gerald. Ucap Tiffany dalam hati. Membandingkan pusaka Marco dengan Gerald.
Ceklek!
Pintu kamar itu terbuka menampakkan Marco yang sudah berpakaian rapi. Ia melangkahkan kakinya masuk kedalam dan mendekati Tiffany yang masih membenamkan wajahnya ke bantal. Tanpa rasa malu sedikit pun. Marco melepaskan semua pakaian nya hingga ia polos tanpa sehelai benang pun. Ia menarik selimut tebal yang menutupi tubuh polos Tiffany dan naik ke atas ranjang. Hingga membuat Tiffany terkejut.
"Kau sudah bangun ternyata" ucap Marco. Membalikkan tubuh Tiffany, hingga terlentang. Lalu, naik ke atas tubuh Tiffany. "Penis ku bangun lagi" ucap Marco lagi. Sambil memain-mainkan kejantanannya di perut Tiffany.
Tiffany mulai menggelinjang. Ia menggigit bibir bawah nya agar tidak mengeluarkan suara. Marco menggoda nya lagi. Tentu saja, dia sebagai wanita normal tergoda oleh sentuh-sentuhan yang Marco berikan. Apalagi milik Marco yang besar, panjang dan berurat itu. Benar-benar membuat dirinya ingin segera di masuki.
"Jangan menggigit bibir mu Sayang. Keluarkan desahan mu. Aku sangat senang mendengar nya" ucap Marco. Mulia memundurkan tubuhnya. Hingga miliknya dan Tiffany bertemu. "Wajah mu memerah. Apa kau sudah tidak sabar aku memasuki mu?" ucap Marco lagi. Ia semakin memundurkan tubuhnya. Hingga sampai pada kaki Tiffany.
"Jangan lakukan" ucap Tiffany. Di tengah-tengah gairah nya yang semakin memuncak. Apalagi saat Marco mengelus-mengelus kewanitaan nya yang sedikit berambut itu. "Ah" desahan Tiffany lolos dari bibir nya. Saat Marco memasukkan jari tengah nya kedalam.
"Nikmat baby?" ucap Marco. Tersenyum pada Tiffany. Tiffany menganggukkan kepalanya, membuat Marco mulai menggerakkan jarinya keluar masuk.
"Ah" desah Tiffany. Sambil mencengkram seprei ranjang. Ia sedikit menggerakkan pinggulnya naik-turun, agar jari Marco masuk lebih dalam lagi.
"Oh, kau mulai agresif baby" ucap Marco. Mengocok-ngocok jari nya di dalam sana, hingga cairan Tiffany keluar dari kewanitaan nya. Marco mengeluarkan jari nya dan menjilat cairan Tiffany yang menempel di jari nya dengan gaya sensual. "Milik mu basah baby" ucap Marco lagi. Mendekatkan wajahnya pada kewanitaan Tiffany dan membenamkan wajahnya disana.
"Ah..... Marcoh. Uuugghh" Tiffany memejamkan matanya dan menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri, saat lidah Marco dengan lihainya bermain di bawah sana. "Uuugghh" lenguh Tiffany. Mengeluarkan cairan nya kembali. Marco mengeluarkan ludah nya pada kewanitaan Tiffany dan kembali menjilatnya.
"Oh, Marcoh" Tiffany meremas rambut Marco dan menekan kepala pria itu di bawah sana. Marco menegakkan tubuhnya dan menatap Tiffany.
"Kau sangat nikmat baby" ucap Marco serak. Ia membuka lebar paha Tiffany. Dan menekukakan kedua lututnya. "Milik ku begitu gagah bukan?" ucap Marco lagi. Memegang kejantanannya yang berdiri tegak itu. Tiffany menganggukkan kepalanya. Tangan nya bergerak memegang kejantanan Marco.
"Apa dia cukup masuk kedalam mulut ku?" ucap Tiffany. Membuat Marco tersenyum.
"Kau ingin mencoba nya?" ucap Marco. Tiffany menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Kita gunakan gaya 69" ucap Marco lagi. Membaringkan tubuh nya di atas ranjang dan mengangkat tubuh Tiffany ke atas tubuh nya.
"Apa yang harus aku lakukan pertama" ucap Tiffany.
"Menungging baby" ucap Marco. Tiffany pun membalikkan tubuh nya dan menungging.
"Wow" ucap Tiffany. Saat wajahnya berhadapan dengan kejantanannya Marco yang berdiri itu.
"Lakukanlah" ucap Marco. Tiffany menganggukkan kepalanya. Ia memegang pusaka Marco dan memasukkan milik Marco kedalam mulut nya.
"Eeuummhh" Tiffany memejamkan matanya. Menghisap milik Marco seperti saat ia menghisap lolipop. Rasanya, ia ingin muntah. Karena milik Marco yang besar itu ada di dalam mulutnya.
Sementara Marco. Ia pun sibuk memainkan lidahnya pada inti Tiffany yang juga berada di dekat wajahnya. Marco memegang pinggul Tiffany saat wanita itu menggerakkan pinggul nya ke kanan dan kiri.
"Ha!" Tiffany mengeluarkan pusaka Marco dari mulut nya. Dan menegakkan tubuhnya.
"Ada apa" ucap Marco.
"Aku ingin muntah. Milikmu besar sekali" ucap Tiffany. Terengah-engah.
"Kau menyukai milik ku?" ucap Marco. Tiffany menganggukkan kepalanya tanpa sadar. Membuat Marco tersenyum. "Baiklah. Saat nya dia masuk ke dalam rumah nya" ucap Marco lagi. Merebahkan kembali tubuh Tiffany ke atas ranjang hingga wanita itu terlentang.
Marco membuka paha Tiffany lebar. Dan menekukakan kedua lututnya. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Tiffany dan langsung mencium bibir wanita itu dengan buas. Sementara di bawah sana. Ia memegang pusaka nya dan mengarahkan nya pada inti Tiffany. Marco memajumundurkan pinggulnya hingga.....
Jleb!
Ah!
Pusaka nya menancap di dalam sana. Membuat keduanya mendesah.Marco kembali menggerakkan tubuhnya. Memajumundurkan pinggulnya dengan cepat. Marco melepaskan ciuman nya dengan Tiffany dan menegakkan tubuhnya. Ia memegang pinggul Tiffany dan menghentak-hentakkan kejantanannya dengan cepat di inti Tiffany.
"Ah ah ah. Marcoh oh" ucap Tiffany mendesah. Ia mencengkram seprei ranjang itu untuk menyalurkan kenikmatan yang Marco berikan.
"Oh baby. Kau sangat nikmat" ucap Marco. Sambil terus menghentak-hentakkan pinggul nya.
"Ooohh Marcoh" desah Tiffany.
"Yes baby" ucap Marco. Masih dengan menggerakkan tubuhnya dengan cepat.
"Akuh..... Ingin me.....mimpin permainan kita" ucap Tiffany. Membuat Marco memperlambat gerakan nya.
"Dengan senang hati baby" ucap Marco. Langsung menggulingkan tubuh mereka. Hingga sekarang Tiffany berada di atas nya. "Bergerak dengan cepat baby" ucap Marco lagi. Tiffany menganggukkan kepalanya. Dan mulai memajumundurkan pinggulnya.
"Ah ah ah" desah Tiffany. Ia memejamkan matanya dan menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Dengan pinggulnya yang terus bergerak maju mundur dengan cepat.
PLOK!
PLOK!
PLOK!
Suara penyatuan dan desahan mereka menggema di dalam kamar itu. Keduanya berguling-guling di atas ranjang untuk mengganti posisi mereka. Karena terlalu larut dalam kenikmatan. Keduanya tidak mengetahui bahwa jam sudah menunjukkan pukul setengah 8 malam waktu setempat. Kurang lebih tiga jam keduanya melakukan pergulatan panas mereka, hingga keduanya mengerang bersama saat mencapai puncaknya.
"Uuugghh" lenguh Marco. Saat ia kembali menyemprotkan benihnya pada rahim Tiffany. Marco mencium kening Tiffany dan melepaskan penyatuan mereka. Ia membaringkan tubuh nya di samping Tiffany dengan nafas nya yang masih terengah-engah.
Tiffany membalikkan tubuh nya membuat Marco memeluk nya dari belakang. Dan mereka pun akhirnya terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIFFANY [END]
Romance⚠️WARNING⚠️Cerita untuk usia 18+ - 21+ bagi yang belum cukup umur, silahkan di skip. Terdapat banyak adegan sexual dan kata-kata vulgar nya! Dua kali di hianati oleh orang yang di cintai nya. Membuat Tiffany begitu trauma dengan yang namanya CINTA...