Sepasang steel blue itu melihat dengan acuh tak acuh, langkahnya tegas dan tidak menerima toleransi. Gaun brokat hitam selutut dan setengah lengan menutupi tubuhnya. Rambut putih panjangnya diikat menjadi gulungan, dijarinya terpasang cincin beremblem tombak zeus. Menunjukkan pangkat dan status dari keluarga mana ia berasal. Dengan tenang, ia duduk dibangku kedua disebelah hakim tertinggi.
Seorang lelaki cendikiawan dari ras peri melayang kedepan, ia memberi hormat pada jejeran hakim sebelum menghadap audiens.
"Bawa masuk tersangka!" Ucapnya tegas. Dua penjaga berbadan besar melayang masuk, ditangan mereka terseret seorang lelaki paruh baya yang kotor dan lusuh. Lelaki yang bergetar itu kemudian diletakkan ditengah ruangan.
"Pada hari ini, dimalam Luna. Setelah pertimbangan kalender untuk semua hakim, dibawah sayap Seraphim dan atas persetujuan penjaga waktu. Aku, Lance, juru bicara masa penghukuman akan membacakan tuduhan yang telah dikirim padaku. Atas tuduhan pemusnahan masal bangsa peri, pengkhiatan ras, pembunuhan hewan sihir, dan penyalahgunaan jabatan. Sire Albus Dumbledore, dengan semua tuduhan ini ada penyangkalan?" Ruangan berada dalam keheningan selama lima menit. Lance sedikit menoleh kebelakang untuk melirik jejeran hakim. Saat melihat hakim mengangguk, ia kembali memandang audiens.
"Digelar secara terbuka. Dengan ini, penghukuman pertama dalam tiga ratus tahun terakhir, dimulai!!"
Ruangan itu kemudian penuh dengan suara umpatan dan cacian, teriakan hukuman juga meramaikan suasana. Bahkan penjaga didepan pintu sampai mengalirkan keringat dingin setelah mendengar beberapa macam hukuman yang diteriakkan.
--
"Oo begitu... Baiklah, aku akan menjadi wali kalian selama kalian berada di America."
"T-thank you sir.. Err.."
"Hahaha, maafkan aku. Perkenalkan, namaku Theseus. Theseus Scamander, yang ada di dapur itu istriku. Newt Scamander."
Arlo tersenyum tipis sambil menuruni tangga dengan santai. Ia kemudian berhenti dianak tangga terakhir dan menyandarkan diri ditembok kanannya. Ia baru kembali dari kantor MACUSA dan merasa sedikit lelah. Seharusnya Neville dan Luna ikut menghadap, namun karena takut mereka berdua salah bicara, Arlo menyuruh mereka keapartement Scamander lebih dulu.
"Aku titip mereka berdua, uncle."
Tiga pasang mata menoleh. Satu sendu dan dua cerah.
Theseus mendengus, ia lalu melambaikan tangannya, "Kemana Ivory? Kalian hampir tidak pernah mengunjungiku dan malah menitipkan bocah bocah padaku."
"Aku sibuk. Ivory... Hm, kurasa sibuk." Balas Arlo dengan wajah -sok- serius, membuat Theseus yang duduk merasakan nafsu menghajar wajah keponakannya dengan kursi.
"Ngomong-ngomong, ada surat dari Ivo." Kata Arlo malas, ia melempar surat ditangannya kepada Theseus yang ditangkap dengan baik.
"Bagus. Kenapa tidak sekalian kau lempar lukisan itu padaku.." Ucap Theseus jengkel.
"Hoo.. Mau yang mana? Yang diam diatas atau yang bergerak ini? Hmm.. Sedikit lebih besar memang." Balas Arlo main-main.
Sementara dua ponakan dan paman saling melempar sarkas, Newt datang dari dapur sambil membawa kue kering dan coklat marshmellow. Ia meletakkannya dimeja, dihadapan Neville yang berguman terima kasih dan Luna yang berada dalam fase 'day dreaming'.
"Welcome to America." Bisik Newt dengan senyum kecil.
Neville sedikit tersipu, "Thank you.."
Neville mengintip kearah Newt yang mencoba membangunkan Luna. Melirik Theseus dan Arlo, menatap sekitar. Apartement Scamander hanya namanya saja, ruangan aslinya seperti kastil tua yang menyimpan berbagai macam sarang hewan buas. Neville seperti melihat sosok gryffin melintas tadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilusión
Fanfic[Book 2 of Pandora] Pencarian Draco terhadap Harry, membuatnya harus berkeliling berbagai tempat. Memburu Archilles bersaudara untuk menjadi kuat. Membungkukkan tubuh demi sang kekasih. "Lelucon." Ilusi sang naga penjaga bulu emas terpatahkan, Ivo...