PART 3

148K 4.3K 29
                                    

Dua hari kemudian.....

Marco melajukan mobilnya menuju ke sekolah putra nya. Noah yang duduk di samping Marco hanya fokus kedepan. Marco yang melihat putranya itu sedang melamun pun berbicara.

"Ada apa dengan mu boy" ucap Marco. Mengelus kepala Noah dengan lembut.

"Daddy, aku malas pergi ke sekolah" ucap Noah. Memasang wajah cemberut nya.

"Kenapa kau malas. Jika kau rajin sekolah. Kau akan menjadi seperti Daddy" ucap Marco.

"Aku ingin bermain! Aku tidak ingin sekolah" ucap Noah. Melipat kedua tangan nya depan dada.

"Kenapa kau tidak ingin sekolah boy" ucap Marco bingung.

"Karena tidak menyenangkan!" ucap Noah. Membuat Marco terkekeh.

"Tidak boleh seperti itu boy. Bukankah kau ingin menjadi pilot? Jadi, kau harus rajin-rajin sekolah. Agar kau bisa menjadi pilot" ucap Marco.

"Tapi Daddy....."

"Noah" ucap Marco. Mulai menegaskan suaranya. Hingga membuat Noah menghentikan ucapan nya.   "Kau ingin menjadi pilot bukan?" ucap Marco lagi. Noah menganggukkan kepalanya.

"Maka, kau harus rajin sekolah dan belajar. Agar nanti kau bisa membawa Daddy terbang menggunakan pesawat" ucap Marco. Membuat Noah menatap nya dengan senyuman nya.

"Baiklah Daddy" ucap Noah.   "Daddy" ucap Noah lagi. Menundukkan kepalanya.

"Ada apa boy" ucap Marco.

"Minggu depan, guru ku mengundang Daddy dan Mommy untuk ke sekolah" ucap Noah lirih. Membuat Marco menghela nafas nya.

"Daddy akan datang boy. Tidak perlu khawatir" ucap Marco. Mengelus lembut kepala putra nya. Jika di sekolah Noah ada acara. Selalu dirinya yang hadir ke sekolah menemani Noah. Istrinya sama sekali tidak pernah hadir. Hingga membuat orang tua teman Noah tidak mengetahui rupa wajah istrinya.

"Tapi, kali ini aku ingin Daddy dan Mommy yang hadir. Bukan Daddy saja" ucap Noah.   "Sedangkan aku selalu di jemput oleh Daddy atau Grandma. Aku juga ingin seperti teman-teman ku yang di sayangi oleh Mommy mereka" ucap Noah lagi.

"Huh! Nanti Daddy akan bicara dengan Mommy. Kau tenang saja. Oke?" ucap Marco. Membuat Noah menganggukkan kepalanya.

"Dad, pulang sekolah aku ingin bermain di rumah Grandma" ucap Noah   "Aku ingin bermain dengan anjing kesayangan Grandma" ucap Noah antusias.

"Baiklah. Daddy akan menyuruh Grandma menjemput mu di sekolah nanti" ucap Marco.

"Oke Dad" ucap Noah.

"Kita sudah sampai boy" ucap Marco. Saat mobilnya sudah tiba di depan sekolah Noah.  "Apa Daddy perlu mengantarkan mu sampai ke kelas?" ucap Marco lagi.

"Tidak Daddy. Aku bisa sendiri" ucap Noah.

"Baiklah. Jangan nakal boy" ucap Marco. Noah menganggukkan kepalanya dan segera keluar dari mobil. Setelah melihat putra nya yang sudah masuk ke halaman sekolah. Marco pun kembali. Melajukan mobilnya menuju ke perusahaan.

*****

Siang harinya.....

Dua hari sudah Tiffany bekerja sebagai sekretaris Marco. Dan selama dua hari itu pula ia selalu di buat kesal.

"Tuan Marco. Bisakah anda melepaskan saya?" ucap Tiffany kesal. Saat ini ia berada di atas pangkuan Marco. Setiap ia mengantarkan berkas yang harus di tanda tangani oleh bos nya itu. Marco selalu menyuruh nya untuk duduk di atas pangkuan nya.

"Kenapa" ucap Marco. Menatap Tiffany. Ia membelai pipi Tiffany lembut. Dan mendekatkan bibir nya pada Tiffany, lalu berbisik.   "Apa kau ingin menjadi istri ku? Sepertinya, kau wanita yang hebat bermain di atas ranjang. Jadi, kau bisa memberikan putra ku adik yang begitu banyak" ucap Marco lagi. Dengan senyuman licik nya.

TIFFANY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang