Ilusión 14

1.3K 173 33
                                    

"Lord and Lady of nature.. Dark Mother and Dark Father of Darkness.. Pinjami aku kekuatanmu.. Kegelapan, sembunyikan ragaku.. Lilin altar, tunjukkan padaku.. Dimalam eve ini, biarkanku sebar kebaikanmu, Shamhna."

Pentagram bersinar, embusan angin kuat membuat jubah hijau lumut itu berkibar. Tudung kepala terlepas, surai pirang kusam menari mengikuti hembusan angin. Pernak-pernik dikepala bergemericing.

Mata biru menatap fokus rune dibawahnya, menunggu saat yang tepat.

Sekarang.

"Yang bertemu, biarkan bertemu. Yang berpisah, enyahkanlah. Dua dunia, terbuka."

Tak!

Tongkat panjang dengan kuat dihantam ketengah rune. Cahaya hijau dan perak segera keluar. Bagai ular, merela melilit satu sama lain lalu melebur.

Senyum tipis terkembang diwajah cantiknya.. Ia berguman kecil, "Aku menang~"

"Happy Oiche Shamhna all~"

Lilin merah berkobar, apinya membesar lalu padam. Ruangan itu seketika kosong, menyisakan altar ritual tanpa seorang pun disana.

--

Illusión
By : Racquel
Drarry Fanfiction

Harry Potter © J.K Rowling
Illusión © Racquel

BL, Yaoi, Typo(s), Gaje, M-Preg, dll.
DON'T LIKE, DON'T READ!!

--

Kyaaa

Hahahaha

Alll.. Jangan lali!

Tangkap aku, 'pie!

Hahahaha

"Jangan jauh-jauh Scorp, Al. Permen apelnya sebentar lagi siap!" Teriak Harry dengan nada terhibur melihat kelucuan kedua anaknya.

Albus dan Scorpius yang kini berlari bersama salah satu elf daun mengacungkan jempol dan melayangkan ciuman jarak jauh padanya.

"Haah~ Lucunya kedua cucuku.. Grappy ikutan, ayo lari. Akan grappy tangkap kalian."

"Daddy.."

Harry menghela nafas saat melihat Evan yang tadi duduk disebelahnya kini ikut kejar-kejaran dengan duo kecil itu.

"Hahaha, semangat sekali kakek itu." Kirke tertawa kecil sambil menyender di tiang gazebo dimana mereka semua berkumpul untuk merayakan malam Hallowen.

"Kirke, ini persembahanku untukmu."

Kirke melotot saat melihat Harry menyerahkan sesembahan didepan matanya.

"Anak kurang ajar. Kau kira aku sudah mati?!"

"Tapi kau dewi Shaman." Goda Harry.

Kirke mendengus dan berbalik, berjalan menjauh sambil menghentakkan kaki.

"Aduh, apa itu. Nenek tua itu ngambek?"

"Hush, moony. Nanti dia dengar."

Remus dan Harry terkekeh bersama mendengar teriakan kesal Kirke yang sudah berada diambang pintu rumah.

Melihat suasana hidup ini, hati Harry mengembang suka cita.

"Dimana Sirius?" Tanya Harry saat tidak melihat ayah baptisnya itu.

IlusiónTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang