Saat ini Marco dan Tiffany sedang berada di dalam mobil. Mereka sedang menuju ke kediaman Louis. Selama dalam perjalanan, tidak ada yang memulai pembicaraan daritadi. Keduanya sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing. Saat sudah tiba di tempat tujuan, Marco pun langsung menghentikan mobil nya. Ia menatap ke arah Tiffany yang masih melamun. Seperti nya wanita itu tidak menyadari jika mereka sudah tiba.
"Baby? Apa yang sedang kau pikirkan" ucap Marco. Membuyarkan lamunan Tiffany.
"Hah? Kenapa?" ucap Tiffany.
"Kau sedang memikirkan apa?" ucap Marco lembut. Tiffany dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Tidak ada. Aku tidak memikirkan apapun" ucap Tiffany. Marco menatap kekasih nya dan mengelus wajah cantik Tiffany dengan lembut.
"Ada apa dengan mu. Kenapa kau terlihat pucat? Kai baik-baik saja? Apa ada yang sakit?" ucap Marco. Tiffany menggelengkan kepalanya. Memang saat ini, kepalanya sedikit pusing. Mungkin karena permainan panas nya dengan Marco tadi.
"Aku baik-baik saja" ucap Tiffany. Tersenyum ke arah Marco. Agar pria itu tidak curiga dengan nya.
"Kau yakin?" ucap Marco. Tiffany menganggukkan kepalanya.
"Aku yakin. Kalau begitu aku turun dulu" ucap Tiffany. Marco menganggukkan kepalanya dan Tiffany pun segera turun dari mobil itu dan masuk kedalam rumah. Sementara Marco, ia melajukan mobilnya keluar dari gerbang yang menjulang tinggi itu.
"Tiffany! Darimana kau semalam. Kenapa kau tidak pulang" ucap Daddy Tiffany, Frans.
"A-aku tidur di rumah teman ku Dad" ucap Tiffany gugup.
"Kenapa kau tidak memberitahu Daddy dan Mommy ataupun Thomas? Kau tau semalam kami begitu mengkhawatirkan mu. Apalagi kau tidak mengangkat panggilan Daddy maupun Mommy dan adikmu" ucap Frans.
"Maafkan aku Dad, tadi ponsel ku mati. Jadi aku tidak bisa menghubungi kalian ataupun mengangkat panggilan dari kalian" ucap Tiffany. Membuat Frans menghela nafas nya.
"Yasudah, masuk ke kamar mu dan istirahat lah. Kau terlihat pucat. Apa kau baik-baik saja?" ucap Frans. Tiffany menganggukkan kepalanya.
"Aku baik-baik saja Dad. Daddy tidak perlu khawatir" ucap Tiffany.
"Yasudah, masuk kedalam kamar mu dan istirahat lah" ucap Frans. Tiffany kembali menganggukkan kepalanya dan melangkahkan kakinya ke arah lift untuk menuju ke kamar nya.
Tiffany keluar dari dalam lift itu saat sudah tiba di lantai kamar nya. Saat melewati ruangan gym, Tiffany menghentikan langkah nya saat melihat Melinda ada didalam sana. Tiffany masuk kesana dan menghampiri ibu tiri nya itu.
"Mom!" ucap Tiffany. Membuat Melinda yang sedang sibuk merenggangkan otot-otot nya pun sedikit terkejut.
"Princess? Kemana kau semalam? Mengapa kau baru pulang sekarang" ucap Melinda.
"Maafkan aku Mom" ucap Tiffany. Ia duduk di sofa yang ada disana.
"Kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat" ucap Melinda. Membuat Tiffany menghela nafas nya. Sudah tiga orang yang mengatakan bahwa ia terlihat pucat.
"Aku baik-baik saja Mom. Tidak perlu khawatir" ucap Tiffany.
"Yasudah, istirahat saja jika kau tidak enak badan" ucap Melinda.

KAMU SEDANG MEMBACA
TIFFANY [END]
Romance⚠️WARNING⚠️Cerita untuk usia 18+ - 21+ bagi yang belum cukup umur, silahkan di skip. Terdapat banyak adegan sexual dan kata-kata vulgar nya! Dua kali di hianati oleh orang yang di cintai nya. Membuat Tiffany begitu trauma dengan yang namanya CINTA...