Ilusión 7

1.3K 183 13
                                    

**

I begging you.. Tell me where he is.. Please..

**

"Hai."

Kepala pirang kusam mendongak, sepasang mata sendu menatap sosok berbalut jubah hitam berkerudung didepannya bingung.

Sosok itu tertawa kecil, suara berat dan husky terdengar lembut.

"Melupakanku? Yah, kita baru bertemu sekali sih."

Matanya berkabut sesaat sebelum kembali cerah, "Kamu yang waktu itu.."

"Tenang saja, aku tidak menyalahkanmu Luna."

Luna berdiri dan duduk diatas batu dibelakangnya. Sosok itu melompat dan duduk diatas batu artefak yang baru saja Luna pelajari.

"Kamu semakin cantik."  Ucap sosok itu sambil menopang dagunya.

"Maaf, sir. Apa Anda akan bicara denganku tanpa memperlihatkan wajahmu? Aku ingat dulu Anda juga memakai kacamata hitam besar." Guman Luna, matanya menatap sosok didepannya lekat.

Sosok itu terdiam sejenak lalu terkekeh.

"Maaf jika aku menyinggungmu. Tidak apa-apa jika kamu tidak mau."

"Tidak tidak.. Ekhem.. Aku senang kamu mau melihatku."

Sosok itu menegakkan tubuh sebelum kembali menopang dagu dengan tangan kanan, tangan kirinya bergerak menuju atas kepala, menarik tudung.

Baru itu Luna memperhatikan, kuku yang panjang dan berwarna hitam, kulit putih pucat dengan sendi yang panjang.

Tudung terlepas perlahan. Rambut hitam, alis tajam, mata merah darah, sebuah tahi lalat kecil di dekat mata kiri, hidung mancung tinggi, tulang pipi, bibir merah yang sedang tersenyum kecil dan rahang tegas. Keseluruhan seperti patung dewa Yunani, keanggunan khas aristokrat terpancar.

Luna mengerjap, "Anda tampan, kenapa harus menutup wajah?"

Sosok itu terdiam lalu terbahak, suaranya sedikit membuat Luna gelisah. Bukan dalam artian tidak nyaman.

"Maaf maaf, aku tidak tau harus menjawab apa. Reaksimu berbeda dengan apa yang aku bayangkan."

Luna memiringkan kepala bingung, reaksi apa?

"Hah~ aku ingin mengobrol banyak denganmu. Tapi sepertinya kamu akan segera pergi." Ucap sosok itu membuat Luna semakin bingung.

"Kenapa aku harus pergi?" Tanya Luna bingung.

"LUNAAA!"

Luna melompat dari batu, hampir tersandung saat ia mencoba berdiri tegak, "Neville!"

Tanpa menghiraukan sosok didepannya, Luna segera berlari pergi kearah sumber suara. Teriakan Neville dan warna-warni mantra yang  saling berbalas membuat Luna semakin cemas. Ia menyibak semak di depannya dengan kasar.

"Neville!"

"Lunaaa..." Luna berlari, mencoba menjangkau tubuh Neville yang terlilit ekor ular dan terseret pergi.

"Sialan Pans! Kau tidak bisa pergi! Reducto!"

Luna menengok, pupilnya menyusut, Blaise berusaha melepaskan diri dari belitan ular ular kecil.

"Luna help me!" Tangisan Neville kembali membuat Luna fokus. Gadis itu meraih tongkatnya, baru saja akan melafalkan mantra sosok Neville langsung menghilang.

"Apa?"

"Haah.. Haah.. Sialan! Tubuhku rasanya.." Blaise menjatuhkan diri lelah saat ular ular itu ikut menghilang bersamaan dengan hilangnya Pansy dan Neville.

IlusiónTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang