Dua hari kemudian.....
Setelah dua hari berada di Italia. Marco pun kembali ke Canada. Mark yang bekerja sebagai seorang asisten hanya bisa pasrah saat Tuan nya itu memberikan semua pekerjaan pada dirinya. Padahal saat Marco dan Nia masih bersama, Marco tidak pernah sekalipun meninggalkan pekerjaan nya. Baru kali ini Marco meninggalkan pekerjaan nya hanya karena seorang wanita. Bahkan Noah yang berada di Paris pun sepertinya Marco lupa dengan putra tampan nya itu.
"Kita kemana dulu Tuan" ucap Mark. Sambil mengendarai mobil yang mereka naiki. Saat ini, Marco sudah berada di Canada setelah beberapa jam berada di pesawat pribadi nya.
"Kediaman Louis" ucap Marco sendu. Membuat Mark menghela nafas nya. "Belikan ku nomor ponsel yang baru" ucap Marco lagi. Membuat Mark mengerutkan keningnya bingung.
"Untuk apa Tuan" ucap Mark.
"Aku ingin menghubungi Tiffany" ucap Marco. Menatap ke arah jendela mobil.
"Kenapa Anda ti....."
"Turuti saja perintah ku! Tidak usah banyak bertanya!" ucap Marco. Memotong ucapan Mark.
"Baik Tuan" ucap Mark menurut.
Beberapa menit kemudian. Marco pun mendapatkan nomor baru. Ia segera mengganti nomor ponsel nya dan menghubungi Tiffany. Lama Marco menunggu panggilan nya di angkat. Namun, Tiffany tidak juga mengangkat panggilannya.
"Baby" ucap Marco lirih. Menatap layar ponsel nya dengan sendu. Sungguh, ia sangat menyesali ucapan nya dua minggu yang lalu. "Kau benar-benar sudah pergi dari ku?" ucap Marco lagi.
"Tuan, kita sudah sampai" ucap Mark. Membuyarkan lamunan Marco saat mereka sudah tiba di kediaman Louis.
"Kau tunggu di mobil. Biar aku yang turun" ucap Marco. Mark menganggukkan kepalanya dan Marco pun segera keluar dari mobil.
Marco melangkahkan kakinya ke arah rumah besar itu. Ia mendatangi penjaga yang ada disana.
"Apa Tiffany ada?" ucap Marco.
"Nona Tiffany?" ucap penjaga itu. Marco menganggukkan kepalanya. "Mohon maaf, tapi Anda siapa?" ucap penjaga itu lagi.
"Aku..... Aku Marco, kekasih nya" ucap Marco. Membuat penjaga itu mengerutkan keningnya. "Apa Tiffany ada didalam?" ucap Marco lagi.
"Iya ada Tuan. Tapi tunggu sebentar, saya akan menelepon Nona Tiffany dulu" ucap penjaga itu. Membuat Marco menghela nafas nya. "Maaf Tuan, tapi Nona Tiffany sedang tidak ingin bertemu dengan Anda" ucap penjaga itu lagi. Saat ia baru saja selesai menghubungi Tiffany.
"Tolong beritahu padanya, aku hanya ingin bertemu dengan nya sebentar saja" ucap Marco. Dengan wajah memelas nya.
"Maaf Tuan. Tapi ini perintah Nona muda" ucap penjaga itu. Marco menghela nafas nya dan membalikkan tubuh nya. Ia melangkahkan kakinya dan masuk kembali kedalam mobil.
"Mark, kau pulang saja ke Paris. Aku masih ingin disini" ucap Marco.
"Tapi Tuan, minggu depan Anda ada perjalanan bisnis ke Amerika" ucap Mark.
"Aku tidak peduli! Kau dan Tessa saja yang mewakili ku. Aku masih ingin disini" ucap Marco.
"Baik Tuan" ucap Mark pasrah. "Kita kembali ke hotel Tuan?" ucap Mark lagi. Marco menganggukkan kepalanya.
Saat Mark akan menjalankan mobil itu. Marco mencegah nya saat melihat Tiffany yang keluar dari rumah besar itu dengan keadaan rapi. Baru saja Marco akan turun dari mobil nya untuk menyusul Tiffany. Tiffany sudah lebih dulu masuk kedalam mobilnya dan langsung melajukan mobil keluar dari gerbang rumah besar itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
TIFFANY [END]
Romance⚠️WARNING⚠️Cerita untuk usia 18+ - 21+ bagi yang belum cukup umur, silahkan di skip. Terdapat banyak adegan sexual dan kata-kata vulgar nya! Dua kali di hianati oleh orang yang di cintai nya. Membuat Tiffany begitu trauma dengan yang namanya CINTA...