Ilusión 17

600 60 3
                                    

Sebuah pelukan beruang memerangkap tubuh kecil itu. Luna berkedip terkejut lalu menepuk punggung yang bergetar itu.

"Halo Neville, lama tidak bertemu."

Neville mengangkat wajahnya, "Kupikir kau melupakanku..." Keluh Neville sedih.

"Aku memang sempat melupakanmu.. Maaf." Balas Luna jujur membuat Neville mematung syok tak percaya.

Luna melihat sekitar, dinding tebal berwarna hitam dan merah, cahaya kuning temaram, serta wangi harum yang menggoda. Tak lupa sosok gadis berambut pendek berpakaian seksi tengah melihat mereka sambil bersidekap.

"Halo Ms. Parkinson." Salam Luna dengan senyum sendu.

Memutar mata, Pansy berdecak. "Sampai kapan kalian akan berpelukan seperti itu?"

Mengusap air mata yang menggantung disudut matanya, Neville menoleh sedih.

"Tapi dia satu-satunya temanku.." Jawab Neville dengan suara murung. Membuat Pansy menggaruk pipinya kesal dan hanya bisa menghela napas.

"Ya ya, terserah."

Perempuan itu melambaikan tangannya dan membungkuk hormat pada lelaki yang masih berdiri tegap disamping Luna dengan senyum kecil diwajahnya.

"Aku titip dia disini untuk sementara, Parkinson."

"Dimengerti."

Luna menatap bingung, mengetahui kebingungannya, lelaki itu hanya tersenyum kecil lalu mengusap rambut pirang Luna dengan lembut.

"Kau terlalu banyak memakai sihir. Lebih baik beristirahat disini." Jelas lelaki itu tenang. Luna mengangguk setelah terdiam beberapa saat.

"Kalau begitu--"

"Kita akan bertemu lagi, sayangku. Sampai jumpa."

Tanpa mendengar tanggapan Luna, lelaki tersebut berbalik dan berjalan pergi. Melambaikan tangannya menanggapi bungkukan Pansy yang memandangnya hormat.

Luna memandangnya dengan rumit.

"Ayo masuk." Ajak Pansy sambil melenggang masuk diikuti oleh Neville yang menyeret Luna masuk.

--

Illusión
By : Racquel
Drarry Fanfiction

Harry Potter © J.K Rowling
Illusión © Racquel

BL, Yaoi, Typo(s), Gaje, M-Preg, dll.
DON'T LIKE, DON'T READ!!

--

Huft... Huft... Huft...

Arlo mengusap keringatnya dengan kasar, kedua mata steel blue itu berkilat marah. Ia membuang seteguk darah dari tenggorokannya.

"Gadis Lovegood itu!" Geramnya kesal.

Sihirnya berbalik padanya karna efek dari kegagalan, membuatnya terluka dibeberapa organ dalam vital. Ia belum sempat menyembuhkan sebelum ia diburu.

Seharusnya bocah Malfoy itu sudah menyadarinya. Sial, bertambah satu yang memburuku!

Tertatih, Arlo berjalan menjauh dari gang tempatnya ber-apparatte. Tanpa mengetahui sebuah boneka kusam rusak kecil diam-diam mengikutinya.

Menaikkan tudung jubah, ia berjalan cepat melewati para penyihir yang berjalan. Sampai didepan gudang rusak ia berbelok ke jalan sempit di sebelahnya, berjalan lurus kedalam, dan berhenti didepan sebuah pintu bercat merah gelap.

IlusiónTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang